Kehidupan modern memberi banyak pilihan pada seseorang untuk tetap menikmati hidup dalam kondisi apapun. Kalau dulu orang yang belum juga menikah saat usia tertentu merupakan sebuah masalah besar, tidak begitu yang terjadi saat ini. Siapapun masih bisa hidup bahagia tanpa pernikahan.
Fokus karir, hobi atau kesibukan lainnya akhirnya menggeser makna ‘pernikahan’ yang semula menjadi hal utama, menjadi sekedar pelengkap. Tidak menikah pun tidak apa-apa karena kamu berpikir hidupmu masih bisa bahagia. Tidak salah jika kamu juga berpikir demikian. Namun, fakta berikut ini bisa jadi membuatmu berpikir ulang sebelum memutuskan prinsip hidup ‘Single? Why not?!’.
Kanker dan Pernikahan
Riset tentang hal ini dilakukan di California pada lebih dari 700 ribu pasien kanker dan 300 ribu kasus kematian akibat kanker. Periset menganalisis data asuransi, dan kondisi sosio-ekonomi dari penderita. Hasilnya, pasien yang menikah lebih mendapatkan banyak dorongan emosional daripada mereka yang tidak menikah. Pernikahan memberi dampak postif bagi kesehatan dan kebahagiaan pasien.
Sebagian Besar Pasien Kanker : Single
Data menyebutkan mereka yang belum menikah memiliki tingkat kematian 33% lebih besar dari yang sudah menikah. Peluang kematian bagi pasien pria single dengan kanker perut 12% lebih tinggi dari mereka yang sudah menikah. Fakta yang sama pun ditemukan pada wanita.
Panjang Umur dengan Menikah
Studi yang sama menemukan bahwa pria single memiliki peluang kematian dini 27% lebih besar dari pria yang sudah menikah dan wanita single berpeluang 19% lebih besa. Peneliti menemukan persentase resiko kematian dini lebih rendah dari mereka yang sudah menikah, yaitu 22% untuk pria dan 15% untuk wanita.
Menurut penelitian dari University of Chicago (2009), Faktor inilah yang membuatmu lebih bahagia dibandingkan mereka yang single.
Beberapa fakta di atas bisa membuatmu berpikir ulang untuk mengakhiri masa single. Kita memang berhak untuk memilih apapun dalam hidup. Dari sekian banyak pilihan yang ada, selalu ada pilihan terbaik diantara yang baik, kan? Tugas kamu adalah menemukan pilihan itu. Jika ada terbaik, kenapa pilih yang sekedar baik? Kesempatan ada di tanganmu.