Menikah Muda, Baik atau Buruk?

Home Articles Menikah Muda, Baik atau Buruk?
Share the knowledge!

Di zaman sekarang, banyak pasangan yang memilih menikah muda. Apakah buruk untuk menikah muda? Semua kembali pada persepsi masing-masing dalam mellihat fenomena ini. Akan ada yang mengatakan buruk. Sebab usia muda belum cukup dewasa dalam membina hubungan yang sekali dalam seumur hidup ini. Namun ada pula yang berpendapat sebaliknya. Sah-sah saja untuk menikah di usia muda. Sebab umur bukanlah patokan seseorang menjadi dewasa dan menikah.

after-weddingLalu, apakah menikah harus melihat dari umur seseorang? Ketika sudah melampaui 30 tahun, seseorang sudah seharusnya menikah. Sedangkan bila usia di bawah 25 tahun, seseorang akan dianggap belum pantas menikah. Bagaimana menurutmu?

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh The National Center for Health Statistics, pernikahan yang dilakukan di usia antara 12-21 tahun, 3x lebih banyak berakhir dengan perceraian dibandingkan dengan pasangan yang menikah di usia yang matang. Data pada tahun 2002 menunjukkan bahwa sebanyak 59% pernikahan wanita di bawah 18 tahun berakhir dengan perceraian dalam waktu 15 tahun menikah. Sedangkan dari wanita yang menikah di usia lebih dari 20 tahun, sebanyak 36% yang berakhir dengan perceraian.

Dari penelitian lainnya, dengan melibatkan 1.000 pria berusia 25-34 tahun sebagai responden, terungkap sebanyak 81% dari mereka meyakini usia antara 25-27 tahun adalah waktu yang tepat untuk melepas masa single.

Sedangkan dari sisi wanita, data statistik Amerika Serikat pada tahun 2000 menunjukkan kalau rata-rata wanita menikah di usia 25 tahun. Pada usia itu, kebanyakan wanita telah menyelesaikan pendidikan, memiliki karier yang mapan, dan dapat hidup terpisah dari orang tua mereka.

Jika kita mellihat dari undang-undang yang ada di Indonesia, usia minimum seorang wanita untuk menikah adalah 16 tahun. Sedangkan untuk pria adalah 18 tahun. Hal ini tercatat dalam Undang-Undang Perkawinan tahun 1974.

Akan tetapi, menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), wanita akan lebih siap menikah jika berumur 20 tahun. “Berdasarkan kesehatan reproduksi, wanita menjadi seorang ibu lebih baik pada usia 20 tahun,” ujar U. Kusmana, Humas BKKBN.

Jika melihat dari aturan, data statistik, serta hasil penelitian, tentu kita bisa menyimpulkan sendiri penilaian terhadap pernikahan di usia muda. Namun, tentunya pernikahan nggak bisa dilakukan karena faktor umur saja, bukan? Tentunya masih ada faktor penting lainnya yang menjadi pertimbangan seseorang untuk menikah atau nggak.

Jadi, baik atau burukkah menikah muda? Semua kembali pada persepsi masing-masing.

Share the knowledge!