Semua pasangan pernah mengalami pertengkaran dengan pasangannya. Pertengkaran yang lama dan panjang tentu membuat hati lelah. Makanya, ada beberapa pasangan yang memilih untuk cepat-cepat meminta maaf demi menghindari perdebatan yang menguras hati. Namun, apakah hal tersebut adalah cara yang baik?
Meminta maaf tentu baik. Namun, buru-buru meminta maaf tanpa menyelesaikan masalah dengan tuntas bukanlah hal yang baik. Pernahkah kamu berpikir, apakah kata-kata maafnya itu tulus dari hati? apakah mereka benar-benar minta maaf, atau hanya sekadar meredamkan pertengkaran?
Ladies, hati-hati. Jika ia meminta maaf dengan cepat, atau sering meminta maaf padamu, kemungkinan itu hanyalah omong kosong. Dia nggak menyadari kesalahannya, dan bisa mengulanginya di kemudian hari. Jane Greer, Ph. D., penulis What About Me? Stop Selfishness From Ruining Your Relationship , akan memberi tahu tanda-tanda permintaan maaf pria hanyalah omong kosong belaka.
Pasangan Nggak Ngerti Alasan Ia Meminta Maaf
Dia hanya meminta maaf padamu, namun nggak ngerti kenapa ia harus melakukannya. Ia nggak tahu alasan mengapa harus meminta maaf padamu, namun mengatakannya agar nggak terjadi pertengkaran. Jika ia tahu alasan/kesalahannya, ia akan minta maaf dan menjelaskan alasannya.
“Jika ia nggak menunjukkan kepedulian terhadap yang ia lakukan, mengapa itu salah, dan mengapa itu memengaruhi perasaanmu, pasanganmu mungkin nggak tahu kesalahan apa yang sudah ia lakukan. Permintaan maaf itu hanya awalan, dan harus diikuti denga penjelasan mengapa ia meminta maaf,” tutur Greer.
Meminta Maaf Secara Berlebihan
Ia meminta maaf, namun caranya terlalu berlebihan. Bisa dengan berlutut, memohon-mohon, mengucapkannya berkali-kali, atau minta maaf di depan umum hingga menyita perhatian orang-orang di sekitar kalian. Perhatikan saat ia melakukan hal ini. Jika ia nampak menikmatinya, bisa jadi itu hanya omong kosong.
Greer berpendapat, permintaan maaf yang dilakukan secara dramatis tanpa berusaha untuk menjelaskan bagaimaan ia berubah ke depannya, justru akan terkesan nggak tulus. Hal yang paling penting adalah pasangan harus meyakinkanmu bahwa ia nggak akan mengulangi kesalahannya lagi.
Seolah-olah Dialah yang Lebih Terluka
Ia minta maaf padamu atas apa yang telah ia lakukan. Akan tetapi, kalimatnya mengesankan seolah-olah ia nggak perlu melakukan itu. Contohnya, “Aku minta maaf. Tapi aku nggak sepenuhnya salah. Aku juga merasa terluka di sini, aku mengalami hal buruk dari kejadian itu.”
Seakan-akan ia ingin menarik empatimu. Namun kenyataannya, ia mengisyaratkan bahwa seharusnya ia nggak meminta maaf padamu atas apa yang ia lakukan.
Ia Ingin Kamu Segera Melupakan Masalah Ini
Sebagai pasangan yang kecewa dengan sikapnya, tentu butuh waktu bagimu untuk memberinya maaf dan melupakan masalah itu. Namun, pasangan yang nggak tulus meminta maaf akan memintamu untuk segera melupakan kesalahan dan masalah ini. Ia nggak ingin kamu membahasnya lagi dan bisa cepat bersikap normal lagi dengannya.
Mengingkari Janjinya
Saat pasangan minta maaf, ia akan berjanji untuk nggak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari. Ia akan berusaha untuk lebih baik lagi ke depannya. Nah, cobalah ingat apa yang ia janjikan dan lihatlah beberapa waktu ke depan. Apakah ia menepati janjinya atau mengingkarinya?
Poin terakhir ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, apabila terbukti pasangan nggak berubah setelah meminta maaf, tandanya ia nggak bertanggung jawab dengan kata-katanya sendiri.
Ladies, jangan tertipu dengan ucapan maaf pria ya.