Pekerja, karyawan, mahasiswa, semua orang dituntut untuk bangun pagi. Konon katanya, kalau nggak bangun pagi, rezeki akan dipatok ayam. Hmm, siapa yang mengatakan hal itu ya? Tetapi, pada kenyataannya jam masuk kerja dan sekolah memang diatur pagi sehingga banyak orang harus bangun pagi untuk memulai aktivitas mereka.
Namun, apa ada hubungannya antara bangun pagi dengan masalah percintaan? Cukup membingungkan untuk mencari hubungan antara kedua hal tersebut. Namun sebuah penelitian terbaru mengungkapkan kalau orang yang bangun lebih pagi berpotensi untuk selingkuh. Wow, benarkah?
Sebenarnya, tujuan penelitian ini diadakan untuk mencari fakta tentang stereotip yang tumbuh di masyarakat kalau orang yang sering pulang malam lebih suka berbohong dan berselingkuh. Mereka yang suka begadang dan bangun saat matahari sudah tinggi juga dianggap sebagai orang yang kurang bermoral.
Hasil dari penelitian ini ternyata berbanding terbalik dengan yang masyarakat pikirkan. Peneliti dari John Hopkins University dan Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat, melakukan uji coba dengan melibatkan 200 mahasiswanya untuk dites dan bermain games untuk mengukur tingkat kejujuran mereka.
Para mahasiswa ini diberikan pertanyaan untuk mengetahui apakah mereka tipe orang yang pagi hari atau nggak tidur semalaman. Pertanyaan tersebut mengenai perasaan saat bangun pagi, jam berapa saat mereka merasa sangat baik, dan yang mereka rasakan saat ingin tidur.
Dari penelitian tersebut, hasilnya menyebutkan bahwa orang yang bangun lebih pagi cenderung nggak jujur dan berpotensi selingkuh. Mengapa? Karena mereka memiliki energi mental yang lebih rendah untuk menahan godaan.
Sedangkan mereka yangtidur larut malam memiliki banyak eneergi di malam hari. Para ahli mengatakan kalau orang akan menjadi lebih jujur jika mereka memiliki banyak energi sehingga malam hari diasosiasikan sebagai orang yang jujur.
Mungkin ada yang masih ragu untuk memercayai hasl dari penelitian ini. Masa’ potensi selingkuh besar dimiliki oleh orang yang bangun pagi? Namun, lagi-lagi harus diingatkan bahwa tujuan penelitian ini untuk menunjukkan bahwa orang yang suka pulang tengah malam, tidur larut malam, begadang, atau bangun siang, belum tentu berkepribadian buruk atau kurang bermoral. Dan memang, seharusnya kita nggak boleh men-judge orang lain hanya dari kebiasaan tidurnya, bukan?