5 Alasan Wanita Harus Punya Penghasilan Sendiri Setelah Menikah

Home Articles 5 Alasan Wanita Harus Punya Penghasilan Sendiri Setelah Menikah
Share the knowledge!

Sebagian besar wanita Indonesia menjadikan pernikahan sebagai tujuan hidupnya. Bahkan sejak mereka masih kecil, mereka sudah bermimpi dipinang oleh seorang pria tampan dan memakai gaun pengantin yang indah. Tapi sayangnya yang dibayangkan hanya yang indah-indahnya saja, padahal realitanya wanita harus mengorbankan banyak hal ketika masuk dalam pernikahan. Salah satunya adalah kemandirian ekonomi. Dengan kata lain, Anda harus punya penghasilan sendiri.

Banyak wanita memilih untuk keluar dari pekerjaannya atau mengurungkan niat untuk bekerja saat diminta oleh suami. Kalau ditanya, mereka akan berkata: “Rumah dan kesejahteraan keluarga adalah tanggung jawab utama istri, dan ekonomi adalah tanggung jawab utama suami”. Dengan pola pikir yang seperti itu, maka tidak heran banyak wanita dengan keahlian atau pendidikan tinggi pada akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga saja.

Menjadi ibu rumah tangga adalah hal yang mulia dan membutuhkan keahlian tersendiri. Tetapi Anda harus menyadari betapa pentingnya menjadi wanita mandiri dan punya penghasilan sendiri setelah menikah.

1.Ekonomi Adalah Faktor Perceraian No. 1 di Indonesia

Menurut Mahkamah Agung sebanyak sebanyak 419.268 pasangan bercerai sepanjang 2018 dan alasan terbesar adalah faktor ekonomi dan gugatan cerai tersebut didominasi oleh perempuan. Ini realita, banyak pernikahan yang akhirnya hancur karena faktor ekonomi.

Pernikahan adalah tantangan tersulit, makanya saya senantiasa mewanti-wanti agar orang tidak melakukannya sembarangan. Cinta saja tidak cukup, butuh modal finansial yang cukup untuk menjalani pernikahan. Kontrakan rumah, tagihan listrik, beras dan lauk pauk, paket internet, susu bayi, dan berbagai kebutuhan lainnya, semua itu harus dibayar dengan uang. Tidak bisa dibayar dengan cinta.

Dalam teori Hierarki Kebutuhan Maslow, kebutuhan paling mendasar bagi manusia adalah kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan akan makanan, minuman dan tempat berteduh. Sedangkan kebutuhan kasih sayang berada dalam posisi ketiga setelahnya. Ini menunjukkan bahwa manusia tidak akan peduli soal cinta kalau kebutuhan mendasarnya belum terpenuhi. Kalian pun akan lupa soal cinta kalau makan saja tidak bisa.

Karena itu kalau Anda memiliki penghasilan sendiri, Anda sebenarnya sedang mempertahankan keutuhan keluarga. Bayangkan betapa enaknya kalau Anda menjadi wanita mandiri dan tidak pernah bertengkar dengan pasangan soal kekurangan uang. Tidak akan ada yang menghalangi mood untuk mesra-mesraan karena semua kebutuhan lain sudah terpenuhi. Manis, kan?

Baca juga:
5 Alasan Masalah Keuangan Bisa Menjadi Penyebab Utama Perceraian

2.Punya Simpanan Darurat Saat Terjadi Hal Yang Tidak Diinginkan

Kalau suami Anda adalah satu-satunya orang yang menghasilkan uang di keluarga Anda, secara otomatis keadaan ekonomi keluarga Anda bergantung sepenuhnya pada kondisi suami Anda. Bagaimana kalau tiba-tiba suami Anda tidak bisa bekerja lagi?

Warren Buffet mengatakan: “Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang.” Artinya jangan menumpukan semua harapan Anda pada satu hal saja. Karena kalau hal tersebut mengalami krisis atau goncangan, maka semua sistem Anda akan ikut lumpuh.

Dalam hidup tidak ada yang namanya kondisi yang selamanya stabil. Bukan tidak mungkin tiba-tiba ada krisis seperti usaha suami bangkrut atau suami Anda meninggal. Kalau Anda tidak bersiap untuk hal terburuk, lalu apa yang akan Anda lakukan saat krisis terjadi? Ketika hal itu terjadi, menangis dan menyalahkan nasib tidak ada gunanya. Anda seharusnya bisa lebih pintar dari itu.

