Rasa cinta bisa berasal dari mana saja dan terkadang darang dari arah yang nggak terduga. Suatu hari kita melihat seorang pria/wanita yang sesuai dengan kriteria pasangan idaman. Rasa suka mulai bersemi dan perlahan-lahan tumbuh menjadi rasa cinta. Namun ternyata, kamu baru mengetahui alau dia sudah berpasangan dengan orang lain.
Kira-kira rasanya bagai tersambar petir. Apalagi ketika kita sudah telanjur cinta pada orang itu. Rasa ragu pun mulai menghampiri. Apakah pendekatan ini harus dilanjutkan atau nggak? Apakah sebaiknya aku mundur atau tetap maju?
Banyak yang merasa dilematis ketika berada dalam posisi seperti ini. Dua pilihan yang disajikan memiliki konsekuensi yang belum tentu bisa dijalani dengan mudah. Apabila mundur, tentu hati ini akan sedih karena rasa cinta nggak tersampaikan/nggak terbalaskan. Apabila maju, kemungkinan besar kita akan dianggap sebagai PHO atau Perusak Hubungan Orang. Jadi, harus bagaimana?
Sebenarnya semua kembali pada diri kamu sendiri. Namun, agar kamu nggak salah langkah, pikirkan semuanya dengan tenang. Pertama-tama, posisikan dirimu sebagai pasangan dari orang yang kamu suka. Bagaimana rasanya bila melihat ada orang lain ingin PDKT dengan pacarmu? Bagaimana kamu akan bersikap saat mengetahui ada pria/wanita lain ingin pasanganmu menjadi pacarnya? Coba bayangkan semua itu dan munculkan perasaan tersebut dalam hatimu.
Ketika sudah bisa membayangkan semuanya, bagaimana perasaanmu? Apakah kamu merasa sakit hati melihat orang lain PDKT dengan pasanganmu? Apakah kamu cemburu saat orang lain ingin merebut pasanganmu? Kalau begitu, hentikan pendekatanmu dengan orang itu.
Mengapa? Sebab, kemungkinan besar si pasangan akan merasakan hal yang seperti kamu bayangkan itu. Masalah yang lebih besar pun akan muncul. Pasangan dari wanita/pria yang kamu taksir bisa saja marah dan berpikiran negatif padamu. Apalagi ketika orang yang kamu suka juga ternyata menyukaimu dan memutuskan pasangannya, dia akan menganggapmu sebagai perusak hubungan orang. Ingatlah, meskipun si pria/wanita lebih memilihmu karena alasan yang jelas (misalnya kamu lebih baik dari pasangannya), kita nggak bisa menahan rasa negatif pada diri seseorang terhadap dirimu. Setidaknya, akan ada rasa marah dan dendam padamu dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, pikirkan lagi tentang sikap wanita/pria yang kamu suka itu. Apakah dia menyambut PDKT-mu dengan hangat atau menganggap sikap pendekatanmu sebagai tingkah dari teman biasa? Perlu kamu pertimbangkan, jika dia menganggapmu sebagai teman biasa, tandanya ia nggak menghiraukan pdkt-mmu dan lebih memilih bertahan dengan pasangannya. Namun, apabila dia merespon balik PDKT-mu dengan hangat—atau bisa dibilang ikut menarik perhatianmu balik, boleh jadi dia bukanlah tipe pria/wanita yang setia. Sebab, dia membuka hatinya pada orang lain di saat mencintai pasangannya.
Ketika dia memilih berpacaran denganmu dan memutuskan pasangannya, ada dua kemungkinan yang ada. Pertama, ia memang sedang mencari pasangan yang tepat dan menemukan dirimu sesuai dengan kriterianya. Kedua, ia memang nggak serius dalam menjalin asmara dan lebih suka bermain-main. Kalau dia memilihmu atas dasar kemungkinan kedua, boleh jadi ia akan meninggalkanmu dengan cara yang sama (baca artikel tentang selingkuh di sini).
Semua keputusan ada di tangan kalian. Setiap pilihan ada konsekuensi yang harus dijalani. Mau tetap maju PDKT dengan orang yang sudah berpasangan atau mengalah dan mundur perlahan, semua itu kamu yang tentukan.