Ada banyak alasan dan penjelasan yang bisa memberikan pembelaan terhadap apa yang jadi pertanyaan kita hari ini. Apakah pria diizinkan untuk menggerutu pada pasangan?
Tidak perduli siapapun Anda, apa kondisi Anda, pasangan, maupun relationship Anda, jawaban dari judul artikel ini adalah TIDAK.
Menggerutu adalah bahasa tubuh dari sebuah sikap keterpaksaan. Anak kecil membuat PR sambil menggerutu karena ia tidak ingin mengerjakannya tapi tidak punya kuasa untuk bersikap demikian. Seorang kasir menggerutu saat membuat laporan surat jalan karena menurutnya hal tersebut bukanlah tugasnya, tapi dia tidak punya kuasa untuk menolak perintah atasan.
Menemani pasangan berbelanja ataupun melakukan kegiatan lain sambil menggerutu memberikan pesan bahwa Anda melakukannya di bawah keterpaksaan dan tidak punya kuasa untuk menolak. Ada banyak sekali pesan negatif yang dikirimkan oleh seorang pria yang menggerutu.
- Pertama, menggerutu menunjukkan bahwa Anda adalah pria dengan attitude yang negatif. Anda gagal menjadi pria yang selalu tampil positif dengan emosi Anda dan tidak punya kendali atas emosi dan perasaan Anda sendiri. Wanita butuh pria dengan kendali emosi dan perasaan yang stabil untuk meredakan emosi dan perasaan mereka yang meledak-ledak dan ekspresif.
- Kedua, menggerutu menunjukkan bahwa Anda adalah pria yang tidak mampu mengkomunikasikan permasalahan atau keinginan Anda dengan baik. Contoh bahasa tubuh lain yang berkaitan dengan hal ini adalah menghela napas saat Anda lebih memilih menelan perasaan kesal dibanding mengungkapkannya karena Anda sedang malas bertengkar.
- Ketiga, menjalankan sesuatu dalam hubungan Anda dalam keadaan terpaksa menunjukkan bahwa apa yang Anda lakukan bukanlah keputusan Anda, melainkan sesuatu yang diputuskan pada Anda. Anda otomatis jadi pria yang gagal memegang peran dominan.
- Keempat, Anda adalah pria yang tidak mampu menciptakan perubahan. Dalam relationship ini Anda bukan pemimpin, Anda adalah pengikut!
Tidak perduli bagaimana Anda memandangnya, menggerutu adalah tindakan seorang pria yang tidak menarik bagi wanita. It’s a major turnoff.
Bila Anda tidak suka dengan apa yang pasangan Anda tetapkan, maka sampaikan kepadanya dan negosiasikan apa yang Anda mau hingga sampai pada satu titik tengah yang menyenangkan kedua belah pihak. Karena itulah esensi dari sebuah relationship, belajar menyatukan kedua pendapat berbeda.
Bila Anda gagal mendapatkan apa yang Anda mau, maka lakukanlah dengan semangat positif sebagai bentuk investasi kasih sayang Anda kepada pasangan. Setelah Anda melakukannya, katakan kepada pasangan bahwa Anda sebenarnya tidak menyukai apa yang Anda lakukan, tapi Anda tetap melakukannya karena Anda sayang dia. Lalu kecup keningnya.
Berhentilah membuatnya ilfil, dan mulailah memperbaiki diri. Pelajari serba-serbi untuk menjadi pria yang menarik dan Buat Wanita Tertarik Pada Anda!
Itu baru pria.