Saat bertengkar, mudah sekali buat kamu atau pasangan melontarkan kata putus. Sama sekali tidak mengherankan, karena kamu muak, capek, sedih, dan sudah tidak tahan lagi. Namun, apa kamu yakin putus hubungan adalah keputusan yang paling tepat buat kalian?
Jangan buat keputusan besar saat kamu masih dikuasai emosi. Wajar saja kamu mempertanyakan apakah hubungan kalian layak diperjuangkan atau tidak saat dilanda konflik berat. Dan tahu tidak, sering kali ketika kamu ingin putus dengan pasangan sebenarnya bukan karena hubungan kalian sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Melainkan karena melontarkan kata putus jauh lebih mudah daripada bersikap dewasa dan melakukan 7 langkah berikut ini.
1. Ambil Waktu Sejenak Untuk Menyendiri dan Menenangkan Emosi Kamu
via Unsplash
You can’t make a decision in the eye of storm. Keputusan apa pun yang kamu buat saat masih dikuasai emosi, pasti akan kamu sesali cepat atau lambat. Lakukan hal lain untuk mengalihkan emosi negatifmu seperti berolahraga, mendengarkan musik, membaca buku, atau menuliskan pikiranmu di atas kertas. Untuk saat ini, jangan sekali pun memikirkan solusi masalah, yang ada kamu jadi makin stres dan emosi.
2. Bicarakan Pada Teman, Keluarga, Atau Terapis yang Bisa Kamu Percaya
via Unsplash
Selagi menyendiri, apabila kamu merasa harus mengeluarkan semua uneg-uneg kamu pada teman atau keluarga yang bisa kamu percaya, silakan saja. Kamu juga bisa meluangkan waktu untuk konsultasi dengan terapis yang kamu percaya bisa memberikan masukan baru buatmu. Saat ini kamu tidak butuh orang yang memanas-manasi emosi kamu, kamu hanya perlu orang yang mau mendengarkanmu, memahami perasaanmu, dan memberimu pencerahan agar kamu kembali bisa berpikir jernih.
3. Cari Tahu Alasan Sebenarnya Kamu Ingin Putus Dengan Pasangan
via Unsplash
Saat menenangkan diri, cari tahu kenapa kamu bisa merasa muak, sedih, marah, dan kecewa atas konflik yang menyebabkan kamu ingin putus dengan pasangan. Apa kamu ingin putus karena sama sekali tidak mengira kalian akan mengalami konflik ini? Apa kamu ingin putus karena konflik ini sudah cukup sering terjadi di masa lalu?
Cari tahu apakah sakit yang kamu rasakan disebabkan oleh masalah biasa yang sebenarnya masih bisa diperbaiki bersama atau hanya bagian dari masalah yang disebabkan hubungan yang tidak sehat.
4. Setelah Pikiran Jernih, Coba Bicarakan Bersama Pasangan Secara Terbuka
via Unsplash
Apabila kamu dan pasangan sudah lebih tenang dan bisa berpikiran jernih lagi terhadap masalah yang kalian hadapi, bicarakan bersama dan cari solusinya. Evaluasilah situasi yang terjadi, kenapa pertengkaran ini bisa memberikan dampak yang sedemikian beratnya pada kalian? Gunakan sesi ini untuk mencari tahu akar permasalahan. Jika kalian masih berdebat dan kembali bertengkar, tandanya kalian belum cukup tenang dan harus mengundurkan diri sejenak untuk menenangkan diri lagi.
Ingat, tujuan kalian membicarakan masalah ini adalah untuk mencari solusi dan memastikan masalah ini tidak terulang kembali di masa depan.
5. Komunikasikan Kebutuhanmu Pada Pasangan Dengan Jelas
via Unsplash
Setelah kamu tahu apa yang kamu rasakan dan yang kamu inginkan, beritahukan pada pasangan dengan jelas. Apakah kamu ingin punya waktu sendiri lagi? Apakah kamu ingin break untuk sementara waktu sampai kalian merasa lebih baik? Mungkinkah kamu ingin menemui relationship coach bersama pasangan untuk mencari solusi? Adakah solusi atau batasan diri yang ingin kamu tegaskan pada pasangan agar kejadian ini tidak terulang lagi? Ingat, utarakan dengan lugas ketimbang dengan emosi sampai pasangan mengerti.
6. Berikan Waktu Untuk Pasangan Memperbaiki Dirinya
via Unsplash
Jika pada poin sebelumnya kamu meminta pasangan untuk memperbaiki dirinya atau melakukan perubahan secara signifikan pada hubungan, berikan waktu yang sesuai untuknya. Karena tidak ada perubahan yang bisa kamu dapatkan dalam waktu instan. Meski dia tidak suka dengan perubahan tetapi masih mau mencoba berkompromi, kamu patut menghargai usahanya. Namun, jika pasangan menolak berkompromi dan malah memaksamu untuk mengikuti kemauannya, berarti kamu pantas memutuskan dia.
7. Tentukan Batas Waktu yang Jelas Untuk Evaluasi Perkembangan Kalian
via Unsplash
Amati apakah pasangan melakukan perubahannya dengan baik atau tidak. Adakah perubahan signifikan yang membawa hubungan kalian ke arah yang lebih baik atau kalian hanya jalan di tempat? Perubahan yang dibutuhkan biasanya membutuhkan beberapa minggu atau beberapa bulan, tergantung dari seberapa parah masalah kalian.
Jika ada perubahan yang baik, tandanya kalian bisa kembali lagi ke hubungan yang seperti biasanya. Luangkan waktu untuk merayakan keberhasilan yang sudah dicapai. Jika tidak ada perubahan yang baik, saatnya kamu bersikap tegar dan memberanikan diri untuk memutuskan hubungan.