Sebuah kencan adalah kegiatan yang menyenangkan bagi pria dan wanita yang sedang PDKT, sebuah kencan juga menjadi momen bagi pria dan wanita untuk saling menilai satu sama lain. Dalam kencan pertama, pria dan wanita akan menilai semua tingkah laku masing-masing, mulai dari pakaiannya, obrolannya, kecocokan, dan ketidakcocokan. Hasil penilaian tersebut yang akan menentukan apakah mereka akan lanjut pada kencan kedua atau tidak.
Ada tanggung jawab yang besar ketika seorang pria mengajak wanita untuk kencan. Pria harus membuat rencana kencan ke mana mereka akan pergi, nonton film apa, makan di mana, dsb. Belum lagi pria harus menjemput dan mengantar wanita hingga selamat sentosa sampai di rumah. Ditambah lagi, pria juga harus menjadi sosok yang menyenangkan dengan membuka topik pembicaraan, mengajak ngobrol, membuat wanita tertawa dan nyaman. Bila pria gagal melakukan itu semua, jangan harap wanita ingin diajak kencan lagi.
Sebenarnya bila dipikirkan secara logis, tugas dan tanggung jawab pria tersebut sungguh tidak adil, apalagi dalam dunia di mana wanita dianggap setara dengan pria. Bukankah wanita juga menikmati kencan tersebut? Mengapa hanya pria yang harus berusaha lebih dan wanita hanya cukup menikmatinya tanpa melakukan suatu apapun? Tapi pria adalah mahluk dangkal. Pria TIDAK KEBERATAN dan SUKARELA untuk melakukan segala macam hal tersebut hanya untuk membuat sang wanita bahagia, karena ketika wanita bahagia maka pria juga akan bahagia.
Tapi dibalik kesukarelaan tersebut, ada 3 kesalahan wanita ketika kencan. Tiga hal yang membuat pria jadi tidak berminat lagi untuk melanjutkan PDKT. Tiga hal yang bila dilakukan akan membuat suasana kencan yang tidak nyaman bagi kedua belah pihak. Tiga hal yang harus diperhatikan wanita apabila dia juga tertarik pada pria tersebut dan ingin memberikan kesan baik.
1. SOK SIBUK DAN MEMBATALKAN JANJI
Banyak wanita jual mahal yang tidak mau memberikan kepastian ketika diajak kencan, selalu menjawab dengan “Nanti aku kabarin lagi” atau “Liat entar ya” yang pada kenyataannya, sama sekali tidak memberi kabar apapun. Lebih parahnya lagi, banyak wanita yang sudah mengatur janji untuk kencan tapi membatalkannya di detik-detik terakhir dengan berbagai macam alasan, seperti “Harus nganterin mama ke dokter” atau lebih parahnya, tidak bisa dihubungi sama sekali di hari H. Ini kasus umum yang sering sekali terjadi, tanyakan pada semua pria yang Anda kenal maka semuanya pasti PERNAH mengalami hal ini.
Mengapa wanita melakukan hal ini? Kemungkinan pertama, karena dia memang tidak tertarik pada sang pria tapi tidak enak hati bila harus menolak terus terang, karena takut si pria akan memaksa. Jadinya mereka sengaja mengiyakan ajakan pria agar urusannya cepat selesai, dan membatalkannya di detik terakhir sehingga pria tidak bisa mengajukan keberatan. Sebuah cara yang brilian.. tapi keji. Jauh lebih baik bila Anda menolaknya blak-blakan daripada harus berbohong.
Kemungkinan kedua, si wanita juga tertarik dan ingin kencan berdua tapi tidak ingin terlihat ngebet. Jadi dia sengaja jual mahal, untuk melihat apakah sang pria cukup gigih untuk terus mengajaknya dan menguji kesabaran si pria ketika dibatalkan janjinya di detik-detik terakhir. Sebuah ujian yang tidak masuk akal. Setelah 2-3 kali mengalami hal ini, maka pria akan pergi dan tidak akan mengajak Anda lagi. Bila ini terjadi, apa yang Anda lakukan? Anda mecemoohnya dan mengatakan bahwa dia tidak serius mendekati Anda. Absurd!
Baik alasan pertama maupun kedua, menunjukkan Anda tidak bisa menghargai waktu orang lain. Justru keputusan sang pria untuk tidak melanjutkan PDKT adalah keputusan yang tepat, karena Anda jelas bukan calon pasangan yang baik. Siapa sih yang ingin berhubungan dengan orang yang tidak bisa menepati janji?
