Siapa pun pasti tidak menginginkan hubungan dengan pasangannya berakhir begitu saja. Kerusakan hubungan dapat terjadi dari berbagai faktor seperti, kurangnya kerja sama, komitmen, negosisasi, kompromi, dan yang paling parah adalah telah melakukan kesalahan di awal namun sama-sama tidak sadar. Ujung-ujungnya, kamu dan pasangan sering tergelincir di lubang yang sama.
Rasa bingung pun mulai menggerogoti keteguhan hati kamu. Muncul pertanyaan besar, apakah kalian dapat melanjutkan hubungan atau justru harus bubar jalan. Siapa pun pasti benci perpisahan meski hal tersebut harus dihadapi dengan berpalang dada.
Namun, kamu tetap bisa memperbaikinya jika memang kalian masih ingin hubungan tetap terjaga. Yang harus digaris bawahi, kamu hanya dapat perbaiki hubungan jika kamu dan pasangan saling bekerja sama dan berusaha. Kamu tidak akan bisa memperbaikinya sendiri.
1. Buat List Kelebihan dan Kekurangan Hubungan
via Unsplash
Sebagai langkah awal, kamu dapat membuat list kelebihan dan kekurangan yang kamu dapat selama menjalin hubungan bersamanya. Ini juga berfungsi supaya kamu dapat mengevaluasi apakah hubungan ini layak diteruskan atau tidak sama sekali.
Jika kekurangan hubungan bukan merupakan hal yang bersifat prinsipil dan abusive, maka silakan kamu melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Contoh kekurangan yang dapat diperbaiki :
- Emosi berlebih saat berantem.
- Kurang komunikasi sehingga sering terjadi kesalah pahaman.
- Masalah pembagian dana kencan.
- Masalah waktu, kesibukan, dan prioritas.
- Dan lain sebagainya.
Contoh kekurangan yang tidak dapat diperbaiki :
- Abusive/Kekerasan
- Seks bebas (suka ‘jajan’)
- Pasangan pengidap narkoba.
- Pasangan suka melakukan hal yang tidak wajar, seperti masokis.
- Dan lain sebagainya.
2. Melahirkan Aturan Baru
via Unsplash
Setelah memahami apa kekurangan kamu dan pasangan dalam menjalankan hubungan, hal yang dapat dilakukan selanjutnya adalah membuat aturan baru sebagai landasan komitmen kalian. Bisa dikatakan aturan ini dapat membuat hubungan kamu terlahir kembali. Aturan yang dibuat harus mendetail, tidak boleh kulitnya saja. Sebagai contoh :
- Jika emosi pasangan sedang meledak, maka salah satunya harus memberi ruang kosong hingga emosi pasangan mereda.
- Pengeluaran kencan harus 50:50.
- Membuat tabungan bersama untuk masa depan misal, biaya pernikahan, biaya bulan madu, dan biaya anak.
- Sabtu hari untuk pasangan, Minggu hari untuk keluarga
Tentu saja, kamu tidak bisa melakukannya sendiri. Kamu juga harus meminta pasangan turut serta dalam membuat daftar kekurangan dan kelebihan hubungan serta membangun aturan baru. Jadi keduanya dapat saling mengoreksi diri masing-masing. Ingat, hubungan ini bukan hanya milik kamu namun, milik partner kamu juga. Aturan baru ini harus menguntungkan keduanya, bukan sepihak.
3. Negosiasikan dengan Pasangan
via Unsplash
Kamu dan pasangan pun bertemu. Silakan negosiasikan aturan-aturan baru yang Kalian buat. Tentu kamu dan pasangan berhak untuk menolak peraturan yang kurang masuk akal. Setelah aturan telah disepakati, kamu juga dapat membuat hukuman jika aturan tersebut dilanggar baik oleh kamu maupun oleh pasangan. Contoh simpel hukuman yang dapat digunakan yaitu mentraktir pasangan jika melanggar aturan.
Hukuman ini berfungsi sebagai controlling agar hubungan tetap berjalan stabil. Kalian harus suportif dalam menjalaninya.
4. Saling Memaafkan Kesalahan yang Lalu
via Unsplash
Setelah menyepakati aturan baru yang dibuat. Kamu dan pasangan bisa saling minta maaf atas kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu. Anggaplah Kalian “tutup buku” dengan hubungan Kalian sebelumnya.
Dengan saling memaafkan, Kalian tak perlu lagi ungkit-ungkit masalah yang pernah terjadi sebelum aturan baru tersebut dibangun. Karena itu akan merusak apa yang telah kamu lakukan dari step 1 barusan.
5. Mulailah Hubungan yang Baru
via Unsplash
Setelah seluruh aturan dan hukuman tersebut disepakati sebagai landasan komitmen yang baru. Selamat menjalani hubungan yang terlahir kembali dengan pasangan. Tentu saja dalam hubungan ini, kamu tetap harus melibatkan 5K (Komitmen, Kepercayaan, Komunikasi, Kompromi & Keintiman) agar hubungan tetap terjaga. Buanglah kekurangan di masa lalu dan tetap saling memberi yang yang terbaik satu sama lain.
Memperbaiki hubungan itu mudah. Kesulitan itu justru datang jika kamu dan pasangan tidak bisa saling bernegosiasi dan berkompromi tentang kelanjutan hubungan Kalian. Sering-seringlah melakukan evaluasi, karena seiring berjalannya waktu Kalian pasti akan berkembang dan berubah. Kesepakatan yang Kalian bangun saat ini belum tentu akan cocok setelah 5 tahun mendatang.