Siapa pun yang baca artikel ini, baik pria ataupun wanita dilarang keras untuk membahas masa lalu saat baru jadian. Mengapa?
Seperti yang kita sadari bahwa semua orang memiliki masa lalu sulit dalam hidupnya—baik untuk urusan relationship sebelumnya atau mungkin masa lalu tentang pekerjaan atau keluarganya. Namun, sering kali orang berpikir bahwa mereka harus tahu masa lalu pasangannya yang sekarang. Membandingkan kehidupan pasangan yang dulu dan sekarang.
Mulai dari ngecek semua social media-nya. Keseringan hal ini dilakukan oleh wanita. Perasaan iseng ngebuat beberapa wanita scrolling posting-an Facebook dan Twitter hingga ke masa lalu—bahkan sampai pertama kali pasangan ngebuat Facebook. Ngelihat foto-fotonya dulu, mengintip semua notes-nya, dan membaca semua status dan komentar di sana. Kalau ada foto bareng wanita lain, langsung ngebuka profile si wanita melanjutkan kepo yang tak selesai-selesai.
Kemudian timbul rasa cemburu pada masa lalu. Konyol. Berawal keisengan akhirnya kamu lebih intens mencari tahu masa lalu pasangan. Hingga akhirnya kamu jadi penasaran dan ingin lebih tahu ceritanya langsung dari pasangan. Kemudian menelepon pasangan dan bertanya dengan nada sinis.
“Itu siapa yang foto sama kamu tiga tahun yang lalu di Facebook? Mantan kamu?”
“Iya.”
“Kenapa putus? Jadian berapa lama? Kamu mesra banget ya sama dia dulu, aku perhatiin foto-fotonya. Nggak sayang putus sama dia? Kamu udah ngapain aja sama dia… eh maksud aku, kamu udah ke mana aja sama dia selama pacaran?”
Dan rentetan pertanyaan lainnya. Serius deh, sekali kamu tanya maka akan ada tambahan pertanyaan lainnya. Padahal mungkin dia punya masa lalu yang kelam, tetapi belum tentu hal itu masih berlanjut sampai sekarang kan?
Kalaupun kamu ingin bertanya tentang masa lalunya dia—karena ada beberapa orang yang punya prinsip harus tahu masa lalu pasangan, tanyakan langsung tanpa harus stalking socmednya. Coba tanyakan dalam hati kamu, mungkin nggak kamu nyaman jika pasangan juga menanyakan hal yang sama? Misalnya kamu bertanya hal yang berhubungan ranah pribadi, tentang seks misalnya. Apakah kamu akan biasa saja menjawabnya jika dia bertanya balik ke kamu? Lalu apa sih alasanmu bertanya masa lalunya? Apakah karena ingin benar-benar tahu atau mungkin cemburu? Pasalnya kalau dari awal sudah ada rasa cemburu di pertanyaan, saya yakin kamu nggak akan berhenti bertanya sama dia.
Dan parahnya lagi, tahu nggak efeknya jika kamu bertanya masa lalu—apalagi di awal-awal jadian? Menurut saya sih kalau masih awal pacaran, lebih baik merasakan indah dan mesranya dulu daripada bertanya hal yang masuk ke ranah pribadi dan membuat kalian jadi bertengkar. Bagaimana jika semua pertanyaan kamu malah dia jawab panjang dan terperinci? Apakah kamu siap dengan jawaban dia? Bagaimana jika dia malah menguji kamu balik? Dia cerita tentang masa lalunya—tentang mantan-mantannya tentang kebandelan dia bersama teman-temannya. Kalau kamu nggak siap malah bisa jadi kamu akhirnya berpisah sama dia.
Konyol kan putus gara-gara masa lalu?