PDKT seharusnya adalah proses sosial yang sangat ringan, hanya sekadar menguji kecocokan semata. Artinya sangat wajar sekali bila Anda menemui ketidakcocokan pada gebetan yang Anda dekati. Tapi anehnya, orang malah merasa sakit hati bila ditolak pada saat PDKT, seakan-akan seharusnya mereka “cocok” bila dia lebih berjuang atau mobilnya lebih mahal.
Mau tahu kenapa Anda merasa sakit saat ditolak?
Bibit perasaan sakit tersebut berakar sejak Anda memposisikan diri sebagai seorang pemburu atau pengejar. Hal tersebut membuat pikiran Anda penuh dengan strategi-strategi untuk memenangkan perburuan ini. Akibatnya, ketika yang didapatkan justru adalah penolakan, Anda merasa terkalahkan. Anda merasa menjadi seorang pecundang. Terlebih jikalau teman-teman sekeliling Anda mengetahui tentang “kekalahan” tersebut. Rasa minder, tidak percaya diri dan tertutup pasti akan menjadi jubah yang menempel pada pikiran Anda.
Anda merasa sakit hati karena Anda tidak siap untuk ditolak. Anda tidak siap ditolak karena dari awal tujuan Anda PDKT bukan untuk menguji kecocokan, tapi untuk memaksakan/memperjuangkan/menunggu/menyiasati kecocokan Anda dengan dirinya.
Bayangkan Anda sedang hangout bersama teman-teman, kemudian ada seorang teman di dalam kelompok yang Anda ajak berkenalan namun orang itu menolak, apakah Anda akan merasa kalah? Apakah Anda merasa sebagai pecundang? Paling-paling Anda hanya akan merasa sedikit kesal karena keanehan tingkah laku orang tersebut. Anda tidak akan tenggelam dalam kesedihan Anda serta ber-mellow ria dengan hal tersebut, bukan?
Hal yang sama seharusnya terjadi dalam dunia romansa Anda. Ketika Anda mengalami penolakan, sadarkan dan katakan pada diri Anda bahwa Anda bukanlah pecundang. Anda tidak sedang memainkan sebuah kompetisi yang melibatkan pemenang dan pecundang, melainkan interaksi ringan dalam dunia pergaulan Anda, di mana “ketidakcocokan” adalah hal yang sangat lumrah sekali. Anda selalu dapat menemukan gebetan lainnya yang lebih cocok di manapun dan kapanpun Anda mau.
Hindari waktu-waktu menyendiri di kamar dan tingkatkanlah intensitas pergaulan dengan sahabat-sahabat Anda yang suportif (baca: hangout bareng). Berinteraksilah sebanyak mungkin dengan lawan jenis yang Anda temui dan bersahabatlah dengan banyak orang. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda akan belajar bahwa Anda tidak punya alasan untuk merasa sakit hati saat ditolak, karena Anda punya segudang pilihan lain.
Anda juga tidak akan merasa sakit kembali ketika Anda bertemu gebetan yang dahulu pernah menolak Anda. Sebaliknya Anda akan bisa berinteraksi dengan lebih baik dari sebelumnya dan gebetan Anda akan merasakan perubahan yang lebih baik pada diri Anda. Di saat seperti inilah, kesempatan Anda untuk menarik hatinya dua kali lipat terbuka lebar. Bandingkan bila Anda meresponnya dengan perasaan sakit hati, gebetan Anda akan sangat bersyukur sudah menolak Anda dulu!
Menutup artikel ini, ada satu prinsip PDKT yang harus Anda ingat: Bila Anda belum siap untuk ditolak, Anda belum siap PDKT. Camkan hal itu.