Ada banyak pria yang kehilangan kesempatannya hanya karena fashion. Entah kenapa pria gemar sekali bersikap apatis terhadap grooming dan fashion, dan itu umumnya bisa ditemukan pada bocah usia ingusan hingga masa kuliah.
DEKIL. Urakan. JOROK. Tidak matching. KEKECILAN atau KEBESARAN. Outfashioned. BUTA WARNA. Tidak event-wise. BAU. Dan berbagai kesalahan fashion dan penampilan lainnya. Misalnya, merasa shallow jika mengikuti pakem-pakem fashion tertentu, sehingga MALAS UNTUK TERLIHAT MODIS atau keren. Entah mengapa, banyak pria merasa aneh dan menjadi orang lain bila harus berpakaian rapih.
“Gue ngerasa nggak jadi apa adanya pake baju-baju keren.” Sebuah ketololan yang sulit untuk dimengerti. Sama seperti mereka sulit mengerti kenapa mereka nggak laku.
Artikel ini tidak sedang menyuruh Anda untuk jadi metrosexual yang pergi ke salon untuk menicure dan pedicure. Tapi cukup sampai pada titik di mana Anda tahu bagaimana memilih set pakaian dan celana yang bukan hanya NYAMAN namun juga MENARIK di mata para wanita.
Sebagai makhluk yang terbiasa dengan estetika dari kecil, wanita mudah sekali merasa tidak nyaman ketika melihat sesuatu menyalahi estetika. Beberapa malah sampai MERINDING RISIH ketika didekati pria yang “sangat lihai” dalam melanggar semua prinsip fashion sekaligus.
Berdasarkan buku best-seller oleh Daniel Goldman, Social Intelligence, bagian paling primitif di otak manusia mengatur kemampuan untuk membaca apakah seseorang ‘terasa’ sebagai KAWAN atau LAWAN berdasarkan ekspresi dan penampilan fisiknya. Jadi menampilkan impresi fashion yang tepat akan sangat MELANCARKAN proses pendekatan Anda.
So, guys, cut it out. Help yourself to help those cute girls to feel safe with you.
BERSIH, RAPI, WANGI. Cukup tiga hal itu saja. Bila tiga hal itu saja Anda tidak mampu memenuhinya, Anda tidak pantas untuk mendapatkan wanita yang melakukan seribu hal untuk penampilan mereka sebelum keluar rumah.