Sebelum Anda berharap ada orang lain yang tertarik untuk menyayangi Anda, maka Andalah orang pertama yang harus menyayangi diri Anda sendiri.
Self reward berbicara soal memberikan penghargaan kepada diri sendiri karena telah mencapai suatu target/keberhasilan. Misalnya Anda membeli baju/sepatu/tas atau apapun barang kesukaan Anda yang bisa membuat Anda senang. Sayangnya, banyak orang tidak melakukan hal ini, mereka hanya terpaku di titik dimana mereka senang karena targetnya tercapai. Tapi tidak ada self reward yang mereka berikan ke diri mereka sendiri.
Self reward bisa juga dilakukan saat Anda gagal. Semacam “penghiburan” diri. Contohnya teman saya, Sisca. Suatu hari dia gagal dalam interview kerja di perusahaan yang sangat diimpikannya itu. Dengan kekecewaan mendalam dia mampir ke spa untuk memanjakan dirinya. Dia berkata ke diri dia sendiri “Sisca, gapapa gagal. Kamu udah berusaha yang terbaik. Sekarang nikmati massage ini sebagai reward usaha terbaikmu”. Dia tidak berkata “Mampus gue gagal, harusnya tadi gue begini, coba tadi gue begitu, aah gue nyesell!” Yang disayangkan, saat orang-orang gagal, mereka malah melakukan self punishment. Mereka memaki diri sendiri karena gagal, putus asa, merasa tidak mampu, bodoh, dsb.
Lalu apa hubungannya self reward dengan move on?
Begini. Rata-rata wanita lebih pandai dibanding pria dalam memberikan self reward saat putus cinta. Walaupun keliatannya wanita selalu sedih melulu, apapun serba tidak enak, tapi kenapa kok mereka bisa cepat move on? Setelah wanita bergalau-galau ria, mereka tanpa sadar memberikan self reward untuk menghibur diri. Mereka mengalihkan rasa sedih kepada hal-hal lain yang bisa boost mood happy mereka lagi. Nggak aneh kan kalo melihat wanita yang bersedih makan es krim/cokelat dalam jumlah banyak, karaoke gila-gilaan bersama teman-temannya, shopping, dll. Setelah itu, say goodbye to galau. Itu sebabnya, proses move on wanita rata-rata lebih cepat dibandingkan pria. Jadi bila Anda adalah wanita tapi move-on selamban siput, ada yang salah dengan diri Anda. :D
Bagaimana dengan pria? Banyak pria hanya berpura-pura tegar dan tidak melakukan kegiatan positif apapun. Yang banyak pria lakukan justru self punishment, menghakimi & menyalahkan diri sendiri tanpa diimbangi dengan self reward. “Tapi mereka ga keliatan sedih tuh”, ya karena mereka menyembunyikan rasa sedih itu. Pria hidup dalam dunia yang berkata bahwa pria yang menunjukkan kesedihannya itu cemen, cupu, dan cengeng. Pria modern sudah dikebiri dari kemampuannya untuk menyentuh sisi emosionalnya yang terdalam.
Kira-kira berapa lama mereka bawa rasa sedih itu? 1 hari? No! Berbulan-bulan. Mereka sibuk menganalisis kegagalan mereka. Karena pada dasarnya pria membenci kegagalan. Kasus bunuh diri, pelakunya juga mayoritas pria. Self reward terlihat sepele kan? Tapi bisa sebesar itu dampaknya. Dari contoh tadi, kita perlu mencontoh bagaimana wanita menerapkan self reward di kehidupan mereka, menyayangi diri mereka sendiri.
Siapa juga kan yang mau sedih/galau lama-lama? Self reward itu juga bagus untuk kesehatan mental & mindset Anda. So, mulai sekarang ketika Anda edih, galau atau apapun yang negatif, berhenti menyalahkan diri Anda. Beralih dari kebiasaan self punishment Anda ke self reward. Kalau ada aktivitas yang bisa membuat Anda senang kembali, just do it. Ada barang yang Anda suka dan Anda mampu, silahkan beli.
Kalau Anda yang paling kenal diri sendiri saja tidak menyayangi diri Anda, kenapa orang lain mau menyayangi Anda?