Melakukan perubahan positif terhadap diri sendiri memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Malah mudah sekali untuk terjebak dalam mindset-mindset menyuramkan yang bikin jadi malas bergerak untuk meningkatkan kualitas diri dan hubungan. Karena kebanyakan orang lebih memilih bertahan dalam zona nyaman yang menyesatkan.
You are your own worst enemy. Ketika kamu merasa terjebak dalam hubungan yang itu-itu saja atau selalu merasa stuck dalam hidup, tidak ada yang bisa disalahkan kecuali dirimu sendiri. Kamu yang memegang kendali dalam hidup. Kamulah yang sebenarnya memilih untuk terjebak dalam zona nyaman daripada berjuang untuk keluar. Kamulah yang lebih senang fokus meratapi hal-hal buruk dalam hidupmu ketimbang fokus mencari solusi untuk mengatasinya.
Sama halnya dengan percintaan. Percuma saja kamu mempelajari segala hal tentang cinta dan trik-trik PDKT kalau kamu masih terkekang oleh mindset negatif. Kamu tidak bisa menyalahkan siapa pun kecuali dirimu sendiri. Oleh karena itu, inilah 9 mindset yang membuat kamu sulit berubah, terlepas dari banyaknya ilmu dari Kelas Cinta yang sudah kamu pelajari.
1. Kurang Berani Menolak Sesuatu yang Bisa Menyakiti Diri Sendiri
Kamu tahu hari ini harus me time, tetapi kamu malah menyanggupi ajakan jalan-jalan temanmu karena tidak enak hati untuk menolaknya. Besoknya, kamu cepat lelah dan gampang marah karena tidak sempat meluangkan waktu untuk diri sendiri. Tidak ada salahnya menolak sesuatu kalau hal tersebut bersifat merugikan dirimu atau tidak sesuai dengan prinsip yang sudah kamu pegang. Beban hidup yang kamu pikul terasa jauh berkurang karena kamu tidak lagi melakukan sesuatu yang menyiksa diri.
2. Kurang Menjaga dan Merawat Diri Sendiri
Berolahraga dapat menghasilkan endorphin yang membuatmu bahagia. Berjemur sejenak di bawah sinar matahari bisa meningkatkan kadar serotonin yang juga berfungsi menaikkan suasana hati. Menyantap makanan sehat setiap hari, berpakaian modis dan merias wajah untuk menambah kepercayaan diri, serta rajin memenuhi kebutuhan spiritual adalah beberapa dari sekian banyak cara untuk menjaga dan merawat dirimu. Apakah kamu sudah melakukan semua hal tersebut atau masih enggan?
3. Menghabiskan Waktu di Media Sosial Secara Berlebihan
Media sosial membuatmu gampang sedih, kesepian, serta merasa iri dan tidak nyaman dengan diri sendiri. Kamu juga lebih sering stalking mantan tanpa tujuan, tidak pernah bisa jalan dengan gebetan karena kelamaan chatting. Setiap ada masalah, kamu selalu menuliskannya di media sosial karena tidak bisa melepaskan diri dari dunia maya. Cobalah ‘liburan’ dari media sosial selama beberapa hari, pasti kamu akan merasakan perbedaan positifnya.
4. Overthinking Akan Segala Hal Dalam Hidup dan Setiap Langkah yang Akan Kamu Ambil
via Pexels
Inilah monster kecil yang bikin kamu tertahan melakukan perubahan. Kamu keburu berpikir si dia pasti tidak akan menyukaimu kalau kamu mengajaknya kenalan duluan. Pikiranmu buru-buru mengambil kesimpulan si dia pasti menyukaimu padahal dia hanya mengajakmu jalan-jalan satu kali. Kamu jadi ragu mengambil langkah hidup selanjutnya karena lebih dulu takut dengan konsekuensi yang akan terjadi.
5. Masih Belum Bisa Move On Dari Masa Lalu yang Pernah Menyakitimu
Entah itu mantan, kesalahan di masa lalu, pertengkaran yang sudah berlalu, kamu membiarkan semua itu menggerogoti hatimu dan mencegahmu untuk bangkit. Terlalu fokus dengan masa lalu biasanya membuatmu tidak tenang karena berusaha memperbaiki apa yang sudah tidak bisa diperbaiki. Apa yang kamu lakukan saat ini hanyalah untuk balas dendam menutupi rasa sakit dari masa lalu daripada membangun masa depan yang kamu inginkan.
6. Tidak Memiliki Teman yang Bisa Membawa Pengaruh Positif dalam Hidupmu
Banyak orang yang terjebak dalam pertemanan yang tidak bisa memberi dampak positif serta hampir tidak pernah membicarakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan. Ketika kamu merasa nyaman membuka diri, orang lain pasti akan merasa aman dan nyaman untuk membuka dirinya di depanmu. Cobalah untuk bersikap tulus dan membangun pertemanan yang bermakna. Jaga jarak dengan orang-orang yang hanya memberi pengaruh negatif dalam hidupmu.
7. Sering Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Kamu tidak tahu proses perjuangan seseorang sebelum dia menjadi orang yang kamu irikan saat ini. Kamu iri dengan kelebihan fisiknya, padahal kamu tidak tahu sebenarnya dia masih insecure sepertimu. Kamu iri dengannya yang kelihatannya mudah memiliki pasangan, tetapi kamu tidak tahu pasangannya merasa tidak bahagia dengannya. Fokus saja dengan dirimu sendiri dan apa yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kualitas diri.
8. Berkumpul dengan Orang Insecure dan Tidak Mau Berbahagia
Happiness is a state of mind. Kebahagiaan ada di tanganmu. Orang insecure, rendah diri, dan negatif tidak pernah mau bahagia, makanya mereka menularkan kenegatifannya padamu agar kamu turut tidak berbahagia juga. Ibarat parasit, mereka mengisap aura positif yang kamu miliki. Kalau kamu sayang diri sendiri, perlahan-lahan kamu akan menjauh dari mereka tanpa kamu sadari karena dengan menyayangi diri sendiri berarti kamu menolak untuk dekat-dekat orang yang merugikan dirimu saja.
9. Kurang Mensyukuri Semua yang Kamu Miliki Dalam Hidup
Mensyukuri nikmat hidup tidak hanya bisa kamu lakukan dengan berdoa. Kalau kamu bersyukur, kamu pasti menjaga diri dengan merawat tubuh agar tetap sehat, bersikap baik pada orang lain, dan menjauhi hal-hal negatif dalam hidup. Ingat-ingat saja akan hal-hal positif yang membuatmu bertahan hingga saat ini dan fokuslah ke hal tersebut.
Menghilangkan mindset-mindset buruk memang terasa sulit, namun sebenarnya mudah sekali untuk dilakukan. Carilah motivasi dari dirimu sendiri untuk meningkatkan kualitas diri demi kualitas hidup dan hubungan yang kamu jalani. Masa lalu tidak lagi bisa menyakitimu, dan masa depan selalu bisa kamu bangun dengan indah selama kamu bisa berpikir dan bertindak positif di masa kini. Untuk lebih memudahkan caramu mencari motivasi dan semakin melancarkan langkahmu menuju hubungan dan masa depan yang lebih berkualitas, simak saja DVD “Strengthening Relationship Using Mindfulness” oleh Adjie Silarus dan Lex dePraxis.