Apakah kamu dan pasangan sering saling berpegang tangan saat jalan bersama? Bagi sebagian orang itu menandakan ungkapan kasih sayang. Memang tidak semua pasangan bisa nyaman menunjukan ekspresi kasih sayang seperti itu.
Kamu dan si dia mungkin merasa malu untuk mengumbar kemesraan dalam bentuk berpegangan tangan. Meski tidak semua orang berpendapat seekstrim itu, tapi selalu saja ada pendapat minoritas yang bersuara di antara pendapat umum kan?
Beberapa fakta ilmiah tentang berpegangan tangan berikut mungkin bisa membuatmu berpikir ulang jika sampai detik ini kamu masih merasa malu melakukannya.
Menurunkan Tingkat Stres
Hormon stress (korotisol) bisa menurun saat kamu dan si dia berpegangan tangan dengan pasangan. Fokus terbesar dari ujung saraf terletak di dalam tangan dan ujung jari. Jadi, saat berpegangan tangan, kamu jadi lebih cepat tenang dari berbagai ketegangan.
Sentuhan seorang teman saja bisa membuatmu merasa lebih baik, apa lagi jika pasangan yang menyentuh tanganmu.
Meningkatkan Rasa Cinta dan Ikatan
Berpegang tangan dapat meningkatkan hormone oksitoksin. Hormon itulah yang memperkuat empati dan komunikasi sehingga hubunganmu semakin bahagia. Kamu dan pasangan jadi merasa dicintai.
Terbiasa berpegang tangan membuatmu dan pasangan tidak sadar selalu memegang tangan. Perhatikan saja pasangan yang bahagia, mereka biasanya saling berpegang tangan secara otomatis.
Menurunkan Tekanan Darah
Studi yang dilakukan oleh Behaviour Medicine menyatakan bahwa sentuhan hangat dari berpegang tangan membuat jantungmu lebih sehat. Saat stress, tekanan darah otomatis meningkat. Tekanan darah memberi kontribusi teratas dalam hal penyebab penyakit jantung.
Jadi, lakukan itu saat pasanganmu stress, gelisah, emosi dan lakukan saja sesering mungkin. Kesan nyaman juga bisa muncul karena yang menggenggam tangan adalah pasangan kan?
Melawan Rasa Takut
Pernahkah kamu tiba-tiba meraih tangan pasangan saat menonton film horor atau takut pada sesuatu? Memegang tangan pasangan adalah pilihan spontanitas yang dipilih oleh tubuhmu secara insting untuk mengatasi rasa takut.
Benedict Carey dalam penelitian ilmiahnya mengatakan bahwa berpegangan tangan dengan seseorang yang kita percayai merupakan cara intuitif untuk melawan saraf takut. Saat kamu merasa takut, otak manusia merespon rangsangan mendadak dengan senjata adrenalin. Darah jadi terpompa dan melepaskan kortisol (hormone stress) ke seluruh tubuh.
Setelah membacanya, semoga kamu yang pemalu bisa perlahan jadi pemau untuk saling berpegangan tangan dengan pasangan. Jika bisa sehat dan bahagia melalui hal sederhana, kenapa tidak?