Kisah satu: Rani adalah sosok wanita yang kurang percaya diri, membuatnya jarang bergaul dan memiliki teman pria yang sangat sedikit. Suatu hari, salah satu teman prianya mencoba mendekatinya dan mengatakan perasaannya. Sebenarnya pria tersebut bukan masuk ke dalam karakteristik pria idamannya, baik dari segi wajah, kemampuan, dan attitudenya. Namun, saat itu Rani memang ingin memiliki pasangan karena orang tua sudah mulai menanyakan. Ah, daripada enggak ada sama sekali mending jadian sama yang ini dulu kok. Rasa sayang mah bisa diakalin nanti. Begitulah konsekuensinya kalau enggak punya pilihan.
Kisah dua: Agnes gemas dengan sahabat-sahabatnya yang sudah memiliki pacar dan suka membawa mereka saat hangout atau nonton. Bahkan enggak jarang Agnes dibikin kesal karena sahabatnya lebih memilih gandeng pacar ketimbang ajak dia untuk ke garage sale atau ke salon. Belum lagi Agnes seringkali dapat ejekan karena sudah menjomblo hingga 3 tahun. Rasanya Agnes ingin buru-buru punya pacar. Hingga akhirnya datang Vito, seorang playboy yang bahkan sama sekali enggak Agnes sukai. Ya, habis gimana daripada nyandang status jomblo, kan?
Kisah Ketiga: Sebenarnya Della enggak suka sama pasangannya, Rudi, meskipun mereka sudah menjalin hubungan hampir satu tahun. Awalnya, dulu Della hanya tidak enak menolak kebaikan Rudi selama ini. Bagi Dela pepatah Jawa yang mengatakan Witing tresna jalaran saka kulina atau cinta bermula dari kebiasaan adalah tak benar sama sekali. Buktinya sampai sekarang dia benar-benar tak mencintai Rudi, ditambah Rudi pernah memohon berkali-kali agar Dela enggak meninggalkannya. Kasihan Rudi pernah nangis juga biar aku enggak ninggalin dia. Lagipula meskipun enggak suka, tapi Rudi memang pria yang sangat baik dan perhatian.
Melihat 3 cerita di atas apa yang bisa kamu ambil? Bahwa banyak sekali orang—terlebih wanita karena lebih mementingkan rasa gengsi dan perasaan—yang mempertahankan hubungan di saat tak memiliki rasa sayang. Bahkan enggak jarang menerima lawan jenis hanya karena kasihan dan tak punya pilihan. Kamu masih seperti itu enggak?
Perasaan tertarik atau sayang mutlak dimiliki, karena orang akan akan berusaha memperbaiki hubungan terus-menerus. Mau belajar di saat ada kesalahan dan tak mencoba mengulanginya. Belajar menghargai pasangan. Coba bayangkan bagaimana jika kamu enggak sayang sama pasangan? Pasti lebih cuek atau masa bodo dan akhirnya hanya membuang-buang waktu kamu dan dia.
Pernah enggak berpikir mungkin saja pasangan kamu sedang merancang sebuah komitmen yang lebih serius. Pernah enggak berpikir kalau pasangan kamu sedang mengejar karier dan mengumpulkan uang demi bisa melanjutkan jenjang yang lebih tinggi dengan kamu. Namun, sayangnya kamu malah mengawali hubungan tanpa rasa suka dan terbukti setelah menjalin hubingan enggak ada perasaan suka sama sekali.
Tapi nanti malah nyakitin dia. Kalau memang sudah enggak sayang sama pasangan dan ingin berpisah, sebaiknya segera lakukan itu. Jangan membuang-buang waktu kalian pada hubungan yang tak seimbang. Mau kamu putuskan sekarang atau dua tahun lagi, tetap saja rasa sakit yang dia terima akan sama rasanya. Lagipula, menurut saya di luar sana ada orang lain yang lebih cocok dengan kamu atau pasangan.