Wanita Tidak Tertarik Pada Gentleman? CIYUS?

Home Articles Wanita Tidak Tertarik Pada Gentleman? CIYUS?
Share the knowledge!

Saya ingin Anda berpikir dan menyebutkan dalam hati dua tiga jenis sifat/sikap yang Anda pikir dicari oleh wanita dari seorang pria. Pikirkan pertanyaan ini: “Seandainya saya adalah pria yang diminati oleh wanita-wanita, sikap apakah yang seharusnya muncul dari diri saya?”

Beberapa dari Anda mungkin akan menjawab Kejujuran, Kepercayaan, Kedewasaan, Saling Menghargai, Keseimbangan, dan sebagainya.

Saya tidak suka menjadi pembawa berita buruk, namun jawabanmu itu salah besar. Malah itu adalah sejumlah pemikiran yang telah menyengsarakan jutaan pria di seluruh dunia. Kedewasaan, Saling menghargai, Keseimbangan, segala tetek bengek logika lainnya jelas penting dalam tahap menjalani hubungan, dan itu semua bisa diringkas dalam satu frase: A gentleman.

Tapi sayangnya, seperti yang akan saya jelaskan berikut, being gentleman itu sama sekali TIDAK BERGUNA pada saat MEMBUKA hubungan.

Mengapa?

Dengar baik-baik. Ketika membuka sebuah hubungan (PDKT), kita masuk ke sebuah dimensi alam yang sangat primitif dan brutal. Ini adalah satu-satunya saat di mana setiap manusia akan kembali ke masa berburu dan mengumpulkan.

Pada jaman prasejarah, manusia lebih mengandalkan naluri bertahan hidup daripada kemampuan logikanya. Hidup hanyalah untuk saat itu saja, mereka tidak menyimpan atau menanam. Itu sebabnya mereka berburu dan berpindah tempat ketika sudah tidak menemukan fasilitas untuk menopang hidup.

Culik seorang gentleman di jaman ini dan lempar dia ke jaman prasejarah. Saya jamin ia akan mati pada hari kedua karena being gentleman sama sekali tidak membuatnya bertahan hidup, apalagi berkembang biak.

Sebuah permulaan hubungan bekerja dengan prinsip yang sama: terlahir karena melihat kombinasi naluri tertentu.

Seorang wanita menjadi tertarik dengan pria bukan karena berpikir, “Saya tertarik KARENA bla bla bla,” atau “KARENA dia memiliki bla bla bla yang mampu bla bla bla, maka saya tertarik dengannya.” Demikianlah biasanya ajaran buku-buku tentang pacaran dan sejenisnya.

Sayang sekali, itu adalah teori yang keliru.

Seorang wanita dapat tertarik dengan pria (atau sebaliknya) TANPA PERLU melewati proses berpikir apa-apa. Saya ulangi, kita tidak perlu melakukan proses menimbang atau analisa apapun untuk sampai pada perasaan tertarik.

Itu terjadi begitu saja. Kita memang sepertinya sedang berpikir sesuatu, namun sebenarnya kita digerakkan oleh naluri. Jauh di dalam diri kita yang sudah intelektual dan modern ini, masih mengalir kental darah manusia gua yang begitu SPONTAN dan NALURIAH.

Secara NALURIAH, pria mencari wanita yang memiliki nilai fisik yang dominan, contoh Cantik, Proporsional, Wangi, dsb. Bukan wanita yang memiliki Kejujuran, Kepercayaan, Kedewasaan, Saling Menghargai, Keseimbangan, dan sebagainya. Pria baru mementingkan hal-hal itu nanti setelah mulai berhubungan.

Begitu juga dengan wanita, secara NALURIAH, wanita mencari pria yang memiliki nilai kepribadian yang dominan, misalnya Pemimpin Grup, Jantan, Mudah Bersosialisasi, dsb.

Being gentleman itu sama sekali bukan fitur kepribadian yang dominan, justru sebaliknya gentleman adalah jenis sikap dominan yang sudah dilemahkan. Jika dilemahkan lebih jauh lagi, jaman ini kita mengenalnya dengan istilah pria metrosexual.

Wanita tidak memilih untuk tertarik. Wanita TERPICU untuk tertarik, dipaksa oleh tubuhnya sendiri untuk tertarik. Naluri mereka berdenting keras ketika menyerahkan diri di bawah kendali pria dominan. Hal ini terjadi secara spontan.

Jadi jika pria ingin memperbesar statistik untuk mendapatkan wanita dan memiliki banyak pilihan, maka yang pria tersebut perlu lakukan adalah pertama-tama membuang sikap gentleman terhadap wanita. That’s not what they want.

Mereka mungkin akan berkata, “Saya ingin pria yang gentleman,” tapi kenapa mereka tergila-gila pada pria yang sama sekali tidak gentleman?

Anda bisa mendapatkan sebuah hubungan jika Anda memulainya dengan benar. Pria tersebut harus MEMICU NALURINYA.

Coba ingat, berapa banyak teman-teman wanitamu saat masa SMA dan kuliah yang berpacaran dengan pria berandalan, rese, atau malah tukang ribut? Anda tidak pernah mengerti apa alasannya mengapa pria-pria rese brengsek yang justru mendapatkan wanita cakep dan populer, sementara pria yang rajin dan memiliki prestasi baik hanya bisa bermimpi berbicara dengan wanita-wanita itu.

Jangankan berhubungan, memulai pun tidak ada kesempatan.

Saya harap sekarang Anda mengerti di mana letak kesalahan pria-pria gentle man dan gentleman ini dulu. Sentuh nalurinya, bukan otaknya. Berikan dia argumen perasaan, bukan argumen logika.

Share the knowledge!