6 Cara Memutuskan Hubungan yang Nggak Sehat

Home Articles 6 Cara Memutuskan Hubungan yang Nggak Sehat
Share the knowledge!

Kemarin kamu semuanya tentu sudah membaca artikel ini bukan? Artikel yang menjelaskan kapan sebaiknya kamu harus putus dengan pasangan.

Couple not talking after a dispute on the couch in living room at homeKamu perlu memutuskan hubungan ketika merasa nggak bahagia dalam menjalani asmara dengan pasangan. Kamu nggak perlu menahan diri dengan memasang harapan bahwa hubungan akan jadi lebih baik dan bahagia di masa depan. Mau sampai kapan kamu menunggu jika kenyataannya nggak ada perubahan yang dilakukan oleh pasangan? Kalau kamu telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat hubungan menjadi lebih baik, tetapi pasangan nggak melakukan hal yang sama denganmu, semua akan menjadi sia-sia.

Maka ini saatnya kamu harus putus, kamu harus memutuskan pasangan. Kamu berhak mencari pasangan lain yang lebih baik untuk dirimu dan dapat membangun asmara yang lebih bahagia. Namun terkadang, perkara memutuskan pasangan nggak semudah yang kita bayangkan. Banyak orang yang merasa takut untuk mengucapkan kata putus pada pasangan lantaran nggak tega. Mereka takut akan menyakiti hati pasangannya sehingga mengurungkan niat untuk memutuskannya.

Pakar percintaan Lori Gorshow berpendapat, “Mereka suka merawat pasangannya. Alasannya karena mereka merasa dibutuhkan dengan memberikan cinta dan perhatian. Tapi sebenarnya ini bukan alasan yang tepat untuk seseorang tetap menjalani hubungan asmara yang nggak sehat.”

Ketika mengakhiri hubungan yang nggak sehat dirasa sulit, Lori menyarankanmu agar membuat rencana untuk memutuskan hubungan dengan menyiapkan dan memperkuat diri. Ini caranya.

Jujur

Ketika kamu ingin memutuskan hubungan dengan pasangan, katakan dengan jujur dan berikan alasan yang sebenarnya. Ucapkan dengan jelas sehingga pasangan mengerti maksud dan alasanmu.

Jangan Berkata Kasar

Pilihlah kata-kata yang sopan dan ucapkan dengan nada yang lembut atau nada bicara biasa. jangan menggunakan kata kejam atau nada tinggi saat memutuskannya

Sedikit Berhati-hati

Kamu tahu, seseorang bisa berubah menjadi lebih buruk kala ia marah. Kalau pasanganmu adalah orang yang tempramental, jangan mengakhiri hubungan di tempat yang benar-benar sepi. Paling nggak, kalau terjadi sesuatu yang nggak diinginkan—seperti ia berlaku kasar karena nggak diterima diputusin—kamu masih bisa meminta bantuan dari orang-orang sekitar.

Jangan Lama-Lama

Akhiri hubungan dengan singkat, padat, dan jelas. Jangan membuang waktu ketika memutuskan pasangan, Waktu yang lama memberikan pasangan kesempatan untuk membuatmu luluh dan akhirnya berubah pikiran.

Teguh dengan Keputusan

Sebagian orang ada yang masih nggak rela diputusin dan masih mengontak mantannya dengan harapan bisa diajak balikan. Jika kamu benar-benar mantap ingin berpisah, tegaslah dalam bersikap. Jangan luluh hanya karena merasa kasihan dengannya. Kamu pun perlu memikirkan dirimu sendiri.

Block Dia

Kalau pasangan (yang kini menjadi mantan) masih terus menghubungimu, mengirimkan pesan pagi-malam, menelepon, membombardir sosmedmu dengan berbagai postingan, segera block dirinya. Dengan begitu komunikasi yang ada antara kamu dan dirinya dapat diakhiri, kamu bisa move on dengan tenang.

Memang, mungkin pasanganmu akan merasa kecewa dengan keputusanmu. Tetapi, kenyataan nggak dapat dipungkiri bahwa hubungan ini harus diakhiri. Dia mungkin kecewa tetapi kamu sudah lebih dulu kecewa dengan hubungan ini, bukan?

Share the knowledge!