Seringkali sebuah hubungan harus berakhir hanya karena hal yang sepele, yaitu komunikasi. Apa sih arti dari komunikasi? Proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Sejak kecil, bahkan saat masih dalam kandungan, kita sudah dikenalkan dengan komunikasi. Berbicara. Menyampaikan. Namun, makin dewasa kita makin melupakan hal yang satu ini, termasuk dalam romansa.
Mengapa Kelas Cinta memasukkannya menjadi satu bagian dari 5K kunci dari relationship, yaitu komitmen, kepercayaan, komunikasi, kompromi, dan keintiman? Karena memang menjadi bagian penting dalam kelanggengan sebuah hubungan. Seringkali terjadi salahpaham hanya karena kita lupa untuk berkomunikasi.
Kegagalan komunikasi sama seperti rayap. Kecil, menggerogoti secara perlahan sedikit demi sedikit hingga merusak dan tidak bisa digunakan lagi. Tidak sedikit pasangan yang hubungannya berakhir hanya karena mengabaikan aspek ini dalam kehidupan romansa. Kecil sekali, tetapi mengapa bisa menghancurkan? Agar lebih paham, mari disimak problem pasangan yang satu ini.
Arini sudah tak sabar menunggu jam pulang kantor. Dia ada janji berkencan dengan Adit satu jam lagi. Arini sudah mempersiapkan banyak hal untuk memberi surprise pada Adit. Tiba-tiba, pacarnya mengirim pesan singkat yang bertuliskan “sayang, aku pamit keluar kota ya”. Arini pun panik, dia bergegas menelepon Adit dan bertanya banyak hal menuntut janji yang sudah dibuat oleh mereka sebelumnya. Karena tidak direspon dengan baik, akhirnya Arini marah dan mereka bertengkar. Arini marah karena Adit mendadak membatalkan janji, sedangkan Adit marah karena Arini tidak pengertian.
Cerita di atas sering dihadapi oleh pasangan, dan rata-rata akar dari masalahnya adalah komunikasi. Bagaimana kalau kejadiannya direvisi menjadi seperti ini.
Arini sudah tak sabar menunggu jam pulang kantor. Dia ada janji berkencan dengan Adit satu jam lagi. Arini sudah mempersiapkan banyak hal untuk memberi surprise pada Adit. Tiba-tiba, pacarnya menelepon dan berkata, “Sayang, aku minta maaf karena kayaknya kencan hari ini harus dipending. Aku ada janji mendadak dengan teman dan nggak bisa dibatalin. Aku janji besok bakal sediain waktu seharian buat gantiin hari ini.”
Mungkin Arini tetap akan marah dan kecewa karena dia harus mengorbankan waktu dan emosinya untuk mengiyakan pembatalan janji tersebut. Tetapi Adit sudah berkomunikasi dengan baik pada Arini. Kalau ternyata Arini tetap rewel, berarti yang salah bukan di Adit dan bukan di komunikasinya, tetapi di Arini.
Cobalah direnungkan lagi. Komunikasi antar pasangan tidak akan sama, tergantung cara yang sudah ditentukan oleh masing-masing. Ada baiknya untuk membicarakan cara meminimalisir konflik dimulai dengan komunikasi secara terbuka. Karena ketika komunikasi belum baik, maka tidak akan tercipta keintiman sebagai pelengkap dari 5K hubungan.
Sudahkah aku berkomunikasi dengan baik hari ini dengan pasanganku?