Masalah yang paling umum dihadapai wanita saat bercinta adalah kepuasan di ranjang. Ya, dibandingkan dengan pria, kebanyakan wanita susah meraih kepuasan. Gangguan sekecil apa pun akan membuat wanita gagal mencapai puncak. Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan wanita sulit puas, dan salah satunya ternyata berasal dari pasangannya sendiri. Beberapa kebiasaan pasangan pria saat bercinta ini bukannya membuat wanita meraih kepuasan, tetapi justru malah menggagalkannya. Apa saja itu?
Rangsangan Terlalu Intens
Terkadang pria memberikan rangsangan bercinta yang berlebihan untuk pasangan. Hal ini dianggap dapat membuat wanita bernafsu lebih cepat. Justru hal ini berdampak sebaliknya. Memberi stimulasi langsung di area genital atau memberi tekanan yang terlalu keras pada titik-titik sensitif malah menghalangi wanita untuk mencapai kenikmatan.
Pakar percintaan, Celeste Hirscman, menyarankan untuk memberi rangsangan tidak langsung pada area sensitif. Lakukan dengan perlahan dan lembut. Mulailah dari bagian atas tubuhnya, lalu menuju perut, memberi sentuhan pada kaki atau paha. Saat wanita menikmati stimulasi tersebut, barulah menuju bagian Miss V.
Terlalu Banyak Memberikan Pujian
Pujian memang sangat disukai oleh wanita. Itulah yang membuat pria mengeluarkan banyak pujian saat bercinta. Memuji tubuhnya, kehebatannya, dan sebagainya. Namun, berhati-hatilah dalam melakukan hal ini. Terlalu banyak memuji justru mematikan keinginannya untuk bercinta. Wanita bisa ilfeel, bahkan sulit mencapai kenikmatan. Kebanyakan mengeluarkan pujian juga akan terdengar tidak tulus dan palsu di telinga wanita. Seakan-akan pria memuji hanya untuk mendapatkan kenikmatan bercinta.
“Sebaiknya pria jangan terlalu banyak bicara saat bercinta,” saran Kayt Sukel, penulis buku tentang percintaan. “Karena, mengeluarkan komentar yang tidak berbahaya sedikit pun dapat menghalangi wanita mendapatkan kepuasannya.”
Mengubah Ritme Bercinta atau Berhenti Mendadak
Kebiasaan pria lainnya yang dapat mengahalangi wanita untuk mendapatkan kepuasaan adalah perubahan ritme bercinta secara mendadak. Saat hampir mencapai puncak, gerakan penetrasi dari pria harus berada dalam ritme yang sama. Kalau berubah menjadi lebih cepat atau lebih lambat akan dapat merusak semuanya. Kadang, pria mempercepat gerakannya karena terlalu bersemangat. Hal itu dapat menyulitkan wanita untuk meraih kepuasaan apabila sang pria memulai penetrasi dengan tempo lebih lambat. Berhenti di tengah-tengah penetrasi juga dapat mengacaukan mood bercinta pasangan.
Menurut pakar percintaan, Danielle Harel, Ph. D., “Saat wanita mengatakan ‘jangan berhenti’, maka tetaplah pada posisi itu. sedikit saja mencoba ‘kreatif’ akan menghilangkan pencapaian kenikmatan pasangan.”
