Tiada yang lebih menyengsarakan selain bergelut dengan masalah seksual. Setidaknya itulah pernyataan yang kerap muncul di kalangan pria dewasa seputar kehidupan seksual mereka. Pria yang memiliki masalah dalam kehidupan seksual tentu akan mengalami penurunan performa dalam bercinta. Bahkan, keharmonisan rumah tangga yang dibina sejak lama pun ikut terkena imbasnya. Ialah Dr. Culley Carson, seorang ahli urologi dari UNC Department of Surgery Chapel Hill menyatakan bahwa ada 5 masalah seks yang dianggap paling memalukan bagi para pria, yaitu:
-
Ejakulasi Dini
Beberapa kriteria digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan ejakulasi dini seperti berdasarkan waktu terjadinya ejakulasi (kurang dari 2 menit), ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme, dan kemampuan pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.Menurut sebuah survey di Amerika, antara 20-30 persen pria pernah mengalami ejakulasi dini. Masalah ini dapat memberi dampak yang besar pada psikologis pria dan pasangannya. Melatih kesabaran diri dalam bercinta adalah cara terbaik untuk mengatasi ejakulasi dini.
-
Disfungsi Ereksi
Para pria pasti akrab dengan istilah yang satu ini, disfungsi ereksi, atau dalam bahasa yang lebih sederhana, impotensi. Impotensi adalah gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan seseorang dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan seksual.Ketidakmampuan ereksi ini bisa terjadi karena aliran darah yang tidak lancar, stres, dan berbagai masalah fisik dan psikis lainnya. Impotensi sering diidentikkan dengan lemah dan loyo, dua kata yang tidak menunjukkan karakter seorang pria sejati.
-
Hypogonadism
Hypogonadism merupakan sindrom menurunnya hormon seksual (testosteron) ke titik yang rendah, sehingga mengakibatkan penurunan performa seksual pria. Seseorang yang mengalamihypogonadism biasanya akan mudah lelah, bad mood, dan bahkan memiliki sperma yang tidak subur.
-
Peyronie
Ada pula kondisi fisik yang dianggap ‘memalukan’ bagi banyak pria, yakni peyronie, atau penis bengkok. Pria yang mengalami peyronie kebanyakan merasa tidak percaya diri, meskipun sebagian lainnya tidak mempermasalahkan kondisi ini. Meskipun penyebab peyronie belum diketahui secara pasti, namun beberpa ahli berasumsi bahwapeyronie terjadi akibat trauma pada penis seperti gesekan atau cedera yang menyebabkan penis bengkok. Beberapa pria yang mengalami peyronie akan merasakan sakit pada saat ereksi. Tentunya hal ini akan berdampak pada kemampuan ereksi dan menurunnya kualitas hubungan seksual bersama pasangan.
-
Priapismus
Jika Anda gangguan seksual yang disebut disfungsi ereksi, maka yang satu ini adalah kebalikannya. Priapismus adalah suatu kondisi di mana terjadi ereksi berkepanjangan tanpa diikuti hasrat seksual dan biasanya sangat nyeri. Seorang pria dikatakan mengalami priapismus jika mengalami ereksi lebih dari 6 jam. Priapismus dapat terjadi akibat pemakaian obat-obatan seperti antipsikotik dan antidepresi, cedera tulang belakang, leukimia, dan injeksi obat-obatan pada penis. Ahli medis biasanya akan membuang darah yang terjebak dalam penis menggunakan jarum suntik untuk menolong penderita priapismus. Jika cara tersebut tidak berhasil maka akan dilakukan operasi.