Ngarep adalah hal yang sangat menyenangkan dan mematikan. Menyenangkan karena kamu selalu membayangkan dia akan menjadi pasangan kamu. Membayangkan kamu dan dia berjalan bersama, bergandengan tangan, berjalan melewati sebuah taman yang dipenuhi bunga. Yang sebenarnya sama sekali tidak terjadi di dunia nyata. Semua itu hanya khayalan kamu!
Perasaan ngarep memang tidak bisa dihilangkan dari pikiran, tapi bisa dikendalikan. Dalam pelatihan Hitman System peserta selalu diingatkan untuk menghindari rasa ngarep. Namun terlebih dahulu, kamu harus tahu dulu tanda-tandanya.
Ini adalah 4 tanda bahwa kamu sedang ngarep:
1. Selalu Memikirkannya
Kenali tanda ini terlebih dahulu. Di tengah aktivitas yang kamu lakukan, otak kamu tidak bisa berhenti memikirkannya. Ini salah satu tanda paling awal bahwa kamu ngarep! Contohnya seperti ingin mengetahui sedang apa dia saat ini, bagaimana keadaannya? Apakah sudah membaik dari sakitnya. Semakin kamu mencoba tidak memikirkannya, otak kamu akan semakin mengingatnya. Penyebabnya simple, kamu tidak punya hal apapun yang menarik dalam hidupmu, sehingga seseorang yang baru berstatus gebetan saja sudah langsung jadi spesial.
2. Sering Stalking
Setelah memikirkannya terus-menerus, otak mendorong kamu harus melakukan sesuatu untuk memuaskan rasa penasaran akan dirinya. Otak kamu terus mencari cara bagaimana mengetahui keadaannya, apa yang sedang dia lakukan, dan siapa saja yang sedang mendekatinya. Pada akhirnya kamu melihat akun twitter atau facebooknya untuk memuaskan rasa penasaran dan ngarep kamu sambil tanpa sadar memberi investasi waktu, tenaga dan pikiran.
Akibatnya, kamu berilusi ngerasa dekat dengan dirinya, sementara dia sama sekali nggak! Ada ketimpangan khayalan yang baru akan kamu sadari saat entar kamu ditolak dalam PDKT.
3. Sering Membicarakannya
Memikirkan dan sering stalking sosial medianya mungkin tidak cukup untuk memuaskan perasaan kamu. Kamu terus mencari cara untuk memuaskan imajinasi kamu terhadapnya. Untuk membuat diri kamu merasa senang akhirnya kamu membohongi diri sendiri dengan cara membicarakannya kepada teman-teman semua tentangnya dan kamu sangat berharap dia menjadi pasangan kamu. Kamu bercerita tentang semua strategi dan progress PDKT kamu. Padahal sebenarnya kamu belum sama sekali PDKT! Akibatnya, kamu berilusi ngerasa mengenal dirinya dengan baik.
4. Memberi Perlakuan Spesial
Ketika kamu ngarep, kamu akan menganggap dirinya lebih spesial dari siapapun. Pantas menerima semua perlakuan spesial dari kamu. Berusaha untuk tidak membuatnya marah, kesal, dan bete. Bahkan meminta maaf walaupun kamu tidak salah. Ini adalah ngarep puncak alias ngarep akut yang paling bikin gebetan ilfeel.
Pasti setelah membaca artikel ini timbul sebuah pertanyaan: “Mengapa saya tidak boleh ngarep?” Ketika kamu berharap banyak kepada seorang gebetan (yang belum jelas apakah naksir kamu atau nggak), proses PKDT kamu pasti tidak akan berjalan seperti seharusnya. Ngarep membuat seseorang takut gagal, dan ironisnya, takut gagal membuat orang melakukan hal-hal yang menyebabkan dia gagal. Contoh, karena takut ditolak, maka PDKT berkedok dukun curhat, namun akhirnya terjebak friendzone.
Karena kamu telah banyak berinvestasi seperti memikirkannya, stalking, membicarakannya kepada semua orang, bahkan memperlakukannya spesial dibanding dengan yang lain, semua hal itu akan membuat kamu merasa lebih sakit saat menerima penolakan di akhir PDKT. Karena bukan penolakan yang membuat kegagalan terasa sakit, melainkan semua harapan dan bayangan yang udah kamu ciptakan duluan.
So, say no to ngarep!