Bila Anda menjadi wanita mandiri dengan memiliki penghasilan sendiri, maka goncangan dalam ekonomi keluarga akan lebih bisa untuk dilewati. Anda tidak perlu lagi pasrah pada nasib, karena Anda bisa mengantisipasi nasib.

Baca juga:
Finansial: Masalah Cinta Yang Sering Disepelekan, Tapi Menjadi Penyebab Tertinggi Perceraian

3.Menjadi Istri Yang Setara Dengan Suami, Bukan Yang Bergantung Pada Suami

Banyak istri yang tinggal dalam pernikahan yang tidak bahagia dengan suami yang tidak baik, salah satu alasan mereka: “Aku nggak siap cerai. Aku takut nggak dapat biaya buat anak-anak lagi kalau bercerai. Mau gimana lagi, aku nggak kerja. Ya udah deh, aku betah-betahin aja sementara ini. Ntar kalo udah dapat kerja mungkin aku baru cerai.”

Ada banyak hal buruk yang bisa jadi terjadi saat Anda sebagai orang dewasa terlalu bergantung pada orang lain. Saat Anda bergantung pada seseorang, Anda jadi tidak mampu menegakkan batasan-batasan Anda. Posisi Anda dalam negosiasi menjadi lemah.

Ini juga yang menyebabkan ada istri yang tidak menceraikan suaminya saat suaminya berselingkuh atau kasar menggunakan kekerasan. Mereka tidak berdaya saat suami mereka melanggar komitmen yang ditetapkan, karena suami mereka menjadi satu-satunya sumber kehidupan mereka. Anda tidak mau kan, disepelekan dan tidak dianggap karena pasangan Anda merasa Anda tidak bisa hidup tanpa uangnya?

Ini bukanlah berburuk sangka. Anda hanya harus memahami bahwa pasangan yang Anda cintai pun hanyalah manusia biasa yang punya kelemahan yang harus diantisipasi. Cinta boleh, tapi jangan sampai Anda meninggalkan logika dan kepercayaan diri Anda.

Milikilah penghasilan Anda sendiri, dan Anda akan merasa lebih berdaya dalam pernikahan Anda. Kalau Anda dan pasangan Anda memiliki relasi kekuasaan yang seimbang dalam sebuah rumah tangga, tentu saja rumah tangga akan lebih sehat dan penuh rasa hormat terhadap komitmen dan satu sama lain.

Baca juga:
Pentingnya Logika Dalam Romansa

4.Anda Lebih Bebas Dalam Membelanjakan Uang Anda Sendiri

Anda pasti memiliki keinginan membeli sesuatu untuk menyenangkan diri sendiri. Terutama kalau Anda sering merasakan stres mengurus anak dan merasa jenuh karena selalu di rumah. Terkadang sesuatu yang ingin Anda beli mungkin hanya akan bernilai bagi diri Anda sendiri, tidak bagi suami atau anak-anak Anda. Mungkin Anda ingin beli sepatu baru, makeup baru atau sekedar pergi ke salon dan memanjakan diri. Apakah itu adalah hal yang salah? Tidak! Toh itu uang Anda sendiri. Anda sebagai orang dewasa pun perlu menyenangkan diri Anda sendiri agar kesehatan mental Anda tetap terjaga.

Kalau semua keuangan berasal dari suami, Anda bisa tertekan untuk menuruti preferensinya. Anda bisa merasa semua harus atas persetujuan pasangan Anda karena itu adalah uang yang dia dapatkan. Tapi kalau itu adalah uang Anda sendiri, Anda akan merasa lebih bebas dan mandiri dalam membuat keputusan Anda sendiri.

Sebaliknya, kalau Anda memiliki penghasilan sendiri, secara otomatis Anda akan merasa lebih bebas untuk membelanjakannya. Anda tidak perlu menjustifikasi setiap pembelian Anda kepada pasangan Anda karena Anda mendapatkan uang itu sendiri. Di sisi lain, pasangan Anda pun tidak akan merasa berhak mengatur preferensi hiburan Anda. 

