Memiliki pasangan psikopat tidak selalu berarti dia terlihat seram dan akan membunuh kamu seperti di film-film horor. Seorang psikopat justru terlihat normal seperti kamu dan orang lain, tetapi ketika kamu dekat dengannya, kamu akan merasa tersiksa seolah ingin mati saja!
Pada awalnya kamu tidak menyadarinya. Dia kelihatannya sangat mencintaimu. Mungkin dia juga romantis dan memberikan perhatian penuh padamu. Namun, lama-kelamaan, kebusukan dia terlihat satu per satu dan bisa kamu rasakan baik secara fisik maupun emosional.
Psikopat sanggup melakukan segala cara tanpa simpati atau pun penyesalan untuk mendapatkan apa yang dia mau. Dia rela menggencet orang lain demi kenyamanan dirinya. Jika kamu masih belum yakin pasangan kamu seorang psikopat, berikut ini adalah gejalanya!
1. Pasangan Memiliki Kepribadian yang Terlalu Menarik
via Pexels
Saking menariknya, kamu sampai tidak bisa jauh-jauh dan ‘ketagihan’ akan kehadirannya! Menurut para ahli, para psikopat memiliki ‘topeng’ yang dia kenakan di depan semua orang untuk menutupi keburukannya. Misalnya, pasangan tidak takut mentraktir kamu, menghujanimu dengan banyak hadiah romantis agar kamu tertarik dan percaya padanya.
2. Tetapi, di Balik Kepribadiannya yang Menarik, Seorang Psikopat Mudah Mengamuk dan Menyakiti Kamu
via Pexels
Setelah dia dapat kepercayaanmu dan hatimu, dia pasti akan memanfaatkanmu untuk mendapatkan keinginannya. Namun, kalau dia tidak bisa mendapatkannya, dia tidak segan membentakmu, mengamuk di depanmu, dan bersikap kasar padamu. Memanipulasi dan bullying adalah senjata dia untuk mengintimidasi kamu agar kamu memberikan apa yang dia mau.
3. Pada Awalnya, Dia Menarik Perhatian Orang-Orang di Sekitarnya Dengan Kesan Pertama yang Menawan
via Stocksnap
Biasanya, orang yang tahu pasanganmu seorang psikopat adalah kamu dan beberapa orang terdekatnya saja. Itu dikarenakan orang yang belum terlalu mengenal dia menganggap semua sifat buruknya sebagai sifat positif. Misalnya, dia yang impulsif, tidak mau tahu dengan risiko, malas menghadapi konsekuensi bisa dianggap sebagai sifat yang berani atau percaya diri.
3. Lalu, Kamu Bisa Mendeteksi Bahwa Semua yang Dia Perlihatkan Pada Orang Lain Hanyalah Kebohongan
via Pexels
Kamu baru menyadarinya setelah kamu mengevaluasi semua perilaku dia di depanmu. Pernahkah kamu menyadari ucapannya sering kali tidak sama dengan sikapnya? Atau mungkin kamu jadi meragukan diri sendiri setelah berbicara dengannya? Jika ya, berarti kamu sudah menjadi korban kebohongan pasangan. Dia melakukannya pada semua orang yang dia kenal untuk menutupi kesalahan dan mendapatkan keinginannya tanpa harus menghadapi konsekuensi dan tanggung jawab yang semestinya dia terima.
4. Dia Seorang Drama Queen, Dia Memposisikan Dirinya Sebagai Korban Untuk Mendapatkan Simpati Dari Kamu
via Stocksnap
Playing victim sangatlah normal bagi seorang psikopat. Orang-orang insecure dan memiliki savior complex pasti mudah terjebak dalam dramanya ini. Setiap cerita yang dia ungkapkan padamu pasti berakhir sedih di mana dialah korbannya, dialah yang harus ditolong, semua orang salah kecuali dirinya. Tetapi jangan salah, semua itu hanya triknya untuk mengeksploitasi rasa kemanusiaan kamu.
5. Dia Juga Sangat Narsisistik, Menganggap Dirinya yang Terbaik dan Semua Orang Bukanlah Apa-Apa Tanpa Kehadirannya
via Pexels
Pasti ada suatu saat di mana pasangan berkata, “Coba kalau nggak ada aku, kamu nggak bakal sebaik ini!” atau “Semestinya kamu bersyukur aku mau jadi pasangan kamu!”
Berbeda dengan orang egois, sifat narsisisme sering kali terlihat pada seorang psikopat. Dia merasa dirinya yang paling baik dan sempurna dalam hal apapun. Tanpanya, dunia akan kiamat. Semua orang harus melayani dirinya. Tanpa sadar, dia sering membanggakan dirinya secara berlebihan. Sikapnya yang besar kepala ini awalnya membuatmu kagum, tetapi lama-lama kamu lelah juga karena dia sama sekali tidak mau berempati dan memberimu perhatian.
Jangan Harap Dia Bakal Menyesali Perbuatannya Padamu. Seorang Psikopat Tidak Pernah Merasa Bersalah dan Menyesali Perbuatannya!
via Stocksnap
Baginya, kegagalan atau hambatan yang ada di depan matanya tidak terjadi karena kesalahannya. Dia selalu mencari cara untuk menyalahkannya pada kamu, orang lain, apapun agar dia tidak perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalau pun segalanya berjalan baik, dia tidak akan mengapresiasi orang lain dan menganggap semua itu terjadi karena usaha kerasnya.
Kalau kamu merasa tersakiti dan berharap dia akan menyadari dan menyesali perbuatannya, jangan harap. Dia tidak mampu merasakan penyesalan. Itulah salah satu kelainan seorang psikopat dari orang normal lainnya. Jadi, jika kamu merasa pasangan tidak pernah mau disalahkan dan seolah tidak sadar akan kesalahannya, lebih baik menjauh dari dia sebelum terlambat!