Pernahkah kamu menjalani hubungan asmara yang melelahkan? Kalau kamu belum mengetahui hubungan yang melelahkan, salah satunya adalah hubungan putus-nyambung.
Semua orang pasti nggak asing dengan tipe hubungan ini. Sebab, banyak pasangan yang masih terjebak atau melakukan hubungan seperti ini. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ada 60% pasangan yang pasti pernah menjalani hubungan labil ini. Sebentar-sebentar putus, besoknya balikan. Ada masalah sedikit putus, seminggu kemudian balikan. Apa kamu pernah terjebak di dalamnya?
Kira-kira, mengapa seseorang atau kedua belah pihak bisa menjalani hubungan putus-nyambung, ya? Umumnya, yang menjadi penyebab seseorang bisa melakukan hubungan seperti ini berasal dari diri sendiri.
Kurang Menghargai Hubungan
Misalnya saja kamu menjalani hubungan putus-nyambung dengan pasangan. Setiap pasangan melakukan kesalahan, baik sepele ataupun fatal, kamu memutuskannya langsung tanpa mendiskusikan masalah terlebih dahulu. Namun, kamu baru sadar kalau hati ini masih menyayanginya. Sehingga keesokan harinya, kamu mengajalnya balikan.
Ini menunjukkan kalau kamu kurang bisa menghargai hubungan tersebut. Bagi dirimu sendiri, putus adalah hal yang wajar. Sudah menjadi kebiasaan untuk putus-nyambung dalam hubungan. Mudah sekali untuk mengucapkan putus saat sedang terlibat dalam masalah. Kemudian kamu merasa menyesal karena telah memutuskannya dan memintanya untuk kembali padamu.
Bersikap Insecure
Sikap insecure yang kamu atau pasangan miliki bisa jadi penyebab mengapa hubungan yang kalian jalani selalu putus-nyambung. Pasangan merasa sangat marah melihatmu bercanda dengan teman lawan jenis. Saat itu pula ia mempermasalahkannya dan meminta putus. Namun dia masih mencintaimu sehingga beberapa waktu kemudian, dia memintamu balikan. Namun, bukan berarti rasa penyesalannya tersebut bertahan selamanya. Ia akan mengulangi hal yang sama saat melihatmu melakukan tindakan yang membuatnya cemburu.
Di sisi lain, kamu memiliki pasangan yang nggak membuatmu bahagia, seperti berlaku keras, berselingkuh, dan melakukan kesalahan besar. Namun, kamu telanjur obsesif pada dirinya. Kamu pun merasa minder dan takut nggak bisa punya pacar lagi setelah putus. Oleh sebab itu, kamu masih mempertahankan dirinya. Meski sudah mengatakan putus, besoknya kamu sudah mengajak balikan. Sikap insecure-mu menyebabkan kamu terjebak dalam hubungan putus-nyambung.
Dua sikap di atas berasal dari diri sendiri. Jika kamu bisa mengatasi kedua sikap tersebut, hubungan putus-nyambung pun dapat dihindari. Sebab, hubungan putus-nyambung pun dapat memberi pengaruh buruk bagi kesehatan.
Profesor Rene Dailey dari University of Texas menjelaskan kalau hubungan putus-nyambung itu nggak sehat. Karena hal tersebut bisa memicu pasangan menjadi depresi, nggak bahagia, dan menurunnya self-esteem atau harga diri. “Pasangan yang terlibat dalam hubungan putus-nyambung juga kurang bisa menjaga dan mempertahankan hubungan,” ujar Rene.