Akhir pekan yang dinanti akhirnya tiba. Kepenatan seminggu beraktivitas terasa begitu layak mendapat imbalan setimpal berupa weekend yang menyenangkan. Lalu Anda teringat seorang wanita menarik yang baru saja bertukar nomor telepon dengan Anda di minggu ini.
Komunikasi yang terjalin lancar membuat Anda dengannya merasa klik. Hingga akhirnya keseruan obrolan itu berujung pada sebuah kesepakatan janji kencan.
Rencana kencan yang disiapkan sudah matang. Mulai dari pakaian yang akan dikenakan, anggaran kencan, tempat tujuan kencan, sampai aktivitas yang akan dilakukan nanti. Tapi tiba-tiba diri Anda meragu pada satu pertanyaan sederhana.
“Mau ngajak dia kencan naik kendaraan apa?”
Jika Anda pria yang hidup bergelimang kemapanan, pertanyaan di atas jelas bukan rintangan berarti bagi Anda. Tapi tidak bagi sebagian pria lain. Karena ada gengsi yang dipertaruhkan di sana. Sebuah gengsi yang terbentur dinding kemapanan.
Kenyataannya, tidak semua pria hidup dan terlahir mapan. Sedangkan kita cenderung punya kesamaan gengsi untuk urusan transportasi kencan satu ini. Semua pria menginginkan bisa mengantar jemput wanitanya menggunakan mobil. Karena itu seakan membuat ego pria dengan bangga berkata:
“Hey wanita, pandanglah aku. Aku adalah kandidat yang potensial menjadi pasanganmu. Karena aku mampu menjamin kesejahteraanmu”.
Tapi apa mau bilang apa. Yang Anda punya hanya sebuah sepeda motor kesayangan Anda, teman setia menaklukan berbagai medan perjalanan. Atau mungkin Anda hanya bisa mengandalkan sepasang kaki Anda dengan sebuah mobil.
Mobil pelat kuning.
Ditambah, wanita gebetan Anda tampak punya kemapanan finansial lebih baik daripada Anda. Sehingga membuat Anda berasumsi kalau dia kayaknya cuma mau diantar jemput menggunakan mobil.
“Duh, makin teriris rasanya ego ini.”
Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Ya ajak saja dia kencan dengan kendaraan yang bisa Anda sediakan. Tidak perlu berbohong ala, “Mobil gue lagi di bengkel”, atau “Mobil lagi dipakai nyokap”, dan lain sebagainya. Karena jika kebohongan itu terbongkar, si dia bisa pergi meninggalkan Anda. Bukan karena Anda tidak mempunyai mobil pribadi, tapi karena Anda berbohong demi gengsi. Lagi pula kalau Anda perhatikan, sekarang sudah banyak wanita-yang-tadinya-Anda-kira-cuma-mau-naik-mobil pribadi-saja beralih ke kendaraan umum seperti bus transjakarta dan motor.
Tapi bagaimana jika si dia tidak mau diajak kencan dengan kendaraan selain mobil pribadi? Kemungkinannya ada dua:
1. Dia sulit diajak kerja sama.
Ngaku deh, cowok mana sih yang nggak mau punya pasangan yang suportif terhadap apa pun kondisi kita, atau bahasa sederhananya “mau menemani kita di saat susah”? So, kalau untuk perkara sederhana seperti transportasi saja dia sulit diajak kerja sama, bagaimana dia mau bekerja sama dengan Anda menghadapi masalah yang pelik? Jangan buang waktu Anda yang berharga untuk wanita manja seperti ini.
2. Anda bukan pria menarik di matanya.
Jika Anda memang pria yang menarik di matanya, maka kendaraan apa pun yang bisa Anda sediakan tidak menjadi masalah. Selama itu layak, aman, dan nyaman. Karena bagi wanita, sulit untuk menolak ajakan kencan dari pria menarik yang mereka kagumi. Punya kesempatan kencan dengan Anda saja sudah bagus, maka urusan transportasi bisa ditolerir. Maka dari itu, fokuslah untuk meningkatkan kualitas diri Anda.
Karena Pria menarik tidak membutuhkan kendaraan mewah untuk membuat dirinya tampak berkilau.
Dan hanya pria yang tidak menarik yang menggantungkan kilauan dirinya pada kilau kendaraan yang ia tunggangi.
Untuk para ladies, yuk sharing komentar dan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini. Anda lebih tertarik pada kendaraannya atau pribadinya yang berkilau?