2. PASIF DAN SIBUK SENDIRI
Banyak wanita bersikap pasif ketika kencan, hanya menjawab pertanyaan seadanya, tidak mau bertanya balik ketika ditanya suatu hal, tidak pernah membuka topik pembicaraan, dan sibuk dengan gadget di tangannya. Pria adalah mahluk dangkal, bisa pergi bersama wanita yang disukainya saja sudah membuatnya bahagia. Jadi pria awalnya akan memaklumi kepasifan Anda. Dia berpikir bahwa mungkin Anda memang pendiam, jadi dia berusaha untuk lebih aktif, mengajak Anda ngobrol dan bercanda, meski Anda tidak pernah mau tertawa.
Pria akan menyalahkan dirinya sendiri bila sebuah kencan ternyata tidak berjalan dengan baik. Dia merasa gagal, karena tidak bisa menjadi sosok yang asyik dan menyenangkan. Dia menyalahkan dirinya yang gugup dan bingung kehabisan bahan pembicaraan. Jadi dia akan berusaha untuk memperbaiki hal tersebut dan mengajak sang wanita pergi untuk kencan yang kedua. Pria tidak akan menyalahkan wanita, meskipun jelas yang namanya interaksi membutuhkan partisipasi kedua belah pihak. Bila ada suasana yang tidak menyenangkan terjadi, berarti kesalahan ada pada kedua belah pihak.
Sebuah hubungan membutuhkan partisipasi kedua belah pihak. Bila hanya satu pihak yang berusaha membuka percakapan dan memikirkan pertanyaan apa lagi yang bisa ditanyakan agar suasana tidak garing, maka jelas hubungan tersebut jadi timpang sebelah. Wajar saja bila suasana dalam kencan tersebut jadi kaku dan tidak menyenangkan. Lucunya, setelah kencan yang garing tersebut, di mana wanita tidak mau berusaha untuk bertanya balik dan sibuk sendiri dengan gadget di tangan mereka, wanita menyalahkan pria, “Ah dia nggak asik orangnya, gue gak mau pergi lagi sama dia..” Absurd!
3. TIDAK MENGHARGAI USAHA PRIA
Coba bayangkan sejenak bila Anda menjadi pria. Anda yang harus mengajaknya kencan dengan resiko ditolak, karena wanita terlalu gengsi untuk mengajak duluan. Setelah itu Anda harus menunggu kabar dan kepastian darinya, karena si wanita terlalu sibuk (atau sok sibuk) untuk memberikan jadwal yang pasti, padahal Anda juga punya kesibukan sendiri. Lalu Anda juga harus menjemputnya dan mengantarnya pulang, karena ingin memastikan sang wanita selamat sampai di rumah. Belum cukup sampai disitu, Anda juga yang harus memikirkan topik pembicaraan agar suasana kencan tidak garing, meski seringkali hanya dijawab sepatah kata saja oleh sang wanita. Dan ketika saatnya membayar makan malam ataupun tiket nonton, Anda yang mengeluarkan uang dan membayari semua biaya malam itu karena Anda merasa bahwa itu kewajiban seorang pria.
Setelah mengantarnya pulang, tidak ada kata “Terima kasih,” atau “Hati-hati di jalan”, atau sekedar SMS menanyakan “Sudah sampai rumah belum?” Seolah-olah, segala usaha yang Anda lakukan malam itu tidak ada artinya. Bila Anda ada dalam posisi seperti itu, apakah Anda akan mau kencan dengan wanita itu lagi? “Jelas tidak!” pikir Anda, tapi lagi-lagi, pria adalah mahluk dangkal. Pria tidak keberatan melakukan semua hal tersebut, karena berpikir bahwa itu memang sudah jadi kewajiban seorang pria. Awalnya memang tidak masalah, toh dia sedang tergila-gila pada Anda. Tapi setiap orang butuh dihargai, dan bila Anda tidak mau menghargai usahanya maka akan ada wanita lain yang akan menghargainya. Bila itu terjadi, jangan salahkan si pria bila dia berpaling kepada wanita yang mampu mengucapkan “terima kasih”.
Pria cuma ingin merasa jadi jagoan yang bisa membahagiakan wanita. Itu saja. Sederhana. Simple. Sebuah kata “Thanks for tonight, kalo sudah sampai rumah kabarin yah..” ketika dia mengantar Anda pulang di akhir kencan, sudah bisa membuatnya merasa menjadi pria paling jagoan sedunia. Seperti seorang ksatria yang menyelamatkan tuan putri. Jangan pelit mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas usaha yang dilakukan pria. Kata “terima kasih” tidak mahal kan? Sebuah kata yang sederhana tapi bisa membuat sang pria jadi semakin menyukai Anda.
Untuk mempelajari lebih banyak konsep dan cara ampuh untuk menjadi wanita yang disukai pria, silakan bergabung di kelas Lovable Lady.
Salam revolusi cinta!