Benar sekali kalau kita harus belajar dari masa lalu, tak terkecuali dengan kegagalan hubungan. Entah Anda yang masih menjalani hubungan status pacaran atau menikah—bahkan mungkin sempat bercerai, tentu ingin belajar dari masa lalu agar kesalahan dulu tak terulang. Yang masih pacaran suka bertanya perihal kenapa pasangannya bisa putus, pun yang menikahi seseorang yang pernah gagal dalam membina pernikahan tentu akan penasaran kenapa pasangannya bercerai dulu. Padahal seperti yang Anda tahu bahwa membicarakan masa lalu adalah hal yang sensitif, apalagi tentang kegagalan seseorang dalam mempertahankan hubungannya. Belum lagi, beberapa wanita masih saja penasaran tentang masa lalu pasangannya. Nah, sejauh mana sih Anda bisa bertanya tentang masa lalu dia? Dan apa yang harus Anda ingat agar hubungan Anda baik-baik saja?
Fokus Padanya, Bukan Hubungannya
Ingat! Yang harus Anda fokuskan adalah perihal DIA bukan tentang hubungannya yang terdahulu, apalagi tentang mantan pasangannya. Nggak perlu ada pertanyaan seperti, Bagaimana si wanita tersebut? Apakah dia cantik? Bagaimana sikapnya? Apa yang nggak kamu suka dari dia? Kenapa kalian berpisah? Pertanyaan seperti ini justru akan membuat dia memikirkan masa lalunya. Justru pertanyaan yang harus Anda utarakan adalah tentang si DIA saat ini. Seperti, Apa yang bisa kamu pelajari dari hubungan kemarin? Apa saja yang terjadi di hubungan kemarin hingga membentuk kamu yang sekarang? Apa yang akan kamu lakukan di hubungan kita biar masalah yang dulu nggak akan terulang? Pertanyaan-pertanyaan itu jelas tak membuat dia merasa terpojok atau tertekan. Anda sedang bertanya perihal dirinya dan hubungan yang sedang kalian bina. Jangan lupa juga bahwa pria akan berpikir dulu sebelum berbicara. Jadi, berikan dia waktu untuk menjawab pertanyaan Anda.
Berbagi Cerita Positif
Tentunya, bukan hanya dia saja yang mengalami kegagalan dalam sebuah hubungan. Anda juga! Saat dia beres menceritakan tentang dirinya di masa lalu dan Anda berhasil membandingkannya dengan yang sekarang, kini saatnya menceritakan tentang diri Anda. Namun, bukan cerita negatif seperti, “Sejak berpisah kemarin, aku udah nggak percaya lagi sama pria.” Anda juga harus berhati-hati dalam membagi cerita Anda di masa lalu, termasuk juga pemilihan kata. Kalimat, “Perpisahan kemarin memang terasa berat banget, tapi akhirnya aku belajar dan ternyata banyak membantu untuk hubungan berikutnya,” akan jauh enak terdengar, kan, dibandingkan kalimat sebelumnya? Tak perlu menceritakan hal secara detil, apalagi tak penting. Anda tentu harus fokus kepada hidup Anda yang sekarang, kan?
Cek Apakah Dia Terus Membicarakan Mantan
“Ah, udah lah. Mending tendang mantan ke tong sampah aja, yuk! Haha.”
Meskipun bercanda, kalimat seperti itu jelas memberikan kesan bahwa Anda sudah tak memikirkan mantan lagi. Dan coba lihat reaksi dia. Apakah dia terus membahas mantan? Jika, ya, kemungkinan besar pertanda bahwa dia belum bisa move on dari masa lalunya.
Tak Harus Semua Diceritakan
Anda berdua memiliki kewajiban untuk menyimpan rahasia satu sama lain terkait dengan hubungan di masa lalu. Tak perlu menceritakan semuanya, toh bukan menjadi hal yang penting lagi (dia juga akan melakukan hal yang sama). Biarkan cerita-cerita yang tak perlu dibahas dengan pasangan sekarang tersimpan rapi di memori Anda. Termasuk juga dengan tak semua rasa penasaran Anda harus terjawab olehnya, kan?
Bagaimana, mudah bukan? Empat hal di atas merupakan panduan yang harus Anda ketahui saat ingin membicarakan masa lalu. Jangan lupa cari waktu yang tepat—termasuk hindari pembicaran masa lalu saat kalian baru kencan untuk pertama kali.