Guys, coba deh ingat-ingat lagi saat kamu PDKT sama wanita idaman kamu. Pasti segala hal akan kamu lakukan untuk dia. Segala perubahan akan kamu lakukan asal si wanita bisa jatuh cinta sama kamu. Misalnya, kamu tahu kalau wanita idaman kamu suka sama pria yang rapi dan wangi. Kamu yang sebelumnya cuek, langsung pergi ke barbershop untuk memotong rambut gondrongmu, mengganti sandal dengan sepatu loafer kulit, menyimpan kaos belel di dalam lemari kemudian menggantikannya dengan kemeja. Yang awalnya enggak tahu apa definisi romantis langsung membuka majalah dan melakukan hal-hal yang dianggap wanita romantis, mulai dari mengiriminya bunga dan cokelat seminggu kemudian diam-diam meletakkan teddy bear di halaman rumahnya.
Teman-teman kamu menertawakan sikapmu. Mereka tahu betul bagaimana tabiat kamu saat tidak jatuh cinta. Kamu yang cuek apa adanya, langsung berubah begitu menemukan pujaan hati kamu berubah 180 derajat. Menjadi sok puitis, royal yang berlebihan, dan melakukan apa pun yang diminta oleh si wanita. Namun, di lain sisi, kamu melakukan hal itu hanya untuk membuat si wanita sadar bahwa kamu benar-benar jatuh cinta padanya. Hanya kamulah satu-satunya pria yang akan memperlakukan dia bak princess di cerita-cerita fantasy yang biasa si wanita tonton. Ah, mereka tahu apa sih sih masalah cinta? Katamu berseloroh.
Hasilnya memang ada dua: entah dia benar-benar menolak kamu, atau justru bisa jatuh cinta sama kamu.
Senangnya kalau kamu dapat hasil yang kedua: si dia jatuh cinta sama kamu.
Namun, bakal ada masalah ke depannya. Biasanya pria melakukan hal itu hanya untuk menyogok si wanita. Berhubung kamu enggak romantis, kamu berubah hanya untuk menarik perhatian dia. Sebenarnya kamu dulu suka habiskan waktu untuk hobi dan teman-teman, tapi ya namanya juga lagi berjuang dua hal itu ditinggal dulu deh buat si wanita cantik itu. Hingga suatu hari kamu bosan. Dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang mungkin saja membuat si wanita jatuh cinta sama kamu. Toh, kamu juga sudah berhasil dapatkan dia kan?
Si wanita jatuh cinta karena kamu adalah pria yang bertutur kata lembut.
Pria yang menghargai waktu (enggak seperti pria yang suka telat!).
Pria yang memiliki penampilan rapi.
Pria yang selalu memakai parfume saat di dekatmu.
Pria yang suka memberikan kejutan-kejutan kecil.
Dan lain sebagainya.
Namun, karena kamu sudah merasa sudah memilikinya, maka kamu malas melakukan hal itu. Pun karena dari awal saat PDKT kamu enggak tampil apa adanya maka saat sudah jadi pasangannya kamu kembali ke awal—seperti pria yang dikenal oleh sahabatmu.
Justru di sinilah letak kesalahan banyak pria (oh, atau mungkin juga wanita!). Mereka yang sudah menjalin hubungan lama cenderung untuk malas melakukan hal-hal yang dulu bisa membuat pasangan jatuh cinta sama kamu. Ah, kan dia udah jadi pacar gue ngapain juga gue rajin fitness? Ngapain juga rajin dandan lagi? Ngapain juga gue harus kasih-kasih kejutan kecil lagi? Justru hal-hal yang membuat dia suka sama kamu itulah yang harus dipertahankan agar si pasangan tidak merasa pacaran dengan orang yang beda. Hal itu meminimalisir risiko kata-kata, “Kamu berubah” di dalam hubungan kamu sehingga dia tak tertarik untuk melirik pria lain karena kamu selalu membuatnya jatuh cinta—dengan cara yang dulu atau pun cara yang baru.