Apakah kamu benar-benar mencintai pasangan? Atau apakah kamu hanya berusaha memaksakan ekspektasimu sendiri pada pasangan? Memaksakan ekspektasi dan kehendak pada pasangan adalah ego, bukanlah cinta. Banyak sekali orang yang memperlakukan pasangannya secara buruk dengan alasan cinta, padahal sebenarnya tindakannya hanya didasari oleh egonya.
Jika kamu merasa diperlakukan dengan buruk atau pasangan sering mengeluh dengan caramu mengekspresikan cinta kepadanya, mungkin kamu belum bisa membedakan antara cinta dan ego yang sebenarnya. Berikut ini adalah perbedaan besar namun sering tersamarkan antara cinta dan ego.
Cinta Memberi, Ego Menuntut
Saat kamu mencintai pasangan dengan tulus, kamu akan fokus membahagiakan pasangan karena kamu sudah bahagia dengan dirimu sendiri. Kamu tidak akan merasa ingin menang sendiri, ingin mendominasi, dan berusaha memanipulasi pasangan untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Sedangkan kalau kamu hanya memiliki ego, kamu akan menuntut pasangan untuk bisa membahagiakanmu. Kamu akan bersikap dependen dan berusaha mengontrol pasangan karena takut ditinggalkan olehnya. Bukannya memperbaiki diri, kamu hanya merasa pasangan bertanggungjawab atas kebahagiaanmu. Kamu jadi mudah marah kalau pasangan tidak mau memberikan apa yang kamu inginkan.
Cinta Membebaskan, Ego Mengekang
Cintamu terhadap pasangan membuatmu ingin agar pasangan menjadi dirinya sendiri dan mendorongnya untuk menjadi yang terbaik. Kamu tidak marah saat pasangan menunjukkan kekurangannya. Kamu tidak takut menyuruh pasangan untuk mengejar impiannya karena kamu ingin melihatnya bahagia.
Di sisi lain, ketika kamu hanya dikuasai ego, kamu akan bersikap mengekang dan melarang pasangan melakukan apa yang dia inginkan. Kamu ngambek saat dia ingin berkumpul dengan teman-temannya, benci dan merasa terancam saat melihat pasangan berusaha mewujudkan ambisinya dengan merendahkan pasangan.
Cinta Membuatmu Ingin Berkembang, Ego Hanya Membebani
Kalau kamu dan pasangan saling mencintai, pasti kalian akan berkembang menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Kalian berusaha meningkatkan kualitas diri masing-masing dengan saling mendukung dan membantu satu sama lain. Kalian akan melengkapi masing-masing kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Akan tetapi, karena dikuasai oleh ego, kamu jadi tidak sanggup memecahkan masalahmu sendiri, sehingga kamu jadi terlalu bergantung pada pasangan dalam segala hal. Jadi, tidak heran kalau hubunganmu malah berubah menjadi tidak sehat.
Cinta Fokus Pada Pasangan, Ego Fokus Pada Diri Sendiri
Cinta membuatmu memikirkan kebahagiaan pasangan selain diri sendiri. Cinta memotivasimu untuk mengembangkan diri dan mengurangi ego. Kalian memberikan masukan-masukan positif yang membuat kualitas hubungan meningkat dengan keterbukaan dan komunikasi yang baik.
Sayangnya, ego hanya fokus dengan dirimu sendiri. Makanya banyak sekali orang yang merasa tidak pernah puas dengan sekian hubungan yang mereka jalani. Kalau mereka tidak sadar kegagalan hubungan mereka disebabkan oleh egonya sendiri, mereka akan terus mengulang siklus yang sama. Inilah yang menciptakan mitos bahwa cinta hanya membuat sakit hati, bukannya membahagiakan.