Dekat dengan Ibu Mempengaruhi Hubungan Saat Dewasa

Home Articles Dekat dengan Ibu Mempengaruhi Hubungan Saat Dewasa
Share the knowledge!

Rasanya, hidup kita hingga saat ini nggak luput dari peran orang tua yang membimbing kita. Ada anak yang dekat dengan orang tuanya, nggak sedikit pula hubungan dengan orang tua renggang akibat jarangnya komunikasi. Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan seberapa baik hubungan kamu dengan orang tuamu di masa remaja, akan mempengaruhi hubungan cinta kamu dalam satu dekade ke depan. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang erat dengan ibunya pada masa remaja dikaitkan dengan hubungan berkualitas saat dewasa.Temuan menyoroti pentingnya ikatan orang tua anak untuk membangun hubungan di kemudian hari, para peneliti mengatakan.

“Hubungan orang tua dengan anak-anak mereka sangat penting dan itulah bagaimana kita membangun kemampuan kita untuk memiliki hubungan yang sukses saat dewasa, orang tua kita adalah acuan kita,” kata peneliti Constance Gager, dari Montclair State University di New Jersey.

“Jadi, jika anak-anak tidak merasa dekat dengan orang tua mereka maka kemungkinan tidak akan mengikuti aspek positif dari hubungan itu ketika mereka mencapai usia dewasa.”

Namun, kekuatan koneksi orang tua anak setelah usia si anak berusia 14, tampaknya tidak mempengaruhi hubungan romantis saat mereka beranjak dewasa. Ini mungkin karena akhir masa remaja terlalu terlambat untuk memiliki mendapatkan dampaknya, kata Gager.

Kehangatan Ibu

Gager dan rekan-rekannya menganalisis hasil survei nasional yang melibatkan hampir 7.000 pasangan menikah di Amerika Serikat. Antara 1992 dan 1994, ibu, ayah dan anak, usia 10 sampai 17, ditanya tentang hubungan mereka satu sama lain. Sekitar satu dekade kemudian, antara tahun 2001 dan 2004, di mana saat ini mereka berumur 20 sampai 27 yang disurvei tentang hubungan mereka dengan pasangan mereka.

Orang tua dan anak-anak diminta untuk menilai pernyataan tentang “kehangatan” dan kedekatan hubungan mereka, seperti “Sangat mudah bagi saya untuk tertawa dan bersenang-senang dengan orangtua atau anak saya ,” dan “Saya merasa gelisah atau tegang saat saya dengan orangtua atau anak saya. ”

Anak-anak yang dewasa harus menjawab pertanyaan tentang kepuasan hubungan dan berapa banyak konflik yang mereka hadapi dengan mitra kencan mereka. Secara khusus, anak-anak dengan hubungan yang hangat dan dekat dengan ibu mereka, memiliki lebih banyak kepuasan dan konflik yang sedikit dengan orang lain.

Meskipun ayah telah menjadi lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka dalam beberapa dekade terakhir, penelitian menunjukkan bahwa hal itu tidak mungkin cukup untuk memiliki efek pada hubungan romantis dewasa anak-anaknya, kata Gager. Dia mencatat bahwa perempuan masih bertanggung jawab untuk dua-pertiga dari tenaga kerja rumah tangga dan pengasuhan anak.

Share the knowledge!