Narsis, kata ini pasti cukup akrab di telinga kita. Kata yang berasal dari nama seorang pemuda Yunani (Narcissus) yang jatuh cinta pada pantulan dirinya sendiri di permukaan kolam ini kerap digunakan untuk menggambarkan perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.
Baru-baru ini sebuah studi menyebutkan bahwa pria yang memiliki sifat narsis lebih mudah mendapatkan pasangan kencan ketimbang pria yang tidak narsis.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Seperti dirilis MSN, Michael Dufner salah satu peneliti dari Humboldt University of Berlin mengatakan bahwa narsisme ternyata berhubungan erat dengan daya tarik terhadap pasangan di dalam kehidupan nyata.
Lebih dari 60 partisipan pria berusia rata-rata 25 tahun turut terlibat dalam penelitian ini. “Kami fokus pada narsisme sebagai ciri kepribadian, bukan gangguan kepribadian. Setiap orang memiliki tingkat narsisme tertentu. Beberapa lebih tinggi, sementara yang lainnya lebih rendah,” terang Dufner.
Para partisipan diminta untuk mendekati wanita yang mereka temui di jalan, sekaligus untuk meminta nomor hp, email, atau akun Facebook.
Dari studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin ini diketahui bahwa pria yang memiliki kadar narsis tinggi berhasil mendekati lebih banyak wanita dan berpeluang lebih besar mendapatkan data pribadi para wanita tersebut.
“Efek ini muncul bukan karena harga diri yang tinggi, tapi karena narsisme,” ujar Dufner. Bahkan Jean Twenge seorang profesor psikologi dari San Diego State Universitymenyatakan, “Daya tarik awal dengan sikap yang narsis berasal dari ketegasan dan keyakinan laki-laki.”
“Dengan ketegasan seperti itu, stereotip maskulin menjadi muncul dan membuat perempuan tertarik,” tambah Jean.
Narsisme sangat erat kaitannya dengan perasaan percaya diri yang meluap, dominasi, keinginan untuk menang dan berbagai perasaan positif lainnya. Jelas, seorang pria akan kesulitan tampil narsis bila dia minder dan tidak percaya diri pada kualitas dirinya. Itulah yang membuat wanita tidak tertarik.
Ingat: Bila Anda sendiri menganggap bahwa diri Anda tidak menarik, masa orang lain mau menentangnya? Orang lain tinggal mengiyakan saja.