Baik kamu yang memegang teguh pendirian bahwa hubungan seks itu ekslusif bagi yang sudah menikah, maupun kamu yang termasuk sebagai salah satu pelaku seks aktif yang kadang bisa hilang mood, tulisan ini nggak dibuat untuk men-judge. Tenang saja. Dalam artikel ini, kita semua memiliki kesamaan kok, yaitu sama-sama (sedang) nggak ingin berhubungan seks. Hanya saja, terkadang menolak keinginan pasangan bisa menjadi hal yang pelik, dan kita nggak tau harus bagaimana.
Tegas Katakan Nggak
Dia adalah pasanganmu, namun kamu tetap memiliki hak 100% atas tubuhmu sendiri, dan kewajiban 100% untuk menjaga diri sendiri. Oleh karena itu, ketika nggak ingin melakukan hubungan seks, kamu perlu tegas menentukan sikap dan tolak, dan JANGAN merasa bersalah. Apalagi kalau dia jadi ngambek karena kamu menolak berhubungan seks. JANGAN, JANGAN, dan JANGAN pernah merasa bersalah. Jangan pernah menganggap bahwa hubungan seks adalah harga yang harus kamu bayar supaya pasanganmu tetap mau sama kamu. No.
Bila ia membuatmu merasa bersalah karena menolak seks dengannya, ada yang salah dengan hubunganmu. Coba direnungkan dan dicari solusinya bersama-sama dengan pasangan.
Tegas Dibicarakan
Ketika penolakan terjadi terlalu sering, ada hal janggal yang perlu dipikirkan: Mengapa permintaan bisa lebih besar daripada penawaran? Apakah dia yang terlalu nafsu dan nggak bisa mengontrol diri? Atau kamu yang memang terlalu tertutup dan ada masalah dengan hubungan fisik?
Katakanlah kamu bukannya bermasalah, hanya saja kamu memang menyimpan hubungan seksual hingga setelah menikah. Tapi pasanganmu punya prinsip berbeda. Makanya ia meminta terus dan kamu menolak terus. It’s fine, it’s okay. Ingat bahwa kamu berhak (dan wajib) menjaga tubuhmu, dan kamu juga berhak dihargai di saat yang sama. Tegas bicarakan dengan dia masalah ini, dan beri ultimatum bahwa jika ia nggak bisa menghargai keputusanmu mengenai hubungan seks setelah menikah, sebaiknya cari orang lain saja.
Karena sekali lagi, jangan jadikan tubuhmu dan hubungan seks sebagai komoditi atau harga yang kamu “korbankan” agar pasanganmu tetap mau sama kamu. Nggak seperti itu, ya, ladies.
Tapi bila pasanganmu mau mengerti dan terbuka untuk solusi, kamu bisa tawarkan dia pengalih perhatian seperti olah raga, yang akan cukup menguras tenaga dan membuat birahi lebih tertahan.
Bila kamu memang akan berhubungan seks dengan pasangan, lakukan hanya jika kalian berdua memang sama-sama sudah dewasa. Lakukan dengan sadar, mau, dan penuh tanggung jawab. Karena hubungan yang sehat bukan hubungan di mana kamu harus memberi sesuatu untuk mendapatkan sesuatu, seperti memberi seks supaya pasangan tetap lengket. Hubungan yang sehat adalah hubungan ketika kedua pihak saling memberi secara sadar agar bisa sama-sama berkembang dan sama-sama bahagia.