Banyak orang yang bertahan dalam hubungan yang nggak sehat karena merasa pasangannya akan berubah jika ia sabar. Misalnya, pasangan sering berselingkuh. Namun kamu tetap sabar menghadapinya. Kamu menolerir kesalahan fatalnya, denggan harapan agar ia bisa sadar bahwa kamu sangat menyayanginya sehingga mau bertahan dengannya.
Kenyataannya, kamu justru dibodohi oleh pasanganmu. Dia justru memanfaatkan maafmu dengan melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Dia nggak sadar—dan nggak akan pernah sadar—tentang perasaanmu yang sabar atau sangat mencintainya. Yang ia tahu adalah, kamu mudah dipermainkan.
Jangan mencari alasan lagi untuk bertahan. Lebih baik pergilah ketika yang kamu rasakan hanyalah sebuah kekecewaan dan kepedihan dalam sebuah hubungan. Kamu nggak akan mendapatkan apa-apa dalam hubungan yang nggak sehat ini. Akhiri hubungan yang nggak sehat ini sekarang.
Kamu harus berani memutuskan pasanganmu. Bagaimana caranya?
Stop Menerima Perilaku Buruk dari Pasangan
Jangan berdiri tegak dan memaafkan pasangan kala dia mengecewakanmu lagi. Jangan menerima kesalahan pasangan yang sebenarnya nggak bisa kamu tolerir itu. Mulai sekarang, kamu perlu tegas pada pasangan. Ingat, dia nggak akan berubah sesuai harapanmu kalau kamu bersabar terus. Permintaan maaf yang ia keluarkan hanyalah ucapan belaka tanpa adaya penyesalan yang berarti.
Jangan Merasa Bersalah Karenanya
Pasanganmu akan selalu memgeluarkan alasan yang berujung menyudutkanmu sendiri. Misalnya, dia berselingkuh dengan pria lain. Dia akan mengatakan bahwa kamulah penyebab dia berselingkuh. Kamu begini dan begitu sehingga ia akhirnya mencari pria lain untuk ia cinta.
Padahal, kalau memang dia memiliki masalah dengan sikapmu dalam hubungan, seharusnya dia mengajakmu bicara. Bukannya malah selingkuh. Kamu pun nggak bisa mengangguk membenarkan perselingkuhannya karena dirimu. Apalagi jika ia sebenarnya mengatakan hal itu karena nggak ingin disalahkan atas perselingkuhannya. Kamu benar-benar hanya dipermainkan dalam hubungan yang nggak sehat ini.
Tenangkan Dirimu Dulu
Saat menyadari bahwa selama ini kamu hanya dipermainkan, mungkin kini kamu menjadi sangat emosional. Kamu ingin marah, ingin menangis, dan sebagainya. Kamu ingin segera mengucap kata putus pada pasanganmu. Tapi, tenang, jangan terburu-buru.
Meskipun kamu ingin putus, tetap lakukan dengan tenang. Jangan penuh emosional seperti ini. kamu tetap perlu memutuskan pasangan secara baik-baik, namun tegas. Jangan mengakhiri hubungan yang nggak sehat ini, dengan cara yang nggak sehat.
Jangan Mengingat Memori Indah dengan Pasangan
Kadang niatmu untuk mengakhiri hubungan yang nggak sehat ini sering terganjal dengan kenangan indah bersamanya. Kamu menjadi goyah, lalu meragukan keputusanmu untuk mengakhiri hubungan ini.
Memang, kenangan indah akan susah dihapus. Kenangan indah bersama pasangan memang cukup membahagiakan. Namun kenyataannya, hubungan kalian adalah hubungan yang nggak sehat. Kamu lebih banyak menderita dengannya. Jangan goyah!
Jangan Takut Patah Hati
Memang, setelah memutuskan pasangan, setelah mengakhiri hubungan yang nggak sehat ini, kamu akan menjadi seorang single. Kamu akan mengalami patah hati yang begitu dalam. Namun seharusnya kamu nggak perlu takut dengan hal itu. Kamu nggak perlu takut karena akan merasakan patah hati. Sebab, akan lebih menyakitkan lagi jika kamu bertahan terlalu lama dalam hubungan yang nggak sehat itu. Patah hati setelah putus terasa lebih mudah bila dibandingkan dengan kekecewaan yang kamu rasakan selama berada dalam hubungan yang nggak sehat kemarin.