Mengalami putus cinta memang nggak mengenakkan. Apalagi kalau putus karena pihak ketiga, rasanya susah sekali untuk bisa move on. Kamu terlalu sedih dan kecewa. Rasanya ingin marah sama mantan, bahkan merasa dendam terhadap dirinya.
Jika sudah merasa marah, sebagian orang butuh pelampiasan untuk melepaskan perasaan negatif tersebut. Kepada siapa perasaan tersebut harus dikeluarkan? Kepada mantan tentunya. Ada beberapa sikap yang dapat dilakukan seseorang sebagai bentuk balas dendam atas putus hubungan kemarin. Apa saja yang bisa dilakukan seseorang saat marah dan dendam pada mantannya?
Menjelek-jelekkan Mantan di Dunia Maya
Saking kesal dan marah, kamu pun meluapkan kebencianmu terhadap mantan lewat aku sosmedmu. Entah itu Facebook, Twitter, Path, dan sebagainya, semuanya dipenuhi dengan status ungkapan kekesalanmu dan kejelekan mantan. Kamu nggak akan berhenti meng-update tentang kedua hal tersebut sampai batinmu merasa puas.
Padahal, sikap seperti ini mengganggu lingkungan pergaulan di dunia maya. Teman-temanmu akan merasa jenuh dan ilfeel melihat statusmu tentang keburukan mantan. Belum lagi kalau membaca update-an tentang betapa marahnya kamu sama mantan, mereka jadi malas membuka timeline. Bisa-bisa, mereka memutuskan persahabatan di dunia maya denganmu. Selain itu, kamu akan dianggap sebagai orang yang pendendam. Merugikan diri sendiri bukan?
Menyebarkan Keburukan Mantan
Kamu sangat benci sama mantanmu hingga akhirnya kamu menyebarkan keburukan atau kekurangan dirinya pada orang banyak. Kamu bergosip tentang kelemahannya dan menyebarkan keburukannya pada teman-temanmu.
Kalau pun dia memang buruk, kamu nggak perlu sampai harus bergosip tentang dirinya. Apalagi sampai harus menyebarkan keburukannya atau membuat rumor aneh tentang dirinya. Sebab, ini pun dapat mempengaruhi penilaian orang terhadap dirimu, seperti, “Kalau dia jelek, mengapa kamu kemarin mau sama dia?” Bisa jadi bumerang kan?
Selain itu, orang-orang yang mendengra gosipmu lama-kelamaan akan merasa bosan dan malas. Setiap waktu selalu diceritakan tentang kejelekan seseorang saja. Kalau ingin curhat sama teman, boleh saja. Akan tetapi, hindari menggosipkan mantan atau menyebarkan kejelekannya.
Merusak Barang Pemberiannya
Saat marah pada mantan, apa pun yang berhubungan dengan mantan akan menyulut emosimu. Contohnya saja kado atau barang yang dibelikan mantan. Saat melihat barang-barang tersebut, kamu jadi teringat mantan. Kamu jadi teringat orang yang kamu benci, dan kemudian kamu merusak barang-barang tersebut. sebab, bagimu merusak barang tersebut bisa menghancurkan kenangan dengan mantan, atau seakan-akan sedang merusak mantan dalam bayanganmu.
Jika kamu nggak ingin mengingat mantan, jangan merusak barang-barang pemberiannya. Lebih baik kamu kembalikan pada si pemberi. Namun, jika kamu masih bisa menggunakannya, kenapa harus dirusak atau dikembalikan? Pakailah saja selama masih berguna.
Mendekati Temannya
Ada juga yang berusaha mendekati sahabat mantan ketika merasa marah pada mantan. Apa tujuannya? Nggak lain untuk membuat si mantan cemburu. Karena marah dan ingin membalaskan dendam pada mantan, kamu mengencani sahabat mantan agar mantanmu cemburu.
Apakah ini sikap yang baik? tentu bukan. Mengencani sahabat mantan sih, nggak apa-apap. Hanya saja kalau menjadikannya sebagai alat untuk memanas-manasi mantan, itu keterlaluan. Sebab kamu menyeret orang lain yang belum tentu ada hubungan dnegan masalahmu dan mantan. Kamu bisa melukai perasaan sahabat mantan. Bisa jadi sahabta mantan yang akan merasa marah padamu. Jadi, berhentilah bersikap kekanak-kanakan.
Mencari Masalah dengan Mantan
Rasa kesal dan marah sama mantan membuat seseorang suka cari-cari masalah. Entah itu merusak barang punya mantan, melukai mantan, bahkan mengusik pasangan baru mantan. Hal ini kamu lakukan agar dendammu terbalas dan merasa lega di hatimu.
Jika sampai berniat untuk mencari masalah dengan mantan, kamu nggak akan berhenti menganggunya sampai kamu puas. Lalu, di mana waktu untuk move on darinya? Terlalu sibuk menugsik mantan dan pasangan barunya hanya akan membuatmu sebagai orang yang menyedihkan. Jadilah seseorang yang netral saja.
Memang rasa sakit harus dikeluarkan. Namun, jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain, sekalipun itu mantan. Keluarkan dengan cara positif, dengan begitu kamu dapat melupakan kejadian pahit ini. Jika kamu sibuk mengurusi mantan, kamu nggak akan bisa move on dan hanya menghabiskan waktu untuk mengusik mantan.