Saya punya teman, sebut saja Udin. Dia sudah lama naksir Maia, teman satu kampusnya. Setiap hari dia menanyakan kabar Maia ke teman-teman sekelasnya. Saking rutinnya, sampai teman-teman Maia sudah duluan menjawab “Maia baik-baik saja” sebelum Udin tanya. Akhirnya malah jadi bahan candaan yang lain.
Beberapa kali saya melihat dia stalking Instagram Maia. Semua foto dan videonya dikasih “like.” Mungkin dia juga menyimpan foto-foto Maia di galeri smartphone-nya.
Meski mereka sudah saling kenal, tapi saya gak pernah lihat mereka ngobrol. Bukankah lebih asik mendekat ketimbang sekadar melihat? Saya pun membujuk Udin untuk mengajak ngobrol Maia.
“Mau sih, tapi topiknya apa ya?” tanya Udin.
“Loe kan follow dia di Instagram, loe pasti tahu dong kesukaannya apa.”
“Dia beberapa kali posting lagi nonton drama korea sih,” ujarnya.
“Nah, itu bisa jadi topik ‘Gue sering lihat IG story loe, kayaknya senang korea-koreaan ya. Gue minta rekomendasi drakor yang bagus dong.’’’
“Tapi gue takut, entar salah ngomong malah bikin dia kesel.”
“Salah ngomong gimana maksudnya? Coba sebutin lima salah ngomong yang loe maksud.”
Lalu dia menjelaskan hal-hal yang sekiranya bikin Maia Kesal.
“Kalau begitu jangan lakuin itu,” kata saya sambil menepuk pundaknya. “Sekarang harusnya sudah gak takut dong karena tahu apa yang gak boleh loe lakuin?”
Ternyata dia masih gak berani maju.
Setelah bertahun-tahun memandangnya dari jauh, akhirnya Udin bisa mengajaknya ngobrol meski cuma ucapan “Selamat ya” di hari pernikahan Maia.
Baca Artikel Lain:
- Salah Pola Pikir PDKT Bikin Kamu Susah Dapat Pacar!
- 7 Contoh Chatting Dengan Gebetan Tanpa Bikin Dia Ngilang
Apa pelajaran berharga yang bisa diambil dari kisah Udin dan Maia?
Cuma memandang gak akan membuatnya jatuh cinta. Kamu harus mendekat, mengajaknya ngobrol, dan lakukan kegiatan menyenangkan bareng. Tanpa itu, kamu seperti mimpi di sore bolong.
Udin sebenarnya sudah punya bahan-bahan untuk bikin topik menarik buat Maia. Tinggal diolah dan maju mendekat. Yang gak dia punya hanya keberanian.
Bayangkan bagaimana kalau Udin mengajak ngobrol Maia.
Maia mungkin sudah menghujaninya dengan drama-drama korea favouritnya. Udin mungkin bakal coba menonton drama-drama itu lalu mendiskusikannya dengan Maia. Mereka mungkin saling merekomendasikan film favourit masing-masing. Mereka mungkin tertawa bareng. Gak menutup kemungkinan diskusi itu berkembang membahas hal lain, lalu mereka saling kencan, dan seterusnya.
Tapi karena Udin gak bergerak maju, maka kemungkinan itu NOL BESAR.
Ada proses, ada hasil. Sesederhana itu.
Kamu bisa bernasib sama seperti Udin kalau gak melakukan apa-apa. Tapi kamu sudah belajar dari pengalamannya dan tahu apa yang harus kamu lakukan.
Ajak gebetanmu ngobrol karena ngobrol itu membuka hati. Gak perlu stalking akun Instagram-nya dulu biar tahu kesukaannya, yang penting adalah bagaimana kamu menyampaikan topik itu sehingga menarik perhatiannya.
Baca Artikel Lain:
- Cara Ampuh Biar Gak Sakit Hati Ditolak Gebetan!
- 6 Cara Pria Sejati Merayu Wanita via Chatting Sampai Jadian
Apa yang paling kamu takuti saat mau mengajak ngobrol gebetan? Bagaimana ngobrol asik untuk membuatnya tertarik? Bagaimana membuatnya jatuh cinta dan balas mendekati kamu?
Biarkan Coach Lex DePraxis memberitahumu formulanya di Dating Planner. Cuma dalam empat jam, kamu akan tahu rahasia menembus hati gebetan sampai mengajaknya kencan.
Jangan mengulangi kesalahan Udin. Tentukan langkahmu sekarang!