Menikung Pacar Orang? Yakin?

Home Articles Menikung Pacar Orang? Yakin?
Share the knowledge!

 “Sekarang mah enggak zaman nikung di jalan raya, sekarang jamannya nikung pacar temen.”

Tikung menikung pacar orang sepertinya sudah jadi trend di lingkungan pertemanan. Ada banyak perspektif yang bisa kita gunakan dalam kajian mengapa bisa terjadi tikung-menikung ini. Secara etika mengambil kekasih teman sangat tidak dibenarkan. Karena pasti akan selalu ada hati yang terluka.

Tikung menikung dibenarkan dengan alasan cinta. Namun, ingat kan kalau jatuh cinta memang tak bisa direncanakan, tetapi mencintai itu bisa memilih?

Karena mencintai sesungguhnya dibawah kuasa kita. PENUH. Dalam lingkup sosial naluri-naluri “kebinatangan” kita akan diatur sedemikian rupa melalui nilai dan norma. Dalam nilai norma kita belajar hal yang dianggap baik, dianggap pantas. Apakah menikung pacar orang adalah suatu hal yang baik? Tentu saja tidak. Memang kita tidak bisa memilih untuk jatuh cinta kepada siapa tapi kita bisa mengontrol rasa cinta itu. Terutama perasaan cinta yang muncul pada seseorang yang bukan seharusnya, seperti pacar sahabat kita.

Coba pikirkan jika kamu menjadi korban dari prilaku nikung tersebut, apa kah itu adil? Apakah itu baik? Superman dan Sailoormoon aja setengah mati menegakan keadilan di muka bumi ini, masa kamu malah melukai keadilan (perasaan) terhadap orang terdekatmu? Bukan masalah karma (tapi terserah sih kalau kamu percaya karma), tetapi masalah keadilan. Jika kamu tidak mau diperlakukan secara tidak adil maka jangan berlaku tidak adil pada orang lain, apalagi pada sahabatmu sendiri.

Nggak percaya?

Coba perhatikan ada berapa banyak orang romansanya sukses tanpa harus merebut kekasih teman, padahal bisa jadi dia jatuh hati pada kekasih temannya itu. Itu karena dia beranggapan bahwa MASIH BANYAK ORANG yang baik dan juga pantas bersama dia.

Hindari iseng-iseng meladeni perasaan cinta yang tidak seharusnya itu dengan sok-sok membalas pesan atau merespons sinyal-sinyal dari dia. Karena romansa juga butuh etika agar kita semua bisa bermain aman.  Dan tidak menjadi korban dari perasaan tersebut.

Kalau memang waktu yang terus berjalan ini menentukan dia putus dari sahabatmu dan membawa dia padamu setelah sekian waktu berlalu,itu tidak masalah. Tetapi fokuskan dirimu pada masa sekarang. Carilah yang lebih baik dari orang itu, pasti ada. Perluas pergaulan, hargai perasaan sahabatmu, jangan bermain api. Kamu berkuasa penuh atas perasaanmu. Kamu adalah subjek yang merasakan cinta jadi jangan mau dipermainkan oleh perasaanmu sendiri!

 

Share the knowledge!