Tidak satu pun orang pernah melalui hidupnya tanpa merasakan luka atau trauma yang membekas di hatinya. Itulah sebabnya, menghadapi trauma pasangan adalah salah satu hal yang harus kamu lakukan saat menerima si dia. Pada awal jadian, mungkin kamu sudah bisa melihatnya, trauma yang perlahan muncul dari sikap atau perlakuan pasangan terhadapmu.
Boleh saja kamu menganggap pasangan orang baik-baik, mana mungkin orang sebaik dia pernah melakukan kesalahan, mengalami trauma yang sedemikian hebatnya. Namun, kamu juga bisa bersedih, karena dia mengalami semua itu jauh sebelum bertemu kamu yang mencintainya.
Setiap orang menghadapi traumanya dengan caranya masing-masing. Tentu kamu ingin membantu dia sebisa mungkin, tetapi kamu juga harus menjaga diri sendiri agar tidak hanyut dalam trauma pasangan. Berikut ini adalah caranya menghadapi dan membantu pasangan menghadapi trauma yang dia alami tanpa harus melukai diri kamu.
1. Dalam Menghadapi Trauma Pasangan, Komunikasi Adalah Kunci Utama
via Pexels
Walaupun menyepelekan trauma pasangan sebagai kejadian masa lalu terasa lebih mudah, pasangan tetap berhak mendapatkan perhatian penuh dari kamu. Lakukan komunikasi terbuka sesering dan seterbuka mungkin dengan pasangan, tidak peduli kalau harus ada tangisan, kekesalan, dan kemarahan mencuat. Jika pasangan sulit move on dari masa lalunya, curahkan perhatianmu untuk memahami perasaannya serta mencermati apa saja yang bisa memicu emosi negatifnya muncul ke permukaan.
2. Cermati Pola dan Pemicu Perasaan Negatif Pasangan
via Pexels
Karena pasangan memiliki trauma, kamu jadi lebih berhati-hati dalam bersikap agar tidak menyinggung pasangan. Itulah sebabnya kamu perlu mencermati pola-pola yang memicu trauma pasangan kembali muncul agar kamu bisa membedakan sikap mana yang memicu dan mana yang tidak.
Misalnya, jika pasangan sering merasa insecure saat ditinggal sendirian olehmu, kamu patut mencermatinya. Ajaklah pasangan membicarakan masalahnya secara serius sampai tuntas.
3. Bersikaplah Pengertian Saat Pasangan Berusaha Menyembuhkan Dirinya
via Pixabay
Pasangan pasti berusaha keras menjadi yang terbaik untuk kamu. Oleh karena itu, sebagai gantinya, kamu wajib bersikap pengertian padanya ketika dia mengalami masa sulit. Cinta yang sehat seharusnya membuatmu menghargai dan suportif pada pasangan baik di saat terbaik maupun terburuk. Dan cinta seperti itu membutuhkan waktu untuk tumbuh.
4. Menghadapi Trauma Pasangan Tidak Akan Sukses Tanpa Kejujuran Dari Satu Sama Lain
via Pixabay
Meski sulit, kejujuran dapat menghindarkanmu dari kesulitan, kesalahpahaman, serta konflik tidak berguna di masa depan. Misalnya, jika pasangan yang dulunya pernah selingkuh dan masa lalu pasangan tersebut membuatmu tidak nyaman, katakan padanya secara jujur. Walaupun kamu tahu pasangan tidak akan menyelingkuhimu, kamu tetap harus mengutarakan kekhawatiranmu terkait masa lalu pasangan tersebut. Kamu memang ingin mendukung pasangan, tetapi kamu juga berhak mengutarakan ketakutanmu jika diperlukan.
5. Dengarkan Apa yang Dirasakan Pasangan Saat Menghadapi Traumanya
via Pixabay
Sekali lagi, dengan pengertian dan empati, dengarkan curahan hati pasangan tentang traumanya. Dengarkanlah dengan seksama tanpa berasumsi apapun. Kamu boleh bertanya-tanya tentang masa lalu pasangan, seperti mengapa mantannya dulu sering menyakiti dirinya, detil-detil masa lalu yang meninggalkan trauma dalam diri pasangan. Dengan begitu, kamu akan tahu kemajuan pasangan dalam proses penyembuhannya.
6. Posisikan Dirimu Sebagai Pasangan
via Unsplash
Salah satu sikap berempati dalam menghadapi trauma pasangan adalah dengan memosisikan dirimu sebagai dirinya. Seperti yang sudah disebutkan, setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam memproses traumanya. Bayangkan dirimu adalah pasangan, kamu pasti akan mencoba memahami apa saja yang menyakiti dirinya. Jangan pernah menyepelekan trauma pasangan hanya karena kamu tidak akan tersakiti jika kamu mengalami hal yang sama.
7. Berkonsultasi Dengan Terapis Terpercaya
via Pexels
Kalau sepertinya kamu dan pasangan tidak bisa mengatasi masalah ini sendirian, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan terapis atau relationship coach terpercaya. Dari konsultasi, kamu dan pasangan akan tahu apa saja yang perlu kalian perbaiki bersama-sama, sekaligus mendapatkan pengetahuan dan bekal untuk memperbaikinya berdua.
8. Jangan Abaikan Kebutuhan dan Kebahagiaan Kamu
via Pexels
Kebutuhan dan kebahagiaan kamu harus selalu menjadi prioritas utama. Selalu perhatikan kesehatan kamu, baik secara fisik maupun mental. Membantu pasangan menghadapi traumanya dapat menghabiskan energi kamu. Makanya, selalu lakukan aktivitas yang membahagiakanmu. Kelilingi dirimu dengan orang-orang tercintamu. Pasangan tetaplah bagian dari kebahagiaanmu, bukan satu-satunya sumber kebahagiaanmu.
9. Selalu Ingat-Ingat Janji dan Komitmen yang Sudah Kalian Jalani Bersama
via Unsplash
Ketika situasi terasa makin sulit dan kamu ingin menyerah di tengah jalan, ingatlah alasan kalian mencintai satu sama lain. Semua alasan tersebut layak menjadi kekuatan untuk terus berusaha. Pahami bahwa semua ini butuh usaha dan komitmen panjang, di mana kamu dan pasangan harus bekerja sama agar bisa melalui ini semua dengan bahagia dan sukses.
Menghadapi trauma pasangan bisa gampang-gampang susah, dan tantangannya selalu berbeda-beda pada setiap pasangan. Untuk itulah, kamu dan pasangan wajib menonton DVD =>>>[klik!]Black Shadows in Relationship[klik!]<<<= yang berdurasi satu setengah jam akan mengajarkan kamu:
- Menghadapi trauma, cemburu, sakit hati, masa lalu pasangan yang menyakitkan dan berpotensi melukai hubungan kalian
- Memahami alasan bagaimana trauma dan masa lalu pasangan masih menyakiti hubungan kalian dan belajar cara menyembuhkannya
- Memaafkan masa lalu dan trauma pasangan, serta mencegah masa lalu menghantui hubungan
- Menggali semua kelebihan diri kamu dan pasangan untuk membangun kepercayaan diri dan keharmonisan hubungan
- Mencari tahu apa yang harus dilakukan saat menghadapi pikiran negatif
Harga DVD hanya Rp 120.000,- dan stoknya terbatas! Buruan diorder sekarang juga sebelum kehabisan!