Ketika kamu mendengar orang-orang di sekitarmu seperti artis idola, teman, bahkan keluarga tiba-tiba bercerai tanpa sebab, kamu pasti terkejut tak terkira. Padahal kelihatannya mereka serasi saja. Hubungan mereka justru langgeng dan malah menjadi salah satu panutanmu. Lantas, apa yang membuat hubungan langgeng bisa bercerai begitu saja tanpa sebab yang jelas?
Tak ada asap apabila tak ada api. Umumnya, penyebab perceraian terjadi BUKAN karena masalah besar, melainkan karena pasangan selalu melakukan 11 sikap negatif ini di kehidupan sehari-hari. Sikap negatif ini sangatlah sepele dan sering luput dari kamu dan pasangan. Oleh karena itu, cermati 11 sikap tersebut dan cara mengatasinya berikut ini!
1. Kamu dan Pasangan Tidak Bisa Melakukan Kesepakatan Hubungan Dengan Adil
Kesepakatan apa pun, dari hal kecil seperti memilih film yang ingin ditonton hingga yang besar seperti karir dan keluarga. Jika kamu dan pasangan nyaris tidak bisa menemukan kesepakatan atau keputusan yang seimbang untuk kedua pihak, tandanya kalian kurang kompatibel untuk satu sama lain. Sebuah hubungan membutuhkan kerja sama yang seimbang dan kemauan untuk menurunkan ego masing-masing. Kalau kamu dan pasangan belum bisa melakukannya, lebih baik tunda dulu pernikahan kalian.
2. Kamu Selalu Merasa Kamulah yang Selalu Mengalah Demi Pasangan atau Sebaliknya
Kompromi yang sehat bukan berarti kamulah atau pasangan sajalah yang harus mengalah dalam hubungan. Ketika kamu menemukan dirimu selalu memahami, memaafkan, dan mengalah demi kenyamanan pasangan, cinta yang kamu rasakan pada pasangan akan berubah menjadi benci, dendam, dan dengki. Nantinya, kebencian yang terpupuk seiring waktu akan berubah menjadi bom waktu yang menyebabkan perceraian kalian di masa depan.
3. Kamu dan Pasangan Memiliki Visi Misi Hidup yang Bertolakbelakang
Ketika kamu dan pasangan menyadari ternyata visi misi hidup kalian bertolakbelakang, kalian pasti akan mendambakan seseorang yang visi misinya searah dengan kalian. Inilah yang memicu perselingkuhan hingga perceraian. Jika pandangan hidup kalian juga berlawanan dengan satu sama lain, hidup kalian sebagai pasangan akan sangat sengsara karena kalian tidak bisa menemukan persamaan.
4. Kamu Memandang Pasangan Lebih Rendah Daripada Kamu
Pria memandang pasangannya lebih rendah karena baginya, wanita seharusnya menuruti suami. Wanita merasa leluasa menginjak-injak suami karena dia merasa lebih baik daripada pasangannya dalam aspek tertentu. Ingat, pasangan bukan pembantu atau bawahan kamu. Belajarlah untuk menghormati, menghargai, dan mengayomi pasangan. Karena dalam pernikahan, kamu dan dia hanya bisa mengandalkan satu sama lain dalam hal apapun. Bagaimana bisa kalian memecahkan masalah jika kalian masih belum bisa memperlakukan satu sama lain dengan setara?
5. Kamu dan Pasangan Tidak Bisa Berkomunikasi Dengan Sehat
Pasangan yang membentak, melakukan silent treatment, main kode-kodean, mengkritik habis-habisan, dan bersikap defensif akan sangat rentan dengan perceraian, terutama pada pasangan yang usia pernikahannya tergolong muda. Untuk bisa berkomunikasi dengan sehat, carilah gaya berkomunikasi yang sesuai untuk kalian dan buatlah batasan diri yang tidak boleh dilanggar. Komunikasi tidak akan sukses apabila kalian masih kekanakan dan belum bisa memenuhi kebutuhan satu sama lain untuk saling memahami.
6. Kamu dan Pasangan Selalu Merasa Ingin Menang Sendiri
Selalu ingin menang sendiri dapat mengalihkan fokus pasangan dari yang seharusnya bekerja sama dan saling mengayomi menjadi egois dan tidak lagi berempati. Inilah sikap yang meninggikan ego pasangan yang menyebabkan mereka sulit menemukan solusi konflik sampai-sampai mereka harus bercerai. Buang semua sisi kompetitifmu yang tidak sehat. Hubungan bukanlah persoalan siapa yang salah atau yang benar, melainkan saling membahagiakan dan memenuhi kebutuhan satu sama lain.
