Apakah kamu sedang stres? Mungkin kamu bisa menjawab “nggak” sembari tertawa. Tetapi tahukah kamu, sebenarnya tanda stres dapat terlihat dari bentuk tubuh dan perilakumu. Meskipun kamu menjawab “Nggak”, tubuhmu sendiri mengatakan “Ya, aku sedang mengalami stres.”
Lalu, kondisi fisik seperti apa yang mencerminkan bahwa diri kita sedang terserang stres? Coba lihat empat tandanya berikut ini.
Kesulitan Mengingat
Berawal dari bagian tubuh teratas. Kamu akan jadi lebih sulit mengingat ketika sedang merasa stres. Mungkin kamu sekarang jadi sering lupa letak barang-barangmu, atau lupa apa yang teman katakan padamu? Saat berada di bawah tekanan, hormon kortisol sebenarnya cukup berguan untuk membuatmu lebih fokus pada masalah yang tengah kamu hadapi. Akan tetapi sebaliknya, hormon stres ini juga melemahkan sistem lainnya, termasuk kemampuan otak untuk belajar dan mengingat. Keadaan ini terjadi karena tubuh mengerahkan energi hanya untuk berkonsentrasi pada masalah atau sumber stres agar dapat cepat ditangani.
Leslie Atkinson, scientific director di Institut for Stress and Wellbeing Research, Universitas Ryerson, menjelaskan bahwa stres dalam jangka pendek berdampak positif. Akan tetapi jika berkepanjangan dapat membuatmu jadi pelupa dan sulit untuk mempelajari hal yang baru.
Gangguan pada Perut dan Usus
Jika pernah merasakan seperti adanya kupu-kupu dalam perut saat menghadapi masalah atau sedang tertekan, tandanya kamu sedang mengalami stres. Sebab, perut dan otak rupanya sangat berhubungan dan stres memengaruhi kondisi fisik perut. Stres dapat meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan abdominal, seperti maag, alergi makanan, infeksi usus, iritasi pada usus, dan sakit perut berkepanjangan.
Berdasarkan laporan dari Harvard Medical School, stres dapat membuat orang yang memiliki masalah dengan pencernaannya, merasakan sakit lebih hebat daripada mereka yang memiliki masalah pencernaan namun nggak mengalami stres. Walaupun nggak semua masalah pencernaan berkaitan dengan stres, laporan ini menyebutkan bahwa dari 13 penelitian yang di-review, menunjukkan pasien yang menjalani terapi psikologi sembuh lebih cepat daripada mereka yang dirawat secara konvensional.
Membuncitnya Perut
Kita semua tahu bahwa perut adalah bagian tubuh yang paling banyak menyimpan lemak. Oleh karena itu, banyak yang menjaga pola makannya agar dapat mempertahankan bentuk perut yang rata. Namun, hal tersebut akan berujung pada sia-sia jika kamu mengalami stres.
Di masa kini, stres juga memicu respon yang sama pada tubuh. Produksi hormon kortisol yang berlebihan akibat stres dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut, baik pada orang gemuk maupun kurus. Leslie mengatakan, “Sistem stres adalah bagian dari perangkat evolusi manusia. Stres berevolusi untuk membuat generasi berikutnya tetap hidup.”
Haid Kurang Lancar dan Nggak Subur
Bagi wanita, jika haidmu nggak lancar, bisa jadi menunjukkan bahwa kamu sedang stres. Sebab, stres memengaruhi kelenjar hypothalamus pada otak. Kelenjar ini bertanggung jawab untuk mengatur hormon yang memproduksi sel-sel telur pada wanita. Pada poin pertama telah dijelaskan bahwa saat stres, energi pada tubuh hanya akan terfokus untuk menyelesaikan masalah, dan bisa memengaruhi siklus haid juga ovulasi saat kondisi wanita lebih tenang.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengusir stres? Banyak, sangat banyak dan beragam. Cobalah baca artikel Kelas Cinta yang berkaitan dengan stres, seperti ini, ini, ini, dan ini.