Bertengkar memang dibutuhkan dalam hubungan asmara. Sebab hal tersebut dapat menguatkan hubungan, serta menjadikan satu sama lain jadi lebih dewasa. Namun bukan berarti karena bertengkar memberikan manfaat positif dalam hubungan, harus dilakukan sersering mungkin.
Segala sesuatu yang dilakukan berlebihan tentu jadi nggak baik. Begitu pula dengan bertengkar, kamu nggak bisa melakukannya sering-sering dengan pasangan karena justru hal tersebut dapat mengancam keharmonisan hubungan. Sesekali bertengkar itu baik, banyak bertengkar tanda hubungan nggak sehat.
Agar hubunganmu nggak selalu diwarnai pertengkaran, coba lakukan beberapa cara berikut ini.
Menjaga komunikasi
Pertengkaran bisa terjadi karena kurangnya komunikasi di antara kalian. Jadi, psikolog Melly Puspita Sari menyarankan untuk lebih banyak mengobrol dan rutin menanyakan isi hatinya agar kamu dapat mendekatkan diri dengan pasangan.
“Setelah itu saling bertanya, apakah ada yang nggak disukai dari saya atau dia suka kamu saat lagi apa. Kemudian ucapan memuji, hal tersebut bagus dan dapat mengahangatkan hubungan,” ujar Melly.
Bersikap Jujur
Agar jarang bertengkar dengan pasangan, cobalah selalu berkata jujur pada satu sama lain. Sebab, ketidakjujuran atau kebohongan dapat memicu rasa curiga dan melunturkan kepercayaan, yang akhirnya membuat kalian bertengkar satu sama lain. Selain itu, sekali berkata bohong, kamu akan terus melakukan kebohongan lain. Sama saja dengan memancing pertengakaran lainnya bukan? So, untuk membangun hubungan yang harmonis, jadikan kejujuran sebagai salah satu pondasi hubungan kalian.
Memberi Sesuatu yang Istimewa
Menurut psikolog Thomas Moore, Ph. D. Saling memberikan sesuatu yang istimewa merupakan bentuka perhatian romantis yang dapat menghangatkan hubungan. Namun, kamu nggak perlu berkecil hati jika nggak punya banyak budget. Nggak perlu selalu memberikan barang, apalagi barang mewah. Sesuatu yang sederhana bisa menjadi istimewa di matanya kok. Salah statu contohnya adalah memasak bersama atau memberikan sesuatu yang dibuat sendiri (handmade). Kamu pun nggak perlu memberikannya sering-sering, pilihlah momen tertentu yang dirasa dapat membuatnya terkejut atau menunggu momen yang pas untuk melakukannya.
Bersikap Seperti Baru Jadian
Jika kamu sudah menjalani hubungan dalam waktu yang cukup lama, terkadang kamu merasa kangen dengan masa-masa baru jadian dulu. Kamu merasa momen awal jadian itu lebih menyenangkan dan lebih penuh cinta daripada yang sekarang. Kalau begitu, kenapa kamu dan pasangan nggak mengulang momen tersebut? Mengapa nggak mencoba bersikap seperti layaknya baru jadian, ketika hubungan terasa menyenangkan dan lebih hidup?
Hubungan yang sudah berjalan cukup lama tentu rentan dengan rasa bosan. Kamu dan pasangan bisa bertengkar ketika sudah merasa bosan satu sama lain. Jadi, nggak peduli seberapa lama kamu pacaran, cobalah bersikap seperti layaknya pasangan baru jadian. Tanyakan pertanyaan kecil, seperti cerita acara tv yang ia tonton semalam, menanyakan baju yang kini ia pakai, atau perasaannya hari ini. Pertanyaan seperti ini pernah kamu ajukan saat baru jadian dengannya bukan? Kamu nggak berhenti bertanya hal-hal kecil agar bisa memahami pasangan sepenuhnya.
Tetaplah mengajukan pertanyaan ringan seperti baru jadian karena dapat menguatkan hubungan dan menjaga koneksi di antara kalian. Psikolog Terri Orbuch berkata, “Banyak pasangan berhenti mengeksplor pertanyaan karena merasa sudah mengenal pasangannya.”
Saling Meluangkan Me-Time
Rasa bosan yang membuatmu dan pasangan bertengkar, rupanya bisa terjadi akibat seringnya pertemuan di antara kalian. Kamu dan pasangan selalu bertemu dan menghabiskan waktu bersama, terlebih waktu yang diluangkan bersama itu nggak berkualitas. Hal tersebut memicu rasa bosan, dan berujung pada pertengkaran.
Agar rasa bosan–yang membuat kalian bertengkar–itu nggak terjadi, kamu dan pasangan perlu saling memberikan waktu pribadi. Kamu perlu melakukan Me-time, begitu pula dengan dirinya. Me-time dapat menghilangkan kepenatan dalam hubungan, menghilangkan stres, dan dapat mengaktualisasi diri. Pasangan yang saling mendapatkan Me-time memiliki hubungan yang lebih sehat. Sebab mereka merasa bahagia setelah menjalani me-time masing-masing. Kemudian perasaan bahagia itu memengaruhi hubungan asmara yang mereka jalani.
