“…tapi kita jangan sampai putus silaturahmi, ya, walaupun sekarang kita cuma temenan.”
Kalimat tersebut masih terngiang di kepala Kevin, setelah Jesicca memutuskannya hampir satu bulan yang lalu. Jesicca memutuskannya karena katanya, dia ingin fokus dengan kariernya hingga 3 hari yang lalu, baru ketahuan Jesicca sedang menjalin hubungan dengan seorang koleganya. Kalimat Jesicca yang mengatakan tetap menjaga silaturahmi setelah berpisah tentu hanya bualan—atau mungkin hanya sebuah “obat” penenang. Sampai detik ini, nggak pernah sekali pun Jesicca menghubunginya—semua chat nggak pernah dia balas, semua telepon hampir sering dia abaikan. Hingga satu minggu kemudian, Jesicca tiba-tiba meneleponnya. Kevin bingung, apa yang sebenarnya diinginkan si wanita.
Beberapa dari kita, mungkin pernah mengalami masa-masa seperti itu. Tiba-tiba mantan yang telah “membuang” kamu mendadak menghubungi. Parahnya lagi jika kamu masih berharap dengannya. Tentu kamu akan meladeni dia sambil berharap dia bisa kembali lagi. Sebenarnya apa sih yang harus kamu lakukan saat mantan tiba-tiba menelepon?
Dia Mutusin Kamu
Anggaplah ada situasi di mana kamu menerima telepon dari wanita yang telah menghancurkan hatimu. Kamu bingung kenapa dia mendadak telepon di malam hari saat kamu sedang tak ada kegiatan apa pun. Beberapa wanita yang memutusakan pria, menganggap bahwa pasangannya adalah pria yang sangat menyebalkan atau bermasalah—dan tentu saja nggak ada yang bisa dilakukan pria saat wanita memutuskannya. Kadang, untuk mengurangi rasa sakitnya, wanita berpikir bahwa keputusannya untuk memutuskan kamu 100 persen benar. Namun, tahu tidak bahwa beberapa wanita justru menyesal telah memutuskan pria dan akhirnya mencoba menelepon kamu? Kebanyakan wanita yang telah memutuskan kamu dan mendadak menghubungi kamu lagi setelah 2 minggu lamanya, misalnya, menandakan dia sedang ragu dengan keputusannya. Entah menyesal, entah ragu, yang jelas ada perasaan yang mengganggu hatinya makanya dia menghubungi kamu.
Jadi apa yang harus kamu lakukan? Tentu saja, jika dia adalah wanita yang sudah “membuang” kamu, apalagi hanya karena pria lain, kamu harus secara SOPAN mengatakan jika kamu sedang sibuk, tanpa perlu menjanjikan akan menghubungi dia balik. Ini menandakan bahwa kamu sudah nggak membutuhkan dia lagi dalam hidupmu.
Kamu Mutusin Dia
Situasi kali ini justru kebalikannya. Mantan yang sudah kamu “tendang” itu tiba-tiba menghubungi kamu lagi, setelah 2 minggu kamu memutuskannya. Kamu mungkin bingung apa yang akan dia lakukan, padahal 2 minggu lalu sangat jelas kamu sudah tak ingin memiliki hubunga apa pun dengannya. Jawabannya ada dua: dia memang masih cinta sama kamu atau dia ingin melupakan emosinya ke kamu. Tentu saja wanita memiliki harga diri, dan menelepon seseorang yang sudah membuangnya dulu, mengharuskan dia mengesampingkan harga dirinya. Kebanyakan, ketika wanita menelepon kamu, mereka berharap kamu menyadari kesalahan apa yang sudah kamu buat untuknya. Atau kemungkinan dia sudah memiliki pasangan lagi dan sedang mencoba “memamerkan” ke kamu.
Well, tentu saja si wanita membutuhkan keberanian untuk menghubungi kamu lagi, apa pun alasannya. Jika memang kamu nggak memiliki perasaan apa pun dengannya, setidaknya bersikap baiklah dengannya. Selama kamu nggak memberikan harapan apa pun kepadanya. Siapa yang tahu kan, jika suatu hari nanti keadaan berbalik dan justru kamu yang ingin menghubunginya lagi.
Kesepatakan Bersama
Anggaplah kalian memutusakan berpisah karena sadar hubungan nggak bisa lagi dijalankan atau dengan kata lain, kalian berpisah dengan cara baik-baik. Kemudian kamu bingung karena si mantan tiba-tiba menghubungi kamu. Kemungkinannya adalah itu hanya sebuah panggilan dari teman yang peduli dengan kamu. Jangan pernah menafsirkan apa pun dari panggilan tersebut.
Lalu apa yang harus kamu lakukan? Lakukan hal yang sama jika dia masih peduli dengan kamu, apalagi kalian sudah dewasa dan memutuskan untuk nggak memiliki hubungan apa pun selain pertemanan. Bersikap sopanlah dan ceritakan apa yang terjadi dalam hidup kamu dan dengarkan juga cerita tentang hidupnya. Kalaupun kamu sudah memiliki pasangan baru pun, ajak serta pasangan jika dia tak keberatan. Kadang, teman wanita memiliki peranan penting—sama seperti teman priamu. Dan siapa tahu jika mantan kamu bisa mengambil “peran” tersebut. Selama kalian nggak membawa perasaan apa pun, sudah berdamai dengan perpisahan kemarin, dan tak membahas masa lalu, sepertinya menjadikan mantan pacar menjadi seorang teman bukan keputusan yang buruk.