Kenapa Saat Kencan Harus Duduk Berhadapan?

Home Articles Kenapa Saat Kencan Harus Duduk Berhadapan?
Share the knowledge!

Ternyata posisi duduk kita saat kencan sangat berpengaruh bagi kelangsungan dan kesuksesan kencan kita bersama si dia. Selain dengan wajah menarik, obrolan yang mengasyikkan dan tak membosankan, serta persiapan lainnya, posisi duduk kamu dengan si dia memiliki peranan yang cukup besar.

Saat kencan pertama jangan berharap kamu bisa merangkul dia saat duduk atau menggenggam tangannya sambil menikmati makanan yang sudah kalian pesan. Justru saat awal pertama bertemu itulah biasanya wanita justru masih enggan disentuh—apalagi baru beberapa menit berkenalan. Karena belum bisa menyentuh dia, makanya posisi duduk menjadi sangat penting. Jangan berharap duduk berdekatan atau sebelahan. Justru duduk berhadapan dan saling menatap ini lebih menyukseskan kencan pertama kamu.

Dengan duduk berhadapan inilah kamu dan dia bisa salah melempar pandangan—entah saat mengobrol, flirting, atau menatap biasa. Dan buang pikiran jauh-jauh untuk bisa langsung menyentuh dia karena tugas kamu saat ini adalah menciptakan rasa nyaman dengan tatapan kamu. Bahkan salah satu yang memiliki peranan penting dalam menciptakan first impression adalah dengan menatap. Mengapa?

Dengan menatap dia, kamu secara tak langsung sedang menunjukkan keberanian untuk berbicara dengan orang yang kamu suka (Coba ngaku, pasti kamu pernah menunduk, bermain tisu, atau memandang layar handphone saking gugupnya). Menatap langsung ke mata lawan bicaramu menandakan bahwa kamu adalah orang yang biasa interaksi dengan banyak orang sehingga tak ada rasa gugup yang muncul. Nah, pertanyaannya bagaimana kamu bisa menatap dia jika tak duduk berseberangan atau berhadapan?

Bahkan tak hanya itu, sebuah penelitian mengatakan bahwa mereka yang saling bertatapan selama dua menit tanpa terputus bisa meningkatkan rasa suka atau keintiman. Bahkan dengan bertatapan juga dapat memicu senyawa Phenylethylamine yg berakibat rasa suka/nyaman. Kamu bisa kok menatap anggota wajahnya secara bergantian secara kontinu. Misalnya dimulai dengan mata kanan selama 2-3 detik, kemudian mata kiri selama 2-3 detik, hidung atau bibir selama 2-3 detik yang dilakukan secara konstan. Hal ini secara tak langsung menunjukkan bahwa kamu seolah antusias dengan ceritanya—meskipun kamu nggak begitu mengerti.

Ajaibnya lagi, dengan duduk berhadapan, kalian bisa tambah dekat—dengan catatan dia memang tertarik denganmu! Duduk berhdapan memang menciptakan sebuah jarak. Namun, justru hal itu membuat kalian penasaran dan sentuhan menjadi alamiah. Setelah ketegangan dan jarak timbul saat kalian duduk berhadapan, begitu selesai makan kalian bisa melanjutkannya di sebuah kafe dengan sofa besar sehingga kalian bisa duduk mesra samping-sampingan.

Share the knowledge!