Saat ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi secara mendadak, enggak jarang kita jadi putus asa. Ego yang terluka, membuat kita berharap bahwa bisa balikan ke seseorang yang sebenarnya sudah membuang kita. Sebenarnya tidak masalah, apalagi jika ternyata dia memang layak kamu pertahankan. Beberapa hubungan juga sebenarnya masih bisa diselamatkan. Kamu sebenarnya masih bisa memenangkan kembali mantan pasangan kamu.
Sayangnya, kabar buruknya, beberapa dari kamu (khususnya wanita karena sering bertindak bodoh seperti di bawah nanti) melakukan hal yang salah saat berharap kembali dengan mantan. Karena kamu panik ditinggalkan begitu saja, kamu jadi kurang sabar dan impulsif, bahkan terkesan putus asa. “Ilmu” komunikasi yang kamu miliki dan kepandaian kamu dalam mengekspresikan perasaan kamu justru malah membuat situasi semakin runyam. Tanpa kamu sadari, kamu justru melakukan 3 hal yang dilarang ini:
- Menelepon mantan terus-menerus, atau text, atau email, atau kontak melalui social media.
- Mengatakan kalau kamu sangat mencintainya dan akan melakukan apa pun untuk membuat dia kembali bersama kamu.
- Menghubungi dan bertanya ke teman atau keluarganya tentang dia.
Mungkin kamu berpikir bahwa dengan melakukan tiga hal di atas, dia akan kembali dan meminta maaf telah meninggalkan kamu. Mungkin kamu berpikir bahwa dia akan senang saat tahu ada seseorang yang mencintai dia apa adanya. Sayangnya, hal itu justru membuat dia enggak akan kembali bersama kamu. Sebab, beberapa orang menyukai tantangan—sama seperti di awal dia mendapatkan kamu kan? Ingat saat dia berjuang untuk mendapatkan kamu dan sedikit tantangan yang sudah dia berikan dulu?
Dengan mengubungi dia terus menerus, mengatakan kamu mencintainya, apalagi mengganggu teman-temannya, kamu justru menghancurkan tantangan tersebut dan itulah yang ngebuat dia enggan untuk kembali sama kamu. Karena kamu terlalu sudah memaksa, mengejar, dan memohon-mohon—3 hal yang sangat dilarang dalam sebuah relationship. Tiga hal di atas itulah yang membuat dia jadi menyadari kalau kamu masih terpaku dengan dia. Kamu masih menunggu dia dan kamu masih merindukan dia—yang justru membuat dia merasa di atas “angin” dan besar kepala. Sebaliknya, kamu justru harus memberikan kesan bahwa kamu sudah move on, dan dia akan kehilangan hal terbaik yang pernah dia dapatkan dulu karena sudah membuang kamu begitu saja.
Paham? Namun, move on pun harus dilakukan untuk DIRI KAMU SENDIRI, bukan untuk berharap bisa kembali lagi sama dia. Karena kalau kamu masih berpatok dan ingin kembali ke pasangan, hal itu menandakan kamu belum bisa move on.