Pria memiliki banyak mitos yang cukup dipercaya banyak wanita. Satu di antaranya adalah mereka nggak peka pada apa pun, seakan mereka nggak memiliki perasaan. Terlihat dari sikap pria yang nggak mudah menangis saat merasa sedih, dan merasa baik-baik saja saat terluka atau kecewa. Mereka pun lebih sering melibatkan logika mereka dalam memutuskan banyak hal. Selain itu, mereka jarang mau berbagi pada siapa pun mengenai perasaan atau masalah yang mereka alami.
Berbeda dengan wanita, yang dikenal sebagai gender sensitif dan emosional. Wanita melibatkan perasaannya saat berpikir, mudah menangis saat merasa terluka atau tersakiti, kemudian membagikan perasaannya tersebut pada orang di sekitarnya dengan bebas. Tanpa merasa malu, tanpa merasa tekanan lainnya.
Apa kamu memercayai mitos ini juga? Sayangnya, mitos ini terasa cukup berlebihan. Karena semua manusia pasti punya hati dan perasaan, sekalipun itu seorang pria. Hanya dalam hal ini, pria terbiasa untuk memendam perasaan mereka. Pria nggak bisa membagi perasaannya pada orang lain, sementara wanita dengan mudahnya curhat mengenai masalah mereka pada teman-temannya.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa beberapa pria, khususnya di Inggris, telah ditekankan oleh keluarga mereka bahwa berpikir menggunakan hati adalah hal yang nggak jantan. Karena penekanan inilah, para pria lebih memilih untuk terlihat nggak sensitif. Padahal kenyataannya, mereka justru lebih sensitif. Karena mereka cenderung memendam apa yang mereka rasakan.
Selain nggak peka, mitos pria lain yang cukup dipercaya banyak wanita adalah pria selalu memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kenyataanya? Sama seperti wanita, pria juga pernah merasa nggak percaya diri dalam situasi tertentu. Pria nggak selalu merasa sangat percaya diri kok. Malah, sebuah penelitian menemukan bahwa sebagian besar pria justru memilih untuk tetap terlihat percaya diri, walaupun sebenarnya yang mereka rasakan justru sebaliknya.
Ahli psikologi yang meneliti beberapa responde menguraikan bahwa pria sangat ketakutan dengan penolakan yang keluar dari lawan bicaranya di saat mereka menawarkan sesuatu, terutama kepada wanita. Saat mendengar kata “tidak”, hal tersebut berpengaruh pada para pria yang terlahir dengan harga diri yang tinggi. Di momen ini lah, pria akan bersikap seolah nggak masalah dengan penolakan tersebut. Padahal kenyataanya, mereka cenderung memikirkannya sampai pusing dibuatnya.
Hmm, ternyata mitos pria yang diyakini selama ini nggak semuanya benar ya. Pria juga bisa peka dan pernah merasa kurang percaya diri. Seenggaknya, pengetahuan ini bisa membuat pikiran kita semua jadi lebih terbuka mengenai pria.