Guys, ketika mencari wanita idaman, kamu pernah beberapa kali mendapati diri kamu ditolak oleh mereka dengan alasan, “Kamu terlalu baik buat aku.”. Begitu pun dengan kamu yang sudah punya pasangan. Mendadak pasangan memutuskan hubungan dengan kamu karena alasan yang sama. Ucapan itu membuat kamu bingung, kenapa wanita sering menolak pria baik yang peduli, perhatian, suportif, dan setia? Bukankah kualitas seperti itu yang dicari semua wanita?
Pada awal sebuah hubungan, pria baik selalu berusaha membuat pasangannya merasa bahagia. Bahkan, tanpa mereka sadari, mereka terlalu keras berusaha. Pria mulai menempatkan pasangan di atas semua orang yang mereka kenal. Pria baik juga mulai mengedepankan kebutuhan pasangan di atas segala-galanya hanya demi membuatnya bahagia. Hmm, bukankah itu seharusnya hal yang baik? Salah. Semua itu hanya akan menjauhkan kamu dari pasangan.
Semua wanita tentunya ingin dinomorsatukan oleh pria tercintanya. Semua wanita ingin menjadi bagian terpenting dalam hidup pasangannya. Akan tetapi, mereka tidak benar-benar ingin menjadi bagian terpenting dalam hidup pasangannya.
Di saat wanita benar-benar menjadi bagian terpenting dalam hidup seorang pria, tanpa disadari, hidup seorang pria akan terlalu berpusat pada wanita tersebut. Pria baik yang terlalu setia akan lupa melakukan hal-hal lain di hidupnya kecuali mencurahkan seluruh waktu dan energinya pada si wanita. Lama-kelamaan, pria akan lupa siapa dirinya yang sebenarnya dan wanita akan mulai jenuh dan perlahan menjauh.
Jika kamu berusaha terlalu keras, kamu akan menjadi terlalu obsesif untuk menyenangkan hati pasanganmu. Sikap obsesif yang tidak sehat inilah yang bisa berakibat fatal. Mungkin ada beberapa wanita yang berkata sikap ini adalah hal yang baik karena menunjukkan tanda kasih sayang, akan tetapi, begitu mereka benar-benar merasakannya, mereka akan jengah dan pergi juga. Karena sikap inilah yang membunuh chemistry hubungan dan ketertarikan dari seorang pria.
Jadi, Guys, meskipun semua wanita ingin dan pantas diperlakukan dengan penuh cinta, hormat, dan perhatian, mereka tetap tidak ingin pria kehilangan jati dirinya. Mereka tidak ingin pria membuat keputusan dan menjalani hidupnya semata hanya demi membuat diri mereka bahagia.