Zaman sekarang, kelihatannya orang mudah sekali untuk jatuh cinta. Setiap orang yang disuka selalu dikira sebagai jodoh atau belahan jiwa yang selama ini mereka cari-cari. Karena terlalu buru-buru, mereka jadi delusional atau malah meminta pasangan berubah menjadi sosok yang mereka inginkan.
Tidak sehat sekali, bukan? Inilah sebabnya kamu sering melihat pasangan putus-nyambung, temanmu berganti-ganti pasangan, dan orang-orang lebih memilih bertahan dalam hubungan buruk. Agar hal buruk itu tidak terjadi padamu, tahan dulu dirimu sejenak. Sebelum kamu buru-buru mencari belahan jiwa kamu, sebaiknya jawab dulu 5 pertanyaan ini agar kamu tidak salah langkah.
1. Hubungan Seperti Apa yang SIAP Kamu Jalani?
Mudah sekali membicarakan hubungan seperti apa yang kamu INGINKAN, bukan yang SIAP kamu jalani.
Apa yang kamu inginkan belum tentu sesuai dengan kesiapan dirimu saat ini. Jangan terburu-buru mencari pasangan untuk langsung menikah. Anggap saja masa-masa ini sebagai pembelajaran buatmu untuk mencari tahu apa yang kamu benar-benar inginkan dan melatih kedewasaan serta meningkatkan kualitas dirimu. Kalau untuk saat ini kamu merasa belum siap berhubungan jangka panjang dan masih ingin berkenalan dengan banyak orang, jangan memaksakan diri. Jangan ikut-ikutan orang lain.
2. Bisakah Kamu Berinisiatif Duluan dalam Hubungan?
Banyak orang lebih memilih menunggu pasangan berkualitas datang ke dalam kehidupan mereka ketimbang berinisiatif dan bergerak keluar mencarinya. Kalau kamu masih suka jaim, jual mahal, dan meminta si dia berinisiatif duluan, tandanya kamu belum siap memiliki pasangan. Kalau kamu memang ingin menjalani hubungan berkomitmen, jangan malu-malu atau enggan berinisiatif lebih dulu. Pasangan akan sangat menghargai usahamu dan akan berusaha mengimbangi usaha yang sudah kamu berikan untuknya.
3. Saat Kamu Melihat Calon Pasangan, Apa yang Kamu Perhatikan, Dirinya Apa Adanya atau Ekspektasi Kamu Tentangnya?
Pasti kamu pernah membayangkan kehidupan masa depan yang kamu inginkan bersama calon pasanganmu. Boleh saja bermimpi, tetapi jangan sampai kamu termakan mimpimu sendiri. Akibatnya, kamu jadi tidak bisa nyaman dalam hubungan dan menerima pasangan apa adanya dan menuntut dia untuk berubah sesuai ekspektasimu. Ingat, pasangan memilih kamu bukan karena dia ingin diubah olehmu. Kalau kamu belum bisa menghormati dan sayangi pasanganmu sebagaimana dirinya yang sebenarnya, lebih baik perpanjang dulu masa singlemu sampai benar-benar siap.
4. Apakah Kamu Memiliki Masalah Hidup yang Menurutmu Bisa Diselesaikan dengan Memiliki Pasangan?
Jika kamu menjawab ya, berarti kamu tidak layak menjalani hubungan.
Hubungan cinta tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah apapun dalam hidupmu. Pasangan hanya bisa mendukung kamu dalam hidup, bukannya menyokong hidupmu sepenuhnya. Janganlah mencari pasangan untuk mengobati insecurity, mengusir kesepian, dan menyingkirkan ketakutan pribadimu. Sebisa mungkin, janganlah mengandalkan pasangan untuk selalu menyelesaikan masalahmu. Kamu akan menciptakan hubungan yang codependen. Nantinya, hubungan codependen tersebut akan berubah jadi hubungan abusive dimana kamu mengekang pasangan hanya untuk kepuasan dirimu.
5. Apa Passion Hidup Kamu dan Apa Saja yang Kamu Lakukan Untuk Memuaskan Passion Kamu Tersebut?
Meski nantinya kamu dan si dia akan berpasangan, bukan berarti kalian memiliki tujuan hidup yang sama. Makanya, kamu harus mencari tahu passion hidup kamu dan apa yang kamu lakukan untuk memuaskannya. Apakah kamu seorang desainer yang suka mendesain pakaian? Atau seorang akuntan yang puas dengan pekerjaan kamu saat ini? Jika kamu masih belum menemukan passion kamu, pasangan akan jadi mudah bosan dan kamu juga akan jadi mudah bergantung padanya.
Begitu pula dengan pasanganmu, dia juga harus memiliki karir atau ambisi yang sedang dia perjuangkan. Sebuah hubungan tanpa ambisi pribadi akan terasa hambar karena kamu dan pasangan tidak akan bisa membanggakan satu sama lain dalam hal apapun.