Di umurnya yang sudah menginjak tahun ke-28, Adam sebenarnya ingin mencari orang yang tepat untuk menjadi pasangannya kelak. Namun, sudah beberapa kali menjalin hubungan dengan banyak wanita, Adam justru tak pernah menemukannya. Selalu saja berakhir karena Adam berpikir si wanita ini masih kurang di pandangannya. Menurutnya, pasti ada wanita lain yang lebih baik untuknya. Namun, semakin mencari yang sesuai dengan kriteria, Adam justru tak pernah menemukan. Selalu ada yang kurang, tak pernah ada kata “yang terbaik”.
Berbeda dengan Adam, Rosa justru sudah menemukan pasangan—bahkan bulan depan mereka merayakan anniversary yang ke-6 kalinya. Meskipun tak dipusingkan mencari pasangan, Rosa justru pusing untuk mencari tahu apakah pasangannya itu merupakan “The One” yang selama ini dia cari? Pasalnya tahun depan Rosa dan pasangannya memiliki rencana untuk menikah. Rosa takut jika pasangannya bukan “The One” untuknya.
Finding The One…pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, tetapi sangat sulit ditemukan, katanya. Mengapa sulit? Karena banyak orang yang selalu mencari yang terbaik untuk hidupnya. Yang harus begini dan begitu, makanya merasa tak puas sehingga harus mencari terus-menerus, apalagi ditambah dengan mitos katanya kita hanya bisa menemukan “The One” sekali seumur hidup membuat kamu jadi berpikir HARUS menemukan pasangan yang terbaik—meskipun harus berganti-ganti pasangan.
Padahal, sebenarnya kamu bisa MENCIPTAKAN “The One” itu sendiri. Iya, kamu bisa bikin SIAPA PUN itu untuk menjadi “The One” kamu.
Nah, ini yang mungkin kamu bingungkan. Bagaimana kita bisa tahu kalau pasangan yang sekarang setidaknya adalah orang yang beneran baik untuk kamu? Pertama yang harus kamu sadari adalah kamu tak akan pernah bisa menemukan orang yang bisa meyakinkan kamu 100% kalau dia adalah “The One” kamu. Mungkin salah satu alasan kenapa kamu akhirnya tak menemukan orang yang pas atau selalu putus adalah karena kamu tak yakin dia adalah orang yang tepat. Padahal mau sampai kapan pun kamu enggak akan bisa yakin dengan seseorang hingga 100% karena kita memiliki batasan. Terbukti mau bagaimana pun percayanya dengan pasangan, akan ada sedikit perasaan curiga atau khawatir saat pasangan mendadak berubah.
Ketika kamu mencari yang terbaik, maka kamu tak akan menemukan si “The One”. Biasanya di hubungan yang sudah lama akan ada obrolan serius tentang masa depan. Inilah yang harus kamu amati. Coba kamu perhatikan apakah dia sudah sesuai dengan kriteria kamu atau belum? Bagaimana jika kriteria atau prinsip/standar tentang pasangan tak ada di dalam dirinya? Apakah kamu bisa memahaminya atau tidak.
Coba cek aspek-aspek lain yang membuat kamu menjadi tambah yakin kalau dia adalah pasangan yang baik untukmu. Misalnya, kamu melihat dari aspek hubungan dia dengan orang-orang terdekatmu (keluarga dan sahabat). Melihat apakah hubungan yang kalian jalankan membawa pengaruh atau perubahan positif untuk dirimu atau untuknya. Melihat apakah dia ada di sampingmu di saat kamu sedang susah. Bahkan kamu harus perhatikan apa yang sudah ia lakukan dalam relationship yang kalian bangun. Apakah dia merupakan pasangan yang mau berubah lebih baik demi hubungan kalian. Hal-hal seperti inilah yang membuat kamu bisa memiliki perbandingan untuk memutuskan dia adalah “The One” yang kamu cari atau bukan.
Kalau diperhatiin banyak banget nih wanita yang lebih cantik dan pintar masak daripada dia. Tapi, dia tetap bertahan di samping gue meskipun banyak pula pria tampan di lingkungan dia.