7. Kamu dan Pasangan Tidak Lagi Berhubungan Intim Setelah Menikah
Seiring waktu, karena kesibukan dan kejenuhan, frekuensi hubungan intim kalian jadi berkurang. Ketidakpuasan dan kurangnya gairah keintiman dapat mempengaruhi kualitas pernikahan. Cintamu pada pasangan perlahan berkurang karena kurangnya sentuhan intim. Jadi, pastikan kamu dan pasangan selalu berusaha meningkatkan kegairahan hubungan saat berumahtangga. Jangan lagi takut untuk saling mengeksplor keinginan dan fantasi kalian.
8. Kamu Sama Sekali Apatis dan Tidak Mempedulikan Perasaan Pasangan
The opposite of love is not hate, it’s apathy. Hubungan bisa berharga karena kamu menghargai pasangan. Jika kamu bersikap apatis ketika pasangan sedang mencurahkan hatinya padamu, kamu menciptakan jurang pemisah di antara kalian. Jangan harap pasangan bisa menghargai dan mempedulikan perasaan kamu jika kamu sendiri masih belum bisa berempati terhadapnya.
9. Kamu Bersikap Kasar Terhadap Pasangan
Sikap kasar tidak selalu ditunjukkan dengan kekerasan. Sikap yang kasar dapat terlihat dari responsmu yang pasif-agresif saat pasangan mencoba berkomunikasi padamu. Kamu juga tidak ragu mengejek dan merendahkan pasangan di setiap suasana. Tahu tidak, sikap seperti ini menunjukkan sisi kekanakanmu yang masih kuat, sehingga membuatmu tidak layak menjalani pernikahan dengan pasangan.
10. Kamu Memancarkan Sikap dan Pola Pikir Negatif di Depan Pasangan Setiap Harinya
Siapa yang betah dengan kamu yang selalu berpikiran negatif dan pesimis setiap harinya? Tandanya kamu insecure, kurang kebahagiaan hidup, dan dampaknya bisa merusak kebahagiaan pasanganmu juga. Pasangan yang mulanya bahagia dan sejahtera akan kewalahan menghadapi kenegatifanmu sampai-sampai dia meninggalkanmu ketika dia sudah tidak betah lagi.
11. Kamu dan Pasangan Malas Meluangkan Quality Time
Sesibuk apa pun kalian, selalu prioritaskan waktu untuk quality time berdua. Memang mustahil memanfaatkan waktu yang hanya 24 jam untuk memenuhi semua kebutuhan pribadi seperti karir, hobi, teman dan keluarga. Apalagi jika kalian lebih memilih menjauh dan cuek saat konflik terjadi. Semakin berkurang frekuensi quality time, baik disengaja atau tidak, semakin menumpuk juga masalah dan kebencian yang bisa meledak kapan saja.
Tentu kamu tidak ingin semua itu terjadi padamu, bukan?
Sebuah pernikahan tidak akan sukses dengan cinta saja. Banyak pasangan lupa belajar memanajemen hubungan dengan dewasa dan sehat, sehingga mereka tidak sadar penyebab keretakan rumah tangga adalah diri mereka sendiri, bukan karena faktor lainnya. Lalu, bagaimana caranya mencegah dan mengantisipasi semua itu demi memiliki rumah tangga yang harmonis dan sukses di masa depan?
Simak saja >>>[klik!]”DVD Relationship Revolution“[klik!]<<< oleh Kei Savourie, Jet Veetlev, dan Lex Depraxis. Hanya dengan harga Rp 390.000,- saja, kamu sudah bisa belajar sampai tuntas tentang:
- Membangun keintiman dengan pasangan yang permanen sampai maut memisahkan kamu dan pasangan.
- Belajar kerja sama membangun kesepakatan dan kompromi hubungan yang sama-sama menguntungkan kamu dan pasangan.
- Mencari jodoh sejati kamu, kalau kamu masih ragu apakah si dia benar-benar pilihanmu yang terbaik.
- Memanajemen hubungan LDR. Cerdas menjalani LDR dan mengantisipasi kejenuhan serta menjaga kemesraan dari jarak jauh.
- Belajar kesetiaan agar pasangan tidak akan pernah cemburu, selingkuh, dan posesif padamu.
- Ingin hubunganmu 0% drama? DVD ini akan mengajari kamu dan pasangan caranya mengatur emosi, mengkomunikasikan uneg-uneg kamu agar tidak lagi terjadi salah paham dan pertengkaran.
- Kamu dan pasangan tidak disetujui orang tua sampai harus backstreet? Ada orang ketiga hadir? Cari tahu solusinya di DVD ini juga!
- Mantan tiba-tiba mengganggu hubungan? Jangan khawatir. Usai nonton DVD ini, pasangan langsung lupa dengan mantannya!
Tunggu apalagi? Stok DVD terbatas, lho! Belajar sekarang daripada kamu sakit menanggung beban putus dan cerai di masa depan!!!