Di era modern, relationship sudah berkembang menjadi lebih kompleks. Dengan ekspektasi yang terus berubah, fenomena tertentu muncul dan salah satunya adalah istilah cowok mokondo.
Dalam bahasa gaul, arti cowok mokondo dalam bahasa gaul adalah singkatan dari “modal kont*l doang”. Istilah ini ditujukan ke cowok yang cuma mengandalkan tampang dan rayuan sehingga wanita tergoda untuk memberikan segalanya, termasuk uang.
Dalam konteks relationship, arti cowok mokondo sering dianggap sebagai sebuah red flag. Tapi, mengapa perilaku ini menjadi masalah besar?
Cowok mokondo adalah simbol ketimpangan dalam relationship
Cowok mokondo sering dihubungkan dengan relationship yang berat sebelah. Alasannya karena cowok mokondo biasanya:
- Tidak mau mengeluarkan effort dalam hubungan
- Tidak mau berinvestasi secara emosional maupun material
- Mengandalkan daya tarik fisik semata untuk mendapatkan keuntungan dalam hubungan
- Cenderung memanfaatkan pasangannya tanpa memberikan timbal balik yang sepadan
Mokondo tidak cuma merujuk pada perilaku individual, tetapi juga mencerminkan pola pikir yang egois dan tidak dewasa dalam relationship karena cuma mau enaknya saja tanpa memberi balik.
Mengapa cowok mokondo itu red flag?
Relationship yang sehat membutuhkan kontribusi dari kedua belah pihak. Ketika salah satu pihak hanya menerima tanpa memberikan sesuatu kembali, itu menciptakan ketimpangan yang tidak adil.
Cowok mokondo sering kali hanya ingin “menerima,” baik secara emosional maupun material, tanpa memberikan perhatian, waktu, atau usaha yang sama. Ketimpangan ini dapat memicu konflik karena pasangan merasa tidak dihargai.
Pasangan dari cowok mokondo sering kali merasa lelah, baik secara emosional maupun finansial. Dia merasa harus terus-menerus berkorban tanpa mendapatkan apresiasi yang layak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan emosional atau bahkan trauma dalam hubungan.
Cowok mokondo biasanya punya sifat egois dan sering menunjukkan kurangnya empati dan kepedulian ke pasangannya Padahal empati dan kepedulian adalah komponen penting dalam relationship yang sehat.
Ciri-ciri cowok itu mokondo
Bagaimana kamu bisa mengenali cowok mokondo? Berikut adalah beberapa tanda cowok mokondo yang sering terlihat:
- Tidak pernah membayar atau berkontribusi finansial
Jika dia selalu mengharapkan pasangannya untuk membayar setiap kali kencan, itu adalah salah satu tanda klasik mokondo.
- Cuma tertarik pada hal-hal fisik
Cowok mokondo hanya fokus pada penampilan fisik pasangannya dan kurang peduli pada aspek emosional atau intelektual.
- Enggan berkomitmen
Mokondo biasanya menghindari komitmen jangka panjang dan hanya ingin menjalani hubungan santai tanpa tanggung jawab.
- Tidak memberikan usaha dalam hubungan
Cowok mokondo jarang merencanakan kencan, memberi kejutan, atau melakukan hal-hal kecil yang menunjukkan perhatian.
- Sering membuat alasan
Cowok mokondo adalah ahlinya mencari alasan untuk tidak berkontribusi atau tidak hadir ketika pasangannya butuh dukungan emosional.
Efek negatif kalau kamu punya pasangan mokondo
Menjalin relationship dengan cowok mokondo dapat meninggalkan dampak negatif yang signifikan ke kamu. Ini adalah beberapa dampak negatif kalau kamu punya pasangan cowok mokondo:
a. Rasa tidak dihargai
Kamu sering merasa kalau upaya dan kerja keras kamu tidak dihargai. Ini yang dapat menurunkan rasa percaya diri dan kepuasan kamu dalam relationship.
b. Kamu merasa capek secara emosional
Harus terus-menerus memberi tanpa menerima dapat membuatmu merasa lelah secara emosional. Kamu merasa dirimu lebih mirip orangtua daripada pasangannya.
c. Kamu susah percaya orang lain
Karena terbiasa sama kebiasaan cowok mokondo, kamu jadi berpikir kalau cowok di luar sana pun punya kebiasaan yang sama. Akibatnya kamu jadi susah percaya sama cowok lain.
d. Trauma finansial
Karena kamu harus selalu menanggung beban finansial cowok, kamu bisa trauma atau ragu-ragu saat mau menjalin relationship sama cowok baru. Kamu jadi takut jangan-jangan dia juga mokondo.
Bagaimana menghindari cowok mokondo?
Untuk menghindari cowok mokondo, ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan saat PDKT:
Perhatikan tindakan, bukan kata-kata
Seseorang yang benar-benar peduli akan menunjukkan perhatian dan usaha melalui tindakan, bukan hanya janji kosong. Kalau dia cuma ngomong bakal begini dan begitu, tanpa action. Sebaiknya kamu cepat-cepat waspada.
Tetapkan batasan yang jelas
Jangan takut menetapkan batasan dan jangan biarkan dia melewati batasan itu. Kalau kamu tidak mau diperlakukan A, maka jangan biarkan dia melakukan A ke kamu.
Jangan takut mengakhiri hubungan
Jika kamu sudah terlanjur punya pasangan mokondo, penting untuk mengambil langkah tegas untuk melindungi diri sendiri. Daripada kamu capek hati, ambil langkah berani dengan mengakhiri hubungan.
Pilih pasangan yang tahu kalau relationship adalah kerjasama berdua
Carilah cowok yang percaya kalau relationship yang sehat adalah ketika kedua pihak bisa bekerjasama, dan saling memberi dan menerima. Bukan cuma satu orang yang memberi dan bekerja, sementara satunya lagi cuma malas-malasan dan berkontribusi apa-apa.
Baca juga:
Dapatkan soulmate sejati kamu yang gak mokondo!
Jangan abaikan red flag mokondo!
Cowok mokondo adalah sebuah red flag karena mencerminkan pola pikir dan perilaku relationship yang timpang dan tidak sehat.
Sifat ini sangat merugikan pasangan karena bikin pasangan merasa kurang diapresiasi, kerja kerasnya tidak dihargai, dan memoles trauma yang bikin sulit percaya sama cowok lain. Makanya sangat penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri biar tidak terlanjur menjalin relationship dengan cowok mokondo.
Relationship yang sehat dibangun dengan usaha dan kerja keras dari kedua belah pihak. Jika pasanganmu menunjukkan tanda-tanda dia adalah cowok mokondo, jangan ragu untuk mengevaluasi kembali hubungan tersebut.
Ingat, kamu layak mendapatkan pasangan yang benar-benar peduli dan menghargai dirimu.