Anda perlu tahu bahwa pasangan TIDAK SELALU dan TIDAK HARUS sepakat dalam semua hal. Pasangan Anda mungkin lebih suka menghabiskan uang untuk mengoleksi jam tangan karena ia menghargai kualitasnya, tapi Anda lebih suka menghabiskan waktu di spa dan dipijat secara profesional. Pasangan Anda bisa saja tidak setuju Anda menghamburkan uang hanya demi pijatan. Tapi sebenarnya Anda tidak harus meminta persetujuan suami untuk melakukan sesuatu kok, selama keputusan Anda tidak mengganggu kepentingan bersama dan komitmen kalian sebagai suami-istri.

5.Suami Akan Lebih Menghargai Diri Anda Sebagai Individu Yang Unik

Menurut Peter Gray, Ph.D, dalam sebuah hubungan pernikahan, respect jauh lebih krusial daripada cinta. Cinta hanya akan membawa kebahagiaan kalau cinta tersebut dibalut dengan respect. Bahkan, cinta tanpa respect itu berbahaya karena bisa menghancurkan Anda.

Respect yang dimaksud di sini adalah kesadaran dan penerimaan bahwa pasangan Anda bukanlah diri Anda, bukan bagian dari diri Anda, bukan cerminan Anda, bukan mainan Anda, dan bukan produk Anda. Dalam hubungan yang dilandasi respect, Anda dan pasangan harus menyadari dan menerima bahwa kalian berdua adalah individu unik yang memiliki identitasnya masing-masing. Hal ini penting agar Anda dan pasangan sama-sama berkompromi untuk mencapai tujuan bersama, juga membantu satu sama lain mencapai tujuan masing-masing.

Sekarang, kalau Anda tidak menunjukkan siapa diri Anda di luar untuk urusan rumah tangga, suami bisa lupa bahwa Anda adalah seorang wanita yang memiliki identitas milik Anda sendiri. Anda dianggap sebagai istri yang identitasnya hanya sebagai pelayan suami dan ibu perawat anak-anak. Lalu siapa yang memikirkan diri Anda? Padahal seharusnya Anda juga berhak memikirkan diri Anda sendiri!

Dengan memiliki penghasilan sendiri setelah menikah, secara otomatis Anda juga menunjukkan bahwa Anda bisa membuat pilihan untuk diri Anda sendiri. Anda punya goal dan pencapaian sendiri. Anda juga memiliki kualitas yang dihargai secara profesional. Hal ini akan membuat pasangan Anda lebih mudah untuk memberi respect pada Anda sebagai individu dengan identitas yang unik. 

Kalau Anda terus membuktikan kemampuan diri Anda kepada pasangan Anda, pasti dia akan lebih terbuka juga untuk berdiskusi di luar urusan rumah tangga. Anda dan pasangan Anda akan lebih mudah untuk melakukan bonding tidak hanya secara emosional tapi juga secara intelektual. Hal ini akan membuat ikatan antara Anda dan pasangan Anda lebih kuat, dan akan membantu kalian melewati masa-masa sulit dalam pernikahan.

Baca juga:
Mengapa Orang Malas Ngobrol Dengan Anda?

Nah, apakah agar memiliki penghasilan Anda harus meninggalkan keluarga Anda? Tidak dong!

Sekarang ada banyak cara kreatif yang bisa Anda lakukan untuk tetap memiliki penghasilan tanpa meninggalkan kewajiban sebagai istri atau ibu. Misalnya, Anda bisa memulai bisnis katering atau konveksi, atau bahkan mengambil pekerjaan paruh waktu atau freelance di internet. Manfaatkan keahlian apa pun yang Anda punya.

Menikah bukan berarti Anda harus meninggalkan identitas dan pemberdayaan diri Anda. Salah besar kalau Anda pikir bekerja dan mencari uang adalah hal yang egois. Justru kalau Anda menjadi wanita mandiri dan memiliki penghasilan sendiri, Anda sebenarnya turut aktif berkontribusi menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga Anda.

Jika Anda ingin belajar bagaimana memanajemen hubungan dengan pasangan, bagaimana mengatasi konflik dengan pasangan, dan banyak materi tentang relationship lainnya, Anda bisa mendapatkannya dengan mendaftar KC STAR; online course berisi ribuan materi relationship dalam bentuk video, ebook, audio, bahkan event eksklusif.

Caranya dengan mengunjungi LINK di bawah:

YA, SAYA MAU MENDAFTAR KC STAR

Referensi:
[1] Warren Buffet Quote

Share the knowledge!