Nggak terasa kita sudah memasuki bulan terakhir dalam tahun 2015. Itu berarti, kita akan berjumpa dengan natal dan tahun baru. Semua orang pasti nggak sabar untuk merayakan dua hari besar tersebut. Berbagai peralatan dan perlengkapan untuk pesta di dua hari itu sudah mulai dipersiapkan sedini mungkin. Apa kamu juga sudah mempersiapkannya dari sekarang?
Mungkin sekarang kamu dan keluarga sedang belanja kebutuhan natal dan tahun baru nanti. Mungkin kamu sedang tenggelam di rak-rak atau keranjang diskon bersama dengan orang lain yang berbelanja kebutuhan natal juga. Namun, kamu perlu waspada karena belanja kebutuhan natal dapat membuatmu merasa stres dan memicu pertengkaran.
Dr. David Lewis, seorang psikolog, mengatakan, saat semua orang berkunjung ke pusat perbelanjaan untuk tujuan yang sama, semua orang akan jadi lebih agresif. Masing-masing orang ini akan menghidupkan mekanisme pertahanan dasar. Seperti apakah itu?
Penuhnya tempa perbelanjaan, alotnya tawar-menawar harga, parkir yang sesak, hal-hal tersebut dapat menyebabkan kelelahan dan kecemasan, serta rasa bersalah dan nggak mampu. Apalagi jika nggak bisa mendapatkan barang yang diinginkan.
“Belanja musiman memberikan dampak stres. Orang lain menjadi faktor utamanya. Orang lain merupakan ancaman besar, sedangkan orang asing lebih dari sebuah ancaman. Kamu mulai melihat orang lain yang bergerak lebih lambat darimu, sebagai musuh. Ini menyebabkan kemarahan belanja,” ujar Lewis pada Telegraph.
Denyut jantung seseorang pada kondisi tersebut akan meningkat. Tubuh akan berkeringat lebih banyak dan mulai memproduksi hormon kortisol. Hal ini akan mendorong agresivitas, bahkan keinginan untuk lari dari keramaian.
Terdengar buruk bukan? Lalu bagaimana caranya agar terhindar stres dari belanja kebutuhan natal? Tenang, Lewis pun mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah kondisi buruk itu, tentunya bukan dengan cara berhenti belanja natal ya.
Pertama, sebaiknya siapkan daftar barang yang ingin dibeli sebelum pergi ke pusat perbelanjaan. Daftar belanja membuatmu jadi lebih efisien karena nggak perlu membuang waktu untuk mencari-cari barang belana. Kamu pun terhindar dari membeli sesuatu yang nggak penting.
Kedua, janganlah berbelanja saat lapar atau mendesak. Kalau kamu berbelanja saat lapar, membuatmu membeli banyak barang yang sebenarnya nggak kamu perlukan. Membuang uang dan barang tersebut jadi nggak terpakai.
Ketiga, pertimbangkan baik-baik sebelum membeli hadiah natal yang merogoh banyak budget. Kamu perlu memikirkan, apakah si penerima menyukainya? Apakah kegunaannnya jelas? Apakah kamu membelinya karena lapar mata?
Cara terakhir yang disarankan Lewis adalah mempertimbangkan belanja kebutuhan natal secara online. Dengan cara ini, kamu bisa tetap belanja tanpa perlu berdesakan atau marah-marahan dengan orang lain karena berebut diskon.
Jangan jadi stres karena belanja kebutuhan natal ya!