Memiliki hubungan dengan seseorang yang populer memang menyenangkan. Namun, saat kamu dan si dia putus rasanya seperti terus-menerus ditanyai oleh seisi dunia.
Terlalu nyaman dengan euforia saat indah bersama si dia membuatmu mengabaikan kemungkinan terburuk. Terbiasa dengan terlalu berpikir positif membuatmu lupa caranya bersikap realistis. Itu membuatmu sulit menghadapi masa sulit saat putus dengan si dia yang populer.
Hal-hal berikut ini biasanya mengisi masa sulit putusmu. Kamu yang sedang mengalami hal ini, bisa menjadikannya sebagai referensi agar masa putus dengan pasangan populermu terasa lebih mudah.
Jangan Lupa Aturan Dasar
Kamu sulit menerima kenyataan hubunganmu sudah berakhir karena si dia sosok terbaik dan luar biasa menurutmu. Jangan lupa aturan dasar kehidupan: Tidak ada sosok tak hebat yang mendampingi pasangannya. Jika pasanganmu sosok yang hebat, maka kamu adalah sosok yang hebat pula karena kamu yang mendukungnya selama ini.
Saat kamu memutuskan untuk menjalani hubungan dengannya, secara otomatis kepribadianmu pun ter-upgrade. Tidak semua orang diciptakan untuk menjadi pendampingmu. Sebagian dihadirkan dalam hidupmu agar kamu bisa belajar sesuatu darinya.
Ada Dia Dimana-mana
Kabar dan pembicaraan tentangnya yang beredar cepat membuatmu sulit bernafas. Melupakan adalah kesalahan terbesar. Tidak ada yang mudah dalam hal melupakan semudah menuliskan atau menyarankan. Jika melupakan adalah pola melawan kenyataan, maka hadapi itu dengan berdamai dengan kenangan.
Terima kenyataan bahwa dia memang ada dan kalian hidup di bumi yang sama. Namun, buang rasa sesaknya. Kamu merasa sesak karena berpikir sudah kehilangan sosoknya secara total dalam hidupmu.
Kamu masih bisa berkomunikasi dengannya sebagaimana teman pada umumnya sembari berdamai dengan kenyataan kan?
Kegalauan Rasa Lebay saat Kamu Menyadarinya
Galau kehilangan si dia mengubahmu menjadi sosok lebay tanpa kamu sadari. Kamu merasa lemah, tak bergairah dan hilang hasrat melakukan apapun adalah hal wajar dalam beberapa hari saja. Kegalauan yang berlarut-larut hanya semakin membuatmu seperti pecundang.
Berakhir dengannya seharusnya membuatmu bisa membaca semesta. Seperti lirik lagu Kahitna : Aku, dirimu, dirinya tak akan pernah mengerti tentang suratan. Aku, dirimu, dirinya, tak resah bila sadari ‘cinta tak kan salah’. Dia untukmu adanya, tak akan aku sesali. Cinta tak kan salah~
Lirik lagu di atas sah-sah saja jika kamu gunakan untuk meluapkan ekspresi sedih dalam beberapa hari saja. Selebihnya, maknai saja liriknya dengan upaya membaca maksud semesta bahwa cinta memang tidak pernah salah. Hanya saja, hindari selalu menghubung-hubungkan kemalangan romansamu dengan lagu melankolis apapun. Itu membuat kegalauanmu jadi